Chapter 4

45 6 7
                                    

Di depan ruang musik

"Mel gue tunggu di depan yah, males gue ke dalem nanti ada gurunya... Hihh benci gue mah sama gurunya" Ucap Michelle dengan nada agak memelas.

"Lahh semua guru juga elo ga suka, si guru mat, fisika, Inggris, olahraga. Hahahahaha, yodah elo tunggu sini jangan tinggalin gue, gue takut. Merinding gue disini". Jawab Melani.

"Ah paranoid elo mah, gue ke toilet dulu deh mo basuh muka keringetan nih, sekalian buang air juga deh. Cepetan gue tungguin". Kata Michelle sambil memasuki toilet dan langsung membasuh mukanya.

Melani pun masuk ke ruang musik dan segera mencari bukunya tanpa menyadari kursi yang ada disampingnya.

"Eh ini apaan?!" Gumam Melani.

Melani pun mengambil barang tersebut, dan segera berteriak karena yang ia pegang adalah mata yang masih ada darahnya dan serabut menempel pada matanya, ia pun segera melempar mata tersebut dan mencoba keluar dari ruang musik tetapi pintunya terkunci.

"Woi seriusan dong Chelle!! Jangan main main udah tau gue paling takut ama ginian!" Teriak Melani dalam ruang musik sambil menggedor gedor pintu ruang musik.

Tak ada jawaban dari Michelle

"Chelle? Michelle? Lo ga tinggalin gue kan?" Teriak Melani ketakutan. "Woii sumpahh takut gue nihh, udahlah jangan begini" Melani pun mulai menangis. Setelah beberapa lama akhirnya Melani mulai tenang dan mulai mencari cari barang untuk keluar dari ruang musik, tiba tiba Melani mulai menangis dan berteriak karena ia menemukan Fidel tergeletak dan terikat di kursi dengan berbagai luka di seluruh tubuhnya. Ia pun segera berlari keliling ruang musik untuk mencari jalan keluar dari tempat itu, setelah berlari sampai capai dan tidak mendapatkan hasil sedikit pun Melani pun menyerah dan memutuskan untuk beristirahat, ia pikir seruangan dengan mayat tidak buruk juga karena tentunya orang itu sudah mati dan tidak dapat melakukan apa apa, tetapi untuk berjaga jaga ia mencari tempat sejauh jauhnya dari mayat tersebut.

"Ah udah hape gue tinggalin di tas, gabawa apa apa" Ucap Melani yang terisak isak. "Apa gue coba panggil Michelle lagi?". "Woi michelle bukain pintunya dong!!" Teriak Melani sekeras mungkin.

Esok Pagi

"Woi Melani ga masuk ya?" Tanya Michelle kepada kawan kawannya." Gatau... Tapi seharian ini gue belom liat." Jawab Agnes. "Bolos kali dia, biasa juga gitu" Sambar Rere. "By the way hari ini ada ekskul ga kalian? gue mau traktirin nih... Mumpung hari ini gue lagi banyak duit." Tanya Louis dengan bangga."Yah elo mah emang banyak duit dari dulu" Sambar yang lain. "Eh.. Gue baru sadar sesuatu... Louis udah tobat jadi cipe ya? Hahahaha" Ejek Michelle."Hih... Seriusan ekskul apa hari ini?" Louis bertanya kedua kalinya. " Gue, Melani, Chelle sih ada ekskul nyanyi" Jawab Agnes. "Kalo gue hari ini gaada ekskul sih" Jawab Rere. " Yodah abis ekskul jam 5 set kumpul di lapangan basket kita berangkat bareng".Ucap Louis.

"Woi Nes! Cepetan Bu Hap udah mo dateng nanti kena marah loh" Ajak Chelle. " Iya Iya sabar naik tangga perlu proses tauu" Bela Agnes.

Setelah mereka sampai di depan ruang musik, mereka pun melihat banyak murid berkerumun saling ingin masuk ke ruang musik. Mereka pun melihat Melani yang sedang menangis tidak berhenti henti, lalu mereka melihat sekeliling ruangan itu dan menemukan perempuan yang tergeletak tak berdaya duduk di kursi dengan luka di sekujur tubuh setelah mereka melihat lebih dekat ternyata itu adalah Fidel. Mereka pun langsung menghampiri Melani.

"Mel elo kenapa, ayo cepetan ke bawah ke kantin aja! Paling Ekskulnya di batalin..." Ucap Michelle, dan Agnes menenangkan Melani. Mereka berdua pun langsung memapah Melani keluar dari ruang musik dan pergi ke lapangan basket, tempat Louis Reinardi nongkrong.

"Eh Re bantuin kita dong!" Teriak Agnes. " Gila elo berdua. Elo ngapain nih anak kepala sekolah? Mau dikeluarin dari sekolah?" Kata Louis dengan kesal ( sok bijak :)) ). "Orang kita liat udah dari tadi gemeteran gamau ngomong apa apa." Ucap Michelle yang kesal dengan Louis." Mel minum dulu nih boar tenang." Sambar Agnes sambil menyodorkan sebotol air putih yang langsung diteguk oleh Melani. Setelah beberapa lama Melani pun mulai tenang dan berhenti menangis.

"Udah tenang?" Tanya Reinardi."Udah Kok, thanks ya smua. Gue seneng punya sahabat kayak kalian smua" Ucap Melani dengan senyum terukir di wajahnya. " Elo mau ceritain ga kejadian yang tadi? Tanya Michelle dengan pelan tapi masih terdengar."I..Iya" Kata Melani mengangguk dikit. "Jadi sebenernya kemaren gue sama Michelle mau ke ruang musik gara gara kemarennya lagi buku gue ketinggalan. Terus pas gue lagi nyari tiba tiba gue ketemu j..jari ccoo..pot" Kata Melani terbata bata dan mulai menangis lagi. " Terus gue mau balik pintunya malah dikunci gabisa dibuka gue teriak chelle chelle tapi dia ga dateng dateng. Dan akhirnya gue semaleman disitu sampe si Jojo buka pintu ruang musik pas ekskulnya mau mulai" Kata Melani mengakhiri ceritanya. " Lah Chelle kok elo tinggalin si Melani sendirian?" Tanya Agnes agak kesal dengan Michelle. "Pas gue lagi cuci muka ada yang dari luar toilet bilang, 'eh chelle gue udah ketemu barang gue, gue tunggu dibawah yah' . Gue kira itu si Melani jadi gue pas udah kelar gue langsung ke bawah, gue cari si Melani eh gaada yaudah gue kira dia udah pulang jadi gue pulang deh...

____________________________________

Yeayyy update baruu!!

Maaf kalo pendek kali ini, karena author buru buru...

Thanksss udah ngebaca share comment dan vote!

Baiiii!!

Don't ScreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang