"Aggg" cowok itu berteriak kesal sehingga membuat seisi kelas melihat ke arahnya.
"DAVID! Jangan berteriak dikelas saya!" Itu bu Galu, guru dari mata pelajaran sejarah.
"Eh, anu itu" David gelagatan. Kaget. Suara cempreng bu Galu membuyarkan lamunannya.
"Keluar kamu sekarang! Silahkan berdiri dikoridor selama pelajaran saya" bu Galu memerintah mutlak tak dapat diganggu gugat.
David hanya menurut pasrah. Tak ada perlawanan sedikit pun. Tak seperti David yang biasanya. Yang setiap kali dimarahi guru pasti ada saja jawabannya.
Selama dikoridor David hanya berdiri seraya memikirkan sesuatu yang terjadi kemarin pada dirinya.
+++
"Nikahin gue" David yang mendengar pernyataan dari gadis yang sedang Ia peluk terkejut bukan main.
Kenapa gadis ini tiba-tiba minta dinikahi? Apa yang sudah Ia lakukan? Seingatnya Ia tak pernah menyentuh gadis ini. Lalu, kenapa gadis ini minta dinikahkan?
"Gue bukan orang baik untuk lo. Lo belum kenal gue. Lo nggak tau masa lalu gue. Gue, jahat Dav" hanya pernyataan konyol yang keluar dari mulutnya.
"..." diam. Lagi-lagi tak ada jawaban.
"Huh" David menghembuskan napasnya. Lagi-lagi Ia teringat kenangan pahit 2 tahun silam.
+++
September 2016
Kala itu hari minggu. Satu dalam seminggu yang selalu dinanti terutama bagi kalangan pelajar.
"Dav tangkap bolanya" pekik remaja lelaki yang ada di sebrang sana.
Dengan sigap David menangkap bola orange yang di oper padanya.
Bugh
Hentakan bola dan lantai terdengar sangat keras. David mendribble bola menuju ring lawan.
Tentu saja tak mudah bagi David untuk menuju ring lawan. Banyak lawan yang mencoba memblock pergerakan David, tetapi, dengan lincahnya David keluar dari blockan mereka.
1
2
3Hanya dengan hitungan detik saja David melakukan layout. Memasukkan bola orange ke dalam ring.
Pritt!
Pluit telah berbunyi. Menandakan bahwa waktu telah habis. Anak-anak basket berkumpul ketengah lapangan, mendekati pelatih yang telah berdiri disana.
"Untuk latihan hari ini cukup. Kalian boleh pulang. Untuk David. Jangan pulang dulu"
"Baik pak" semua pemain menyahut kompak.
Kini. Hanya ada David dan Pak pelatih.
"David, bulan depan ada pertandingan. Jadi, Bapak harap mulai dari hari ini kamu jangan membuat ulah dan jaga kesehatanmu"
"Siap Pak" David menyengir seraya memberi hormat pada pelatihnya.
+++
Bughh..
"Banci aja belagu"
Terlihat beberapa anak SMP mengeroyok seseorang disudut lorong sana. Lampu jalan yang meremang. Membuat suasana makin menakutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SS (1) : Ketua OSIS
Ficção AdolescenteSchool Story (1) : KETUA OSIS Mencintai dan dicintai. Itulah keinginan setiap orang. Termaksud Davis. Sayangnya, takdir berkata lain. Cinta yang seharusnya Davis dapatkan hilang entah kemana. Kepercayaan yang Davis berikan hanya berakhir dengan keke...