Maaf kalo typo bertebaran, author udah berusaha engga typo 😘😘
____________________________________
"Eh.. beneran pembunuh Angel itu si Fidel?"."Katanya sih begitu, kalo menurut gue sih iyaa abisnya elo tau kan dia aneh banget anaknya"."Ah elo, sembarang fitnah aja, belum tentu bener. Mening ngomongin dia di tempat lain gitu jangan pas seruangan dong ama dia geblek banget..." Desas desus suara anak anak di kelas XI-1 yang membicarakan Fidelia.
Karena sebal mendengar gosip gosip bertebaran tentang dirinya dia pun keluar dari kelas dan pergi ke dalam bilik toilet perempuan. Tanpa sadar satu butir air mata jatuh dari pelupuk air matanya dan diikuti oleh butiran air mata yang makin lama makin banyak.
" Apa salahku coba?" Gumam Fidel sambil terisak isak.
" Kamu tidak salah kok... " Tiba tiba terdengar suara itu dengan bunyi air keran dari wastafel yang mengucur.
" Siapa itu?!" Teriak Fidel dalam bilik toilet kebingungan.
" Itu tidak penting... kalau kamu mau mengakhiri penderitaanmu besok temui aku di ruang musik lantai 4 setelah pulang sekolah."
"PERGI JANGAN GANGGU AKU!" seru Fidel yang bertambah menangis.
"Kutunggu kau disana bila kau berubah pikiran".
Orang itu pun keluar dari kamar mandi. Setelah air matanya berhenti Fidel pun keluar dan mengikuti kegiatan di sekolahnya seperti biasa walaupun dia masih menjadi buah bibir orang orang.
Malamnya
"Hahh.... Aku capek sekali. Tapi maksud perempuan tadi tentang mengakhiri penderitaanku maskudnya aku mau dibunuh? Mungkin dia cuman bercanda, lagian mana mau aku bunuh diri, gaada gunanya. Sudahlah ngapain aku peduliin" Gumam Fidel yang bersiap untuk tidur dan memulai hari esok.
Esoknya
" Heh Fidel! Elo tau kan orang orang pada gosipin elo ngebunuh babu gue?! Gara gara elo ngebunuh babu gue, sekarang elo harus gantiin dia jadi babu gue. Sekarang dari pada elo ngelamun disini meningan elo beliin gue es teh manis di kantin, cepetan sekarang!!". Ucap Agnes dengan kasar yang tiba tiba datang ke Fidel.
"Tapi aku engga ngebunuh siapa siapa Agnes, beneran. Kok pada nuduh aku sih?". Balas Fidel tidak terima dengan perkataan Agnes.
"Alahh... Elo gausah sok sok pake aku kamu deh. Siapa suruh sikap elo yang gajelas, aneh.".
"Yasudah... Uangnya mana Agnes?" Tanya Fidel.
" Kok elo minta gue sih?! Tadi gue ngomong beliin loh brarti pake duit elo! Masih nanya nanya!".
"T.. Tapi ini duit aku buat pulang, aku udah gaada duit lagi tadi udah dipake buat beli makan siang..." Jawab Fidel dengan takut.
"ELO CEPETAN BELIIN GUE KALO GA GUE HAJAR LO SEKARANG JUGA, BRENGSEK!!".
"Iya iya sorry Agnes... Aku beliin sekarang juga..."
Saat perjalanan di kantin pun mata Fidel pun mulai berkaca kaca karena takut, ia tak sudi dikata katai serta diperintah. Lalu saat Michelle dan Melani melewati Fidel tiba tiba mereka mengata ngatai Fidel.
"Babu Babu!!" Teriak Michelle disamping Fidel.
"Ciee babu baru!!" Celetuk Melani.
Air mata Fidel pun ingin keluar, tetapi ia langsung mengusapnya dengan tangannya dan ia tetap berjalan ke kantin dan segera memesan es teh manis dan memberikannya ke Agnes.
"Eh si babu, lama ban-" Ucap Agnes yang belum selesai ngomong.
Fidel langsung berlari secepat mungkin ke toilet dan menyendiri disana, ia sudah tidak kuat lagi dengan perlakuan teman temannya.
" Woi babu!! Jangan berani kabur lo! Gue belum kelar ngomong, anjing!!" Teriak Agnes sampai terdengar satu lorong di depan kelas".
Sebelum sampai di toilet ia sudah meneteskan banyak air mata. Ia mulai merenungkan perkataan perempuan yang ia temui kemarin di toilet, seandainya perkataan perempuan itu benar benar maka ia akan langsung ke ruang musik sekarang juga.
"Gimana udah berubah pikiran belum?". Tanya pemilik suara perempuan yang ia dengar kemarin.
"Apakah maksudmu itu benar? Apakah kamu akan membunuhku nanti?"
"Kalau kamu mau, bisa saja sayang."
"Baiklah..." Ucap Fidel dengan lemas.
"Oke jangan lupa temui aku nanti..."
Pulang sekolah
"Heh babu! Sini lo! Gue mo ngomong sama elo soal masalah tadi". Teriak Agnes sambil menyeringai senang.
"Maafkan saya Agnes, saya tidak bisa". Fidel pun segera berlari ke ruang musik.
"Eh si jalang... Main kabur aja! Tuh anak paling suka nyari masalah diantara babu gue" Ucap Agnes dengan kesalnya dan langsung pergi bersama Michelle, Melani, dan Louis Reinardi.
Fidel pun memasuki ruang musik dengan gemetar karena ia masih tidak yakin apakah ia akan mengakhiri penderitaannya secepat ini, dan ia mulai menjauh dari ruang musik dan ingin berbalik, tetapi ia berubah pikiran lagi dan membulatkan tekadnya untuk segera mengakhiri ini semua. Fidel pun masuk dan menemui seseorang berambut panjang, ia berharap bisa melihat mukanya tapi sayangnya ia memakai topeng.
"Silakan duduk, sayang" Ucap orang bertopeng itu.
"Anda siapa?" Tanya Fidel sambil duduk.
"Shhh... Kamu tidak perlu tahu, kamu cukup tenang saja."
Lalu orang bertopeng itu pun mengikat tangan dan kaki Fidel, serta menyumpalkan mulut Fidel dengan kain, sehingga suaranya tidak terdengar sama sekali.
Orang bertopeng itu pun segera mengambil pisau yang tajam dan langsung melemparnya ke arah Fidel dan mengenai matanya. Fidel pun berteriak keras keras karena kesakitan.
"Sayang kok Kami berisik sekali sih?" Tanya orang itu dengan kesal dan segera memotong lidah Fidel menjadi kecil kecil dengan pisau yang tadi menancap di mata Fidel.
Fidel pun tidak berkata apa apa lagi dan tidak berteriak, ia sudah capek. Lalu orang itu pun mengambil pisau baru lagi dan mulai memotong jari jari kaki dan tangan Fidel satu persatu, lalu merobek mulut Fidel sehingga gigi giginya kelihatan dari luar. Lalu yang terakhir ia memggorok leher Fidel dan merobek isi perut Fidel dan mengeluarkan segala isinya keluar dan berceceran, dan tentu saja Fidel meninggal.
Orang itu pun membiarkan Fidel tergeletak di kursinya, ia segera mencuci tangannya dan pisaunya hingga bersih di toilet dekat ruang musik. Lalu orang itu segera pulang.
Di luar sekolah
"Hei Michelle! Kok elo belom pulang?" Tanya Melani dengan gembira karena melihat Michelle
"Eh Melani! Gue kan ikut ekskul basket, kok lupa sih elo?"
" Hahahaa sorry. Btw temenin ke ruang musik yok! Kemarin gue kesitu terus ketinggalan buku musik gue, baru inget sekarang gue... Pleasee temenin gue takut sendirian..." Bujuk Melani.
" Iya iya, ayo cepetan bentar lagi gue mo pulang ada acara keluarga".
Mereka tidak tahu apa yang menanti mereka di dalam sana...
BERSAMBUNG
____________________________________
Yeayy Chapter 3 udah keluar!!
Maaf kalo ceritanya kurang sadis, seru, ato kurang panjang... 😊😊Btw pembunuh Angel sama pembunuh Fidel itu beda jadi yang baca jangan keliru yaaa
1040 kata
Jangan lupa comment, vote, share!
Baii!!
This story belong to Valkry_Cain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Scream
Mystery / ThrillerCobalah kamu berpikir secara logis. Apakah rasanya menyenangkan disakiti, dijauhi? Tentunya tidak, bukan? Tapi bagi para pelaku disarankan untuk berhati - hati, karena anda mungkin tidak tahu siapa sebenarnya orang yang anda bully. Bisa saja ia anak...