6

65 15 8
                                    

Tuhan, tolong beri aku cara agar seseorang mengerti akan hadirku di sini

***

"Han.. Sini deh!" teriak salah seorang anggota OSIS kepada Raihan.

"Cih, gue normal kali raf. Gak usah manggil honey.. honey kaya gitu deh. Geli gue." Raihan terkekeh setelah menyelesaikan ucapannya barusan.

"Gila lo. Nama lo kan Raihan. Jadi gak salah donk, kalo gue manggil han. Lo aja yang ngarep."

"Gue ngarepin elo? Itu hal yang sangat gila. Udah lupain. Ngapain lo tadi manggil gue?" Raihan kembali ke niat awalnya yang datang karena dipanggil oleh Rafa.

"Oh iya gue nyampe lupa. Itu gimana biar anak-anak pada tau kalo yang daftar boleh siapa aja?"
Tanya Rafa

"Udah tenang, gue udah buat. Ntar lo yang nempel gih di mading!" suruh Raihan ke anak buahnya, alias Rafa.

Raihan berbalik menuju kelasnya untuk mengikuti pelajaran berikutnya.
"Assalamualaikum." Dirinya mengucapkan salam kepada guru yang di dalam kelasnya. Ia datang terlambat karena pak Hendro sudah menjelaskan sedikit materi ke teman sekelasnya.

"Waalaikumsalam. Kamu darimana aja?" tanya Pak Hendro setelah menjawab salam muridnya itu.

"Maaf pak. Tadi saya mengecek sebentar buat acara hari Minggu ini."

"Oh yaudah. Lain kali,  jangan ulangi lagi! Sekarang kamu boleh duduk." Perintah pak Hendro, yang kemudian diangguki dan dilaksanakan oleh Raihan.

---

Hari ini adalah hari Minggu. Itu berarti, hari ini anggota OSIS  akan menyaksikan pertunjukan yang selama seminggu ini telah dipersiapkan.

"Selamat Pagi semua! Selamat hari wekend guyss! Tapi wekend kita kali ini berbeda dengan sebelum-sebelumnya, kenapa? karena kali ini kita menyambutnya secara W.O.W pokoknya," suara MC yang memandu acara tersebut terdengar sangat bersemangat dan suara tepuk tangan yang terdengar sangat heboh di lapangan indoor SMA Nusa Jaya juga.

Setelah itu, peserta didik tampil saling menunjukkan kemampuan mereka masing-masing secara bergantian yang sebelumnya sudah mendaftar ke anggota OSIS sebelum hari ini tiba.

Di belakang panggung, terdapat seorang gadis yang tengah dirapikan penampilannya oleh teman-temannya.

"Nah! Sekarang lo tambah cantik kalo kayak gini" ucap Airin puas setelah melihat hasil karyamya yang tak sia-sia.

"Gue nervous banget. Sumpah!" tutur Delia.

Sahabatnya diam-diam mendaftarkan dirinya. Sebenarnya, mereka sudah meminta izin dengan Delia, tetapi karena Delia bersikukuh akhirnya para sahabatnya itu mendaftarkannya secara diam-diam.

"Elo gak mau ngecewain kita kan?" tanya Olla ke Delia. Delia hanya menggeleng kepala pelan.

"Makanya, please! Gue mohon banget kali ini aja, lo harus tunjukkan kemampuan lo di semua siswa sekolah ini. Kalo hari ini lo tetep gak mau karena kabur kaya sebelum-sebelumnya, gue, Nalen, sama Olla bakal diemin lo 3 hari." ancam Airin. Sejujurnya, Airin tidak tega ketika mengucapkan kalimat tersebut, terlebih wajah Delia yang sangat terlihat gugup.

Dengan sekali tarikan nafas yang panjang Delia berujar
"Oke. Kali ini gue turutin kemauan kalian. Gue janji. Lihat gue nanti dan teriak nama gue sekeras mungkin ketika gue naik."

Sahabatnya memeluk dirinya dengan erat, seolah memberi semangat pada Delia.

Suara MC yang terdengar seantero sekolah kembali terdengar.
"Halo ladies and gentleman. Ada yang kengen sama gue?"

"Huuuuu" teriakan dikeluarkan oleh semua siswa karena suara MC yang bertanya.

"Santai bro."
"Oke. Setelah ini ada cewek cantik yang mau nyanyi dengan suara yang indah tentunya. Siapa dia? Kita beri tepuk tangan yang meriah kepada Delia Ferlin W kelas XI ipa3."

Delia menaiki panggung dan matanya melihat sekitar. Dirinya sangat terkejut karena banyaknya peserta didik SMA Nusa Jaya
yang hadir disini.
"Pasti bisa! Delia, ayo demi sahabatmu!" batin Delia dalam hati.

"Hai! Kalian udah tau kan nama gue siapa? Soalnya tadi kan udah disebut sama kak Brian selaku MC acara ini," sapa Delia ketika sudah mengumpulkan keberaniannya secara penuh.

Terdengar teriakan para siswa cowok di sekitar panggung.
"Kenalin lagi donk!"
"Yaah, kok cuma bilang hai"
"Sebutin namanya"
Dan beberapa teriakan lainnya terdengar di telinga Delia.

"Oke oke.. Sekarang, kenalin nama gue Delia Ferlin. Gue kelas XI IPA 3. Kalian boleh manggil gue apa aja asal masih berkaitan dengan nama gue." ucapnya dengan sedikit nada jenaka di dalamnya.

"Gue disini mau nyanyi sedikit. Sebelumnya maaf kalo suara gue jelek. Terimakasih."
Setelah itu, Delia bernyanyi sesuai dengan alunan musik yang mengiringinya.

Seusai Delia bernyanyi, suara applause terdengar di seluruh penjuru sekolah. Delia tersenyum bahagia karena hasilnya memuaskan. Delia segera membungkukkan badan untuk memberi hormat dan berlalu ke belakang panggung.

"Deliaa!!" teriak ketiga sahabatnya ketika dirinya sudah turun dari panggung. Mereka langsung berpelukan seperti teletubies. Delia bersyukur karena akhirnya dapat ngebahagiin sahabat-sahabatnya.

"Lo, the best deh pokoknya!" kata Olla yang kemudian disusul gelak tawa oleh mereka semua.

Di sudut ruangan ada seseorang yang sedari tadi terus memperhatikan Delia. Senyum tipis terus menghiasi wajahnya selama Delia bernyanyi.

Sekarang waktunya Raihan untuk bersiap-siap, karena ia akan memberi sebuah kejutan untuk seluruh warga SMA Nusa Bangsa.

"Oke gengss. Kali ini adalah penampilan terakhir dari seseorang yang sangat kita kagumi." Kalimat dari pembawa acara itu membuat para siswa bertanya-tanya.

"Daripada kalian semua penasaran, mari kita panggil sang ketua OSIS kita,  Raihan Genta." Seluruh siswi SMA Nusa Bangsa pun akhirnya saling berteriak histeris.

Sedangkan sosok yang sedang dikagumi oleh kaum hawapun dengan santainya naik ke atas panggung dengan membawa sebuah gitar.

"Selamat siang semuanya," sapa Raihan dengan senyuman yang sangat manis terbit di wajahnya.

"Siaaang."
"Siang kak Raaihaan!!!"
"Reihaaaan!! Ya Allah manis banget tuh senyumannya."
Teriak cewek-cewek dengan histerisnya.

"Thanks buat semuanya. Kalo boleh jujur, gue gak percaya diri banget berdiri di atas panggung ini." Reihan mengakui hal yang mengganjal pada dirinya saat ini.

"Gue bakal ngasih sesuatu ke acara ini. Eh, bukan dalam bentuk barang. Tetapi, dengan suara gue. Sebelumnya, gue minta maaf kalo suara gue pas-pas an," sambung Raihan.

Setelah itu musik 'Love your self-Justin Bieber' pun mulai mengalun dengan diikuti suara berat khas seorang cowok dan setelah itu, diakhiri dengan tepuk tangan yang sangat keras.

——————————


Perfect Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang