Tangan kecil itu meraba sekitar, berusaha mencari benda persegi panjang. Benda itu tak lain adalah ponsel, ia ingin menghubungi seseorang.
Saat ini dadanya sesak bukan main, ditambah dengan kepala yang pusing bagai dihujami palu dari segala arah membuatnya ingin mati saja.
Penampilannya tak kalah buruk, surai berantakan dan air mata yang terus mengalir tanpa henti, begitulah keadaan pria bernama Park Jimin.
Ketika sudah menemukan ponsel ia menekan tombol panggilan cepat. Nada sambung terdengar namun belum ada jawaban dari seberang sana.
"Kumohon angkat..."
Lirihnya sambil memandangi selembar foto yang masih ia genggam sejak tadi. Foto adiknya yang entah berada di belahan dunia mana.
'Hallo?'
"Ha-Hallo hyung.. Yoongi hyung?"
Ia mati-matian menahan sesak nafas.
'Ini aku, Hoseok. Maaf aku dengan lancang mengangkat telepon darimu. Aku sedang bersama Yoongi hyung dan ia sudah tidur sejak tadi. Mungkin ada yang bisa aku sampaikan pada Yoongi hyung?'
"Ah begitu ya.. T-Tidak perlu Hoseok. M-Maaf menganggu kalian."
Jimin memuntuskan sambungan telepon sepihak. Tepat setelah itu pandangannya kabur.
"ARGGGHH!"
Jimin berteriak nyaring sambil menjambak surainya sendiri. Ia mencoba bangkit dari posisi duduk dan berjalan sempoyongan menuju kamar. Kakinya bahkan tak mampu menopang berat badannya.
Sepertinya obat tidur adalah pilihan terbaik untuk saat ini. Ia meraih sebotol obat tidur di laci nakas, lalu mengeluarkan segenggam pil tidur. Ia menenggak seluruh pil seperti orang kesetanan. Namun tepat setelah itu pandangannya mengabur dan segalanya menjadi gelap.
BRUGH!
Tubuhnya ambruk menghantam lantai. Ia pingsan.
***
"HYUNG!"
Suara teriakkan terdengar dari si kelinci kecil. Jungkook terbangun dari tidurnya kala mendapat mimpi buruk, mimpi tentang hyungnya. Taehyung yang mendengar teriakkan kelincinya pun ikut terbangun dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi.
"Hahhh.. Hahhhh.. Hyungie.. Hiks.."
"Ada apa Jungkook? Apa yang membuatmu seperti ini?" Tanya Taehyung sambil mengarahkan tubuh Jungkook untuk berhadapan dengannya.
"Jimin hyung hiks.. hyungie.."
"Ada apa dengan Jimin?"
"Aku mendapat mimpi buruk, Tae. Aku yakin ini ada hubungannya dengan Jimin hyung. Aku harus beretemu dengannya-hiks.. Aku mau pulang.."
"Hey tenang sayang ini hanya mimpi."
"Tidak hyung.. Aku yakin sesuatu yang buruk telah terjadi. Aku harus pulang.."
Dan setelah mengucapkan itu, Jungkook bangkit dari kasur lalu berlari menuju ruang tengah. Ia tak menghiraukan teriakan Taehyung yang membabi buta memanggil namanya karena yang ia inginkan saat ini hanyalah bertemu hyungnya dan memastikan bahwa semuanya baik-baik saja. Masa bodoh dengan hujan lebat di luar sana.
Taehyung geram melihat Jungkook yang bertindak seenaknya. Jungkook ingin pergi? Tentu Taehyung tak akan membiarkannya kabur. Taehyung menatap nakas, hendak mengambil chloroform untuk membius Jungkook, namun ia mengurungkan niatnya. Ia tak ingin melumpuhkan Jungkook dengan cara kasar hanya untuk mendengar perintahnya. Untuk kali ini biarkan Taehyung menggunakan cara lain untuk membuat Jungkook tetap tinggal di sini. Di sisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You'll Never Escape From Here, Bunny [ VKOOK ]
FanfictionKehidupan Jungkook berubah setelah ia diculik dan disekap oleh orang yang tak dikenal. "You'll never escape from here, Bunny. Never..." Hanya satu yang Jungkook butuhkan sekarang. Keluar dari tempat ini. ⚠️🔞 MATURE (ada konten kekerasan fisik, sex...