November 2015
Di pagi hari yang cerah, tepatnya di SMP Tunas Bangsa, terdapat dua insan di dalam kelas IX.1 yang satu kelas IX.1 dan yang satu lagi kelas VIII.5.
"Kak, a...a..aku su..su..ka sama kaka"ucap gadis itu gugup dan menundukkan kepalanya karena ia benar-benar merasa takut.
"Jadi?"pria yang ada di sebrangnya mengangkat sebelah alisnya, dengan nada yang dingin.
"Kak ma..mau gak, ne..rima cin..ta aku"ucap gadis yang memiliki rambut hitam dikepang dua dan memakai kaca mata itu, masih dengan nada gugupnya dan menyerahkan kotak makan siangnya yang berisi cup cake.
"Lo gila!"bentak pria itu. "Lo mau gue nerima cinta lo? Coba lo ngaca dulu, mana mau gue sama anak culun kutu buku kayak lo!"bentak pria itu lagi.
Orang yang dimaksud pun langsung mengangkat kepalanya yang sedari tadi ia tundukan.
"Tapi kak Ary"ucap gadis itu lagi, dengan mata yang berkaca-kaca. "Se...se...tidaknya te..rima pemberian a..aku i..ini"ucap gadis itu gemetaran.
Kini pria jangkung yang memiliki status ketua kelas IX.1 yang di juluki ice prince most wanted melihat kotak makan yang sedang gadis itu pegang.
Dengan paras yang tampan, kulit yang putih, hidung yang mancung, dan sifat dinginnya itu, membuat para kaum hawa tergila-gila dan julukan ice prince most wanted memang tepat ia dapati.
"Siapa nama lo?"tanya pria itu dingin.
"Da...davis A...a...alyandra kak"ucapnya takut-takut.
"Lo denger baik-baik gue Ary Fernanda gak akan penah nerima CINTA LO"bentak ary penuh penekanan di kata CINTA LO sambil membuang kotak makan siang Davis.
Davis yang terkejut dengan apa yang dilakukan oleh kakak kelasnya itu, ia hanya bisa menyeka air matanya dan mengambil kembali kotak makan siang yang di buang oleh ary.
Suasana yang bisa terbilang cukup pagi mengakibatkan para murid malas datang ke sekolah, dan hal ini menguntungkan Davis, setidaknya ia tak harus menanggung malu di tengah-tengah para siswa.
Davis berlari keluar dari kelas IX.1 tak lupa pula membawa kotak makan siangnya yang di buang oleh Ary menuju ke kelasnya yaitu VIII.5.
"Ditolak mentah-mentah" lirih batin Davis.
Air mata demi air mata keluar dari kelopak mata Davis, tangisannya makin menjadi-jadi, ia menenggelamkan wajahnya di lipatan tangan.
Brak...
Suara pintu kelas VIII.5 terdengar sangat keras setelah dibanting oleh seseorang.
"Selamat pagi..."teriaknya dengan semangat.
Namun, semangat itu pudar ketika ia melihat sahabatnya, Davis yang menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya.
"Lo, kenapa Dra?"gadis itu menghampiri Davis dan bertanya hati-hati.
Davis yang merasa dirinya di panggil langsung mengangkat kepalanya dan menoleh ke sumber suara.
"A..ava"ucapnya kaget ketika mendapati sahabat dekatnya telah berdiri di samping mejanya.
Ava Kamelia, kerab di panggil Ava oleh sahabatnya itu. Berbeda dengan Davis, Ava adalah sosok gadis yang ceria, cantik, dan yang terpenting bukan anak culun atau pun kutu buku.
"Lo kenapa Dra?"tanyanya sekali lagi.
"Eng... gak, gue gak papa"ucap Davis gugup dan memasang fake smile.
"Bohong! Lo kenapa sih? Kita itu udah lama temenan dari TK malahan, cerita aja kalo lo ada masalah"merasa ganjal dengan jawaban Davis, Ava pun bertanya sekali lagi.
"Ava"tangis Davis makin menjadi-jadi saat ia memeluk sahabat dekatnya itu.
"Lo kenapa? Cerita aja"ucapnya seraya membalas pelukan sahabatnya.
"E..emang salah ya kalo a..anak culun ku..kutu bu..buku kayak gue su..suka sama orang?"ucap Davis di tengah tangisannya.
"Gak kok, lo gak salah, setiap orang itu berhak mencintai dan di cintai"senyum Ava mengembang saat ia mengatakan hal itu.
"Gue mau berubah Va, gue mau berubah"ucapnya sambil melepaskan pelukan.
"Gue bakal bantu lo kok"Ava memegang kedua pipi Davis sambil tersenyum.
"Udah, sekarang jangan nangis lagi, ntar gue ikutan nangis lho"ucap Ava sambil menghapus air mata Davis.
Davis hanya mengangguk dan mengatakan "makasih Va, makasih banget"
"Santai aja, apa sih yang enggak buat sahabat gue"ucapnya sambil tersenyum.
To be continued
Hy semoga suka dengan story yang kali ini :)
Ps: Yandra = nama panggilan sayang dari orang-orang terdekat Alya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SS (1) : Ketua OSIS
Fiksi RemajaSchool Story (1) : KETUA OSIS Mencintai dan dicintai. Itulah keinginan setiap orang. Termaksud Davis. Sayangnya, takdir berkata lain. Cinta yang seharusnya Davis dapatkan hilang entah kemana. Kepercayaan yang Davis berikan hanya berakhir dengan keke...