"Cailah, bilang aja lo takut KETOS, dasar pengecut"
Deg!
Kata-kata terakhir yang diteriaki oleh salah satu orang yang sedang menonton acara pertengkaran Davis dan David itu seolah-oleh mengingatkannya pada satu kenangan yang tak pernah bisa ia lupakan meski pun ia sudah berusaha sekeras mungkin untuk melupakannya.
Kenangan dimana ia masih menjadi Nerd.Davis mengepalkan kedua tangannya geram, kini ia sedang menahan emosinya. Emosi yang ia tidak tahu kapan akan meledak.
"BANGSAT! SIAPA BILANG GUE PENGECUT, HAH!!" nasi sudah menjadi bubur, amarah Davis tak dapat ia tahan lagi, matanya sudah memerah menahan amarah.
Semua orang kini terdiam, perasaan kaget saat melihat Davis menjadi sangat marah hanya dengan kata 'pengecut'.
Bahkan Ava yang baru saja datang karena ada salah satu anak kelas X melapor padanya akan perkelahian kecil antara Davis dan David, kini terkejut bukan main.
Davis yang terkenal dengan sikapnya yang ramah, tidak pernah marah, sekarang terlihat benar-benar marah.
"Emang bener kok lo pengecut! Buktinya lo gak nerimakan tantangan dari kak David" saat semuanya masih terdiam salah satu anak kelas X berani bersuara dan semakin memancing emosi Davis.
Davis yang mendengar ada yang berbicara tak tinggal diam, ia langsung menerobos gerombolan orang yang melihatnya tadi dan menghampiri sang pemilik suara.
"APA MAKSUD LO HAH!!" bentak Davis sembari menarik kerah baju adik kelasnya itu.
"Emang gitukan kenyataannya?" seakan tak gentar dengan bentakan Davis ia masih membalas dengan santai perkataan kakak kelasnya.
"ck," Davis berdecih sebentar dan melanjutkan kalimatnya lagi. "LO SEMUA YANG ADA DISINI SEBAGAI SAKSI GUE DAVIS ALYANDRA AKAN NERIMA TANTANGAN DARI SI BRENGSEK NATA THE COCO, DAN YA SEBAGAI HUKUMAN BUAT YANG KALAH HARUS NURUTIN 1 PERMINTAAN DARI YANG MENANG" pekik Davis sembari melepaskan tangannya dikerah adik kelasnya dengan kasal.
Pernyataan Davis tersebut membuat orang-orang yang ada disana kembali bersorak.
Sedangkan David, ia hanya menyeringai melihat Davis menerima tantangannya.
"Hei!! Ada apa ini, siapa yang berteriak-teriak kayak setan kesurupan!!" teriak seseorang yang berada di belakang segerombolan orang-orang yang sedang menonton Davis dan Davin yang tak lain adalah Aria, ia adalah guru olahraga terkiller yang pernah Davis temui.
"Davis pak" ucap orang-orang yang menonton tadi kompak sembari menundukan kepalanya.
"Mampus lo Dra" batin Davis frustasi.
"Davis! Kenapa kamu berteriak-teraiak kamu mau nama kamu dimasuk ke daftar blacklist, kamu itu ketua OSIS masak tidak tahu aturan di sekolah ini!!" bentar Aria.
"Eh, i-itu a-anu pak, ta-tadi Nata the coco nantangin saya duel main basket pak" ucap Davis seraya menundukan kepalanya.
"Nata the coco?" alis Aria terangkat sebelah.
"I-itu ma-maksudnya David Pranata" ucap Davis.
"Lalu kenapa kamu menjerit-jerit kayak orang kesurupan?"
"I-itu pa-pak sa-saya cuma tidak te-terima dikatain pe-pengecut pak"
"Sudah sekarang semua bubar, dan kamu Davis, David ikut saya keruang BK" ucap Aria serius.
"Mampus, ni guru kenapa sih bawa-bawa ruang BK terus gue kan udah jelasin" keluh Davis membantin.
Semua murid sudah bubar kini tinggal ada Davis, David dan satu orang lagi yang memperhatikan mereka bertiga dari bangku penonton yaitu Ava.
KAMU SEDANG MEMBACA
SS (1) : Ketua OSIS
Novela JuvenilSchool Story (1) : KETUA OSIS Mencintai dan dicintai. Itulah keinginan setiap orang. Termaksud Davis. Sayangnya, takdir berkata lain. Cinta yang seharusnya Davis dapatkan hilang entah kemana. Kepercayaan yang Davis berikan hanya berakhir dengan keke...