Semua Berakhir

19 2 0
                                    

Bab 15 (Tak Biasa)

"Eunsub-ah, kau datang?"

"Oppa, maafkan aku, aku berada di Ansan. Aku tak menyalakan ponselku." Ucap Eunsub pada Donghee, pria bertubuh gempal itu mempersilahkan Eunsub masuk.

"Ra-ya,"

Eunra mencari asal suara yang ia kenal, mata sembabnya menangkap sosok Eunsub yang berdiri mematung di ambang pintu. Ditemani Jongwoon yang selalu terlihat menawan.

"Maafkan aku," Eunsub menghambur kepelukan Eunra, "Aku benar benar minta maaf, aku terlambat." Ucab Eunsub dalam tangisnya.

"Tak apa, aku paham dengan keadaanmu." Eunra melepas pelukan mereka, dia mengerti kondisi rumah tangga Eunsub dan Jongwoon saat ini, kemarin saat ia menelpon Jongwoon, pria itu menjelaskan bahwa dia sedang di Ansan menyusul Eunsub yang pulang tanpa pamit darinya, dengan begitu Eunra sedikit tahu.

Mata Eunsub menyapu semua teman-temannya termasuk Kyuhyun yang menatapnya dengan intens. Lalu ia tersadar dan mengalihkan pandangannya pada Donghee yang duduk di sebelan kiri nya.

"Oppa, aku bawa makanan dari rumah, ibu membawakannya untuk kalian," ia menyodorkan wadah plastik kotak berukuran besar. "Makanlah, Ra-ya ayo makan ini ibu yang buat khusus buat." Eunra mengangguk.

"Tidak apa ya makan dua kali begini." Celetuk Hyukjae, matanya berbinar melihat makanan rumahan.

"Oh, kalian sudah makan?" Tanya Jongwoon.

"Iya tadi sedikit," jawab Donghee sambil tertawa kikuk. "Ayo sekarang kita makan rame rame biar nenek senang jika melihat kita baik baik saja." Yang lain pun mengiyakan, dan mereka makan bersama.

Keesokan harinya mereka kembali ke Daegu, sedangkan Eunsub dan Jongwoon menjemput orangtua Eunsub ke Ansan, sebelum kembali ke Daegu sore harinya.

***
Hari-hari sedih Eunra pun berlalu sudah, kini gadis itu mulai merelakan sang nenek. Lelehan airmatapun sudah tak sesering minggu lalu, ujian telah usai tinggal nunggu kelulusan hari ini, kabar kehamilan Eunsub pun sudah ia ketahui dari Jongwoon saat di Jinan, meski tanpa sengaja ia melihat Jongwoon mengelus perut rata Eunsub, dan setelah ditanuakan ternyata benar. Tetapi Eunsub mau itu dirahasiakan dulu sebelum mereka selesai sekolah.

Gelak tawa dari sekelompok anak remaja yang duduk di bangku taman sekolah, membuat siapapun yang mendengarnya akan melihat ke arah mereka. Tiga orang gadis dan tiga orang pemuda sedang bercengkrama mengumbar tawa. Mereka berkumpul berhadapan, melihat riak bahagia dari masing-masing wajah sang kawan.

"Aku selalu yakin, kalau kau akan mendapatkan nilai terbaik, Ra-ya." Ujar pemuda dengan rambut bergelombang.

"Kau memang yang terbaik." Sangwon mengangkat jempolnya. Hyukjae mengangguk pasti, dia pun angkat bicara. "Akan melanjutkan sekolah di mana? Jadi kuliah di Seoul kan?"

"Entahlah, aku tak yakin."

"Mwo, kenapa tak yakin? Bukankah kau mau mengejarnya sampai ke tempat kuliah?" Kyuhyun berucap agak kencang.

"Kyuhyun," Eunsub menyikut Kyuhyun yang berada di sebelahnya.

"Iya, maaf."

Obrolan mereka terjeda dengan kedatangan seseorang yang menjadi topik obrolan mereka tadi hingga membuat mulut Kyuhyun dan Hyukjae terkatup rapat.

"Shin Eunra, selamat ya. Kau membuat kami bangga." Jongsoo mengayunkan tangannya untuk menjabat tangan Eunra. Tapi sepertinya, eunra tak berniat menyambut tangan Jongsoo.

"Terimakasih, saya juga bangga bisa sekolah disini dan bisa mempunyai senior seperti anda." Ucapan Eunra membuat Jongsoo kikuk.

Eunra menarik tangan Kyuhyun dan semua merasa terkomando untuk bangkit dan pergi dari tempat itu.
Eunra melangkah melewati Jungsoo, hatinya memang terasa sakit, tapi apa yang harus ia lakukan jika selama hampir tiga tahun ini si pria Park tak pernah melihatnya. Ini kali pertama Jongsoo menyapanya dengan ramah, tapi ia harus menekan lonjakan bahagianya melihat senyum Jungsoo yang selama tiga tahun ini ia sukai, kini tertuju padanya.

Tidak, Jongsoo oppa hanya berbasa-basi denganku karena ini adalah hari kelulusanku dan kebetulan nilaiku terbaik di sekolah ini.
Kau jangan ge'er Shin Eunra

Kyuhyun merangkul pundak Eunra, dan mengusapnya pelan. "Aku tahu kau adalah gadis yang kuat, selama ini kau pun mampu melakukannya."

Menanam benih-benih rasa di atas keangkuhanmu,
Sepertinya tak menyisakan pilihan, selain aku mundur dari hidupmu.

Helaian rambut yang menutupi sebagian wajah, atmosfer pun mendadak terasa asing. Eunra begitu tenang berjalan melewati Jong Soo.

Park Jongsoo berbalik menatap kepergian Eunra bersama teman-temannya dengan tatapan nanar.

"Maafkan aku selama ini Eunra-ssi."

* * *

Kediaman Eunra menjadi ramai di sabtu sore saat semua berkumpul tanpa terkecuali Jongwoon. Dan membuat Hyukjae kesal, "Kenapa ahjussi itu selalu ikut denganmu Eun?"

"Karena dia suaminya, dasar bodoh" Bukan Eunsub yang menjawab tapi Eunra sembari menggeplak kepala Hyukjae.

"Hari ini aku mau berpamitan pada semua nya, aku akan pergi ke London." Ujar Kyuhyun disela sela makan. Semua saling bertatapan satu sama lain.

"Kau jangan khawatir, setelah Kyuhyun pergi ke London, kau masih punya aku dan Sangwon." Si gadis Lee pun mengangguk, mengiyakan ucapan Hyukjae.

Shin Eunra mengusap pipinya kasar.
"Tapi kenapa nenek harus pergi, dan nanti kau juga akan pergi, aku ditinggalkan semua orang,"

"Aigoo, uri Eunra merajuk." Seloroh Kyuhyun dan membuat semua tertawa.

Jongwoon angkat bicara, "Kau jangan sedih, kau bisa kerumah kami kapanpun apalagi sebentar lagi kau punya keponakan lucu."

"Oh iya, aku akan memberikan nama Chansung pada putramu." Ujar Sangwon dengan polos, semua tertawa lepas.

Persahabatan tidak bisa di ukur dengan uang, tapi bisa menibulkan kebahagiaan membuat hidup jadi bermakna dan berwarna.

Terimakasih :)

Rinrin Park

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tak BiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang