Maaf kalo banyak typo
Author bakal brusaha lebih lagi ♡♡__________________♡_______________
" Elo gila?! Mana mungkin gue. Dari tadi gue belum keluar." Kata Melani dengan mata mulai berkaca kaca lagi."Santai dong Mel, gue kan juga gatau. Orang suaranya mirip banget!" Teriak Michelle dengan kasar lalu beranjak pergi meninggalkan mereka semua.
"Yahh Chelle jangan pergi dong!" Teriak Agnes menyusul Michelle.
"Ah! Masa gara gara gitu doang kalian berantem, rusak dong persahabatan kita semua!"Marah Louis yang akhirnya juga beranjak pergi untuk pulang ke rumahnya.
" Kalian semua brengsek! Kalian gaada yang ngerti perasaan gue, gue benci kalian semua!" Teriak Melani sambil menangis.
"Mel, gue anterin pulang ayo..." Ucap Louis sambil mengelus punggung Melani agar dia tidak bersedih lagi.
Esoknya
" Elo udah baikan, Mel?" Tanya Michelle.
"Udah." Jawab Melani dengan ketus.
"Mel, ayolah jangan marah... Gue minta maaf kalo gue ninggalin elo waktu itu gue ga bermaksud dan gue minta maaf untuk kemaren, kemaren gue lagi emosi gara gara tadinya gue abis dimarahin guru OR sama Mat... Sorry banget Mel. I mean it." Kata Michelle dengan nada menyesal dan muka memelas yang membuat semua orang luluh hatinya.
"I'm sorry too Chelle... I didn't mean to hurt you. Gue kemaren juga lagi stress gara gara gue takut banget semaleman tidur sama mayat yang serem banget. Still bestfriends?"
"Of course, Mel" Kata Michelle dengan senyum cantik mengembang di mukanya.
"Ciee!! Yang udah baikan!! I ship you guyss!" Teriak Agnes dari lorong kelas XI-1 yang merusak momen tersebut.
"Hahahaha... Woi gue punya satu permintaan, kalian mau ga bantuin gue nyari siapa yang gituin gue? Kalo kalian merasa keberatan ga kenapa kenapa, kalian ga perlu ikut..." Tanya Melani dengan alis saling menempel ( kayak memelas ).
" Gue sih ikut " Balas Michelle dengan yakin.
" Anything for you, Mel" Ucap Agnes dengan mata berkaca kaca.
" Er... Definetly?" Kata Rere agak bimbang
" Kalo Rere ikut gue ikut." Balas Louis dengan mantap.
Bel pun berdering sehingga mereka harus masuk ke kelasnya masing masing, mereka tak sadar ada yang menguping dan melihat percakapan mereka berlima.
.....
"HEI! Gue tau elo bunuh Fidel, gue ngeliat dengat mata gue sendiri! Sebaiknya elo ngaku sekarang sebelum elo gue laporin ke polisi dan di penjara selamanya!" Teriak Verrenly di Ruang Laboratorium milik sekolah kepada seseorang.
"Sorry, Ver. Gaada bukti, elo gabisa nuduh gue sembarangan!" Balas orang itu sambil menampilkan seringai psikopatnya.
"Gue punya rekamannya! Kalo elo ngaku gue bakal sebarin videonya ke internet dan nama elo bakal hancur dan elo bakal di penjara selamanya".
"Heh... Lo kira gue takut?! Mana videonya, anjing!" Teriak orang tersebut membalas ucapan Renly dengan sangarnya.
"Nih. Liat aja sendiri kalo ga percaya, tertampang jelas muka elo sama si Fidel. Elo gabisa ngelak lagi sekarang!" Kata Verren melempar hapenya dan langsung ditangkap oleh orang tersebut.
"Yaudah gue ngaku, gue ngebunuh Fidel. Enak kan rasanya jadi pahlawan? Pahlawan kesiangan maksud gue, orangnya udah mati elo baru kasih tau sekarang..." Balas orang itu dengan senang dan seringai di mukanya bertambah lebar.
"Yah, Fidel mati sih gapapa... Gue cuman mau buktiin kalo gue mampu-" Kata Verren belum selesai berkata kata. Ia sangat kaget bahwa orang itu sudah memegang silet dengan gaya ingin melempar benda tajam itu ke arahnya.
"Yahh... Sekarang gue gabisa ngelepasin elo pergi Ver. Gue ga bakal biarinin elo ngelaporin gue ke polisi pastinya!" Jawab orang itu sambil tertawa tawa.
Orang itu langsung melempar silet tersebut ke kaki milik Verren dan tepat sasaran. Verren pun berteriak
"Ahh!! Sialan kau!" Teriaknya dengan nada kasar.
Orang itu langsung mendorong Verren ke kursi lalu ia memukul kepala Verren dengan tang yang dibawanya hingga Verren pingsan, ia segera mengikat Verren ke kursi tersebut. Ia segera mengikat lidah Verren dengan senar gitar yang ia temukan di lemari laboratotium, dan menaruh garam di lidahnya sehingga lidahnya mati rasa. Ia pun menggunting rambutnya hingga botak dan menulis jidat Verrenly dengan pisau sehingga membentuk tulisan ' Memento Mori ' yang berarti semua orang akan mati nantinya, lalu jidat Verren pun mengeluarkan darah yang lumayan banyak. Lalu karena ia tidak mendapat reaksi apa apa dari Verren, ia pun menunggu Verren bangun karena tidak akan seru jika ia tidak mendapat reaksi apa apa.
"HEI! LEPASIN GUE SEKARANG JUGA, SIALAN!" Teriak Verren tiba tiba.
"Eh bangun juga elo, capek gue tungguin elo dari tadi! Udah jam 5 nih bentar lagi sekolah tutup, jadi gue gabisa nyiksa elo lama lama sorry ya, Ver..." Jawab orang itu dengan santainya dan segera mengambil tangnya dan mencabut semua kuku jari" Verren hingga darahnya bercucuran di kursi dan lantai lantai.
"Ah! Stop! Sumpah gue ga bakal laporin elo ke polisi, cepetan lepasin gue!" Teriak Verren sambil meringis kesakitan.
"Beneran? Yaudah gue lepasin deh." Kata orang itu.
"Iya sumpah. Gue ngelakuin apa yang elo mau deh." Kata Verren dengan wajah memelas.
"Yaudah... Sekarang gue maunya elo dapet ganjaran gara gara elo udah ngintip ngintip urusan pribadi orang!" Ucap orang itu sambil memandang Verren dengan sinis dan langsung mencongkel mata milik Verren dan memotongnya menjadi kecil, lalu orang itu menuangkan perasan lemon ke lobang matanya sehingga Verren meringis kesakitan.
"Nah, sentuhan terakhirnya sekarang." Kata orang itu dengan senyum yang manis tapi kejam terukir di wajahnya yang cantik.
"Hih... Cantik cantik tapi gila." Ledek Verren yang sudah pasrah.
"Terima kasih atas pujiannya, selamat tinggal!". Orang itu mengambil pisau daging yang tebal dan memotong bagian atas kepala Verren lalu, ia dengan cepat memotong tulang tengkorak Verren secepat mungkin. Lalu terlihatlah otak Verren, ia pun dengan cekatan mengambil otak tersebut dan mencabutnya perlahan lahan tapi pasti lalu menyimpannya di tas plastiknya dan di sembunyikannya di dalam tas sekolah milik orang itu.
" Fyuhh... Butuh perjuangan keras untuk menembus tengkoraknya yang kuat... Harus kutaruh dimana ya mayatnya? Ah lemari laboratorium, mumpung besok ada ekskul Club IPA, hahahahaha..."
____________________________________
Yeayy chapter 5 terbit maaf kalo lama updatenya, gara gara author banyak tugas ( engga juga sih wkwkwkwk ).
Yah semoga seneng bacanya
~980 Kata kata
Update ( ga pasti ):
1) Senin
2) Rabu
3) Jumat
4) SabtuJangan lupa untuk comment vote dan add ke reading list yaa Thankss!
#akhirnya mati juga lo Ver wkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Scream
Mistero / ThrillerCobalah kamu berpikir secara logis. Apakah rasanya menyenangkan disakiti, dijauhi? Tentunya tidak, bukan? Tapi bagi para pelaku disarankan untuk berhati - hati, karena anda mungkin tidak tahu siapa sebenarnya orang yang anda bully. Bisa saja ia anak...