Welcome Home

46.5K 3.5K 281
                                    




Jungkook pov

Malam ini aku berangkat menuju sebuah cafe dengan menggenakan hoodie putih, celana jeans hitam, dan sepatu Converse. Yap, tampilan kasual memang menjadi favoritku. Kebetulan malam ini Jimin mengajakku untuk makan malam di luar dan tentu saja aku tidak bisa menolak.

Jimin sudah ku anggap sebagai kakak kandungku sendiri. Pertama kali aku bertemu dengannya saat aku berumur enam tahun dan setelah itu kita menjadi sahabat dekat, bahkan seperti keluarga. Saat umur delapan tahun ayahku meninggal dunia dan aku menjadi yatim piatu. Ibu?Ia sudah meninggal sejak aku masih bayi.

Pada masa terpuruk tersebut hanya Jimin yang bisa menenangkanku. Hingga suatu saat ia memperkenalkanku kepada kedua orangtuanya dan kedua orangtuanya setuju untuk mengadopsiku menjadi anak angkat mereka.



***



7.40 PM

"Kak..."

"Iya, Kookie?"

"Bisakah kau berhenti melamun? Sekarang kau sedang makan malam bersamaku, tapi ku yakin hanya ada Yoongi di otakmu saat ini."

"Ah, maaf Kookie. Aku hanya sedang merindukannya."

"Kalau begitu telepon saja. Apa susahnya?"

"Tidak mau ah, nanti dia malah terganggu."

"Kenapa? Bukannya kalian berdua pacaran? Mana mungkin ia merasa terganggu saat ditelepon oleh pacarnya sendiri. Ada-ada saja kau ini."

"Kau tidak tahu apa-apa, Kook. Yoongi sedang marah kepadaku aku tidak mau menghubunginya duluan."

"Kalian hanya sama-sama gengsi. Payah. Yasudah baikan saja, gampang 'kan?"

"Aish! Anak kecil tak mengerti apa-apa soal cinta!"


Aku merebut ponsel Jimin dari genggamannya dengan gerakan kilat. Pikirku permasalahannya dengan Yoongi harus segera diselesaikan. Sifat gengsi mereka tidak akan memberi kemajuan apa pun. Jujur saja aku kesal melihat mereka selalu memperdebatkan permasalahan yang sama.


"Eh, apa yang kau lakukan?" Tanya Jimin kebingungan. Sontak ia berdiri dari tempat duduknya dan berusaha merebut ponsel yang tengah berada di genggamanku.

"Menghubungi Yoongi. Apa lagi?" Jawabku singkat.

"Apa?! Dasar anak nakal!"


Kakak aku yang satu ini memang selalu bertingkah manis tanpa ia sadari. Aku iri dengan Yoongi yang begitu beruntung mendapatkan hatinya.


Tut... tut... tut...


"Hallo? Jimin?"


Terdengar suara serak ala Min Yoongi dari seberang telepon. Aku langsung menyerahkan ponselnya kepada sang pemilik asli yang tak lain adalah Jimin.


"Eh? Hallo, Kak..." Jimin langsung memelototiku, duh manisnya.

"Ada apa menghubungiku? Kau butuh sesuatu?"

You'll Never Escape From Here, Bunny [ VKOOK ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang