1

215 8 1
                                    

Bel sekolah telah lantang berbunyi. Semua siswa berhamburan keluar kelas. Apa lagi yang mereka tunggu sejak masuk gerbang sekolah ini kalau bukan bel kebebasan ini.
Davina berjalan bersama perrie dan eleanor
"Sayang,aku bareng ele ya?" Kata davina saat melihat harry
"Kok sama ele sih?kamu masih normal kan syg?" Kata harry
"Heh,elu itu gak tau diri bgt har? Gue udah sahabatan sama dia semenjak lu belum kenal davina. Segala lu bilang dia gak normal karna bareng gue?!!!" Protes ele sewot.
"Ya elah ele. Lu lagi dapet ye? Gue kan becanda" kata harry sambil tersenyum
"Bukan urusan lu. Davin bareng gue sama perrie..kita mau ngerjain tugas" kata ele
"Gila lu ele,gara-gara nilai turun dikit doang lu marah sampe gini" kata perrie
"Nilai itu tetep atau naik,gak turun" kata ele
Perrie tersenyum begitu juga davin. Harry pergi lalu mereka semua pulang.
Davina,ele dan perrie telah sampai di rumah davina. Ternyata sophia dan liam,louis dan danielle,zayn dan niall sudah sampai lebih dulu di rumahnya.
"Kok lu semua disini?" Tanya davin
"Lu bilang hari ini kita harus kesini soalnya mama papa lu udah berangkat dan mereka nyuruh kita sering kesini?" Kata louis
"Oh iyee,gue lupa" katanya
"Kalo gitu lu telpon harry biar kesini juga lou" kata perrie
"Okey" kata louis lalu segera menelpon harry.

Sebelumnya kendall telah memelas kepada harry untuk mengantarnya pulang. Supirnya sedang sakit. Harry menolak tetapi akhirnya kasihan melihat mantan kekasihnya itu.
Mereka telah sampai di rumah kendall dan dia mengajak harry masuk.
"Ayo dong har masuk bentaran,minum dulu.. masak lu anter gue langsung pulang. Kayak gue cabe-cabean aja..malu sama tetangga"
"Kalo gue masuk malah malu,dikira ngapa-ngapain"
"Ada bibi kok" kata kendall
Harry masuk dan menerima ajakan minum kendall. Tetapi begitu harry masuk,dia segera mengunci pintu tanpa sepengetahuan harry. Harry duduk dan kendall membuatkannya minum,tentu saja sudah dia siapkan obat tidur bubuk.
"Ini har minumnya" kata kendall
"Ada obat tidurnya lagi gak? Ntar gue ngantuk lg di jalan kayak dulu"
"Nggak har" kata kendall
"Udah gak usah,kapok gue.. gue pulang aja" kata harry. Kendall langsung saja mencium bibir harry dan menghisap lehernya. Harry terpesona,terdiam beberapa saat.
"Ken.. ken lepasin gue" kata harry sambil mendorong kendall saat suara handphonenya berbunyi.
"Harr.. pliss dong,aku cuma belum pernah sama kamu. Pliss kasih aku sesuatu itu" kata kendall memelas
"Lu pikir gue cowok apaan? Gue bukan pemuas nafsu lu.. mending lu sama si donny itu" kata harry lalu menuju pintu. Dan dia menyadari pintu itu terkunci.
"Mana kuncinya?" Kata harry
"Gak mau sebelum kamu kasih aku itu" kata kendall manja. Harry segera mencari jendela dan keluar dari jendela. Secepat kilat dia sampai di mobilnya.
"Aduh, udah bangun aja lagi" kata harry menyadari keadaan nafsunya,lalu mengaca melihat leher dan dadanya.
"Gue cari masalah sama davin nih" katanya sambil mengancingkan kancing kedua kemeja sekolahnya. Harry melihat handphonenya untuk melihat siapa yg menelponnya berkali-kali dan segera menelpon balik dan menjalankan mobil.
"Hallo" kata louis sambungan telpon dari harry dia terima.
"Halo lou,knpa lu telpon? Gue di jalan nih"
"Squad ada di rumah davin nih,lu kesini gak"
"Oke gue kesana" kata harry.
Sambungan telpon itu segera terputus. Harry menuju rumah davina dan berniat membelikannya pizza dan kfc.

5 bulan telah berlalu, saat ini Davina dan 9 temannya termasuk harry berkumpul sebelum ujian nasional ini dimulai
"Kita harus lulus" kata davin
"Kita masuk bareng,keluar bareng" kata ele
"Kita saling mendoakan" kata louis
"Pokoknya gue gak mau tau,gue gk mau ada yg ketinggalan di sekolah ini" kata perrie
"Semangaatt.. yuk kita do'a bareng" kata sophia
Mereka semua berdoa. Sesuai janji mereka,mereka tidak akan bertemu selama ujian untuk lebih konsen.
Eleanor yang tinggal bersama davin selama orang tuanya di LA selalu belajar bersama putrinya. Harry sering menelpon davin dengan alasan kangen,dia pun sama tetapi mereka harus menahan keinginan bertemu sementara waktu. Hanya 4 hari tidak terlalu lama.

Ujian nasional telah berakhir. Squad bertemu dan berkumpul di rumah davina.
Sophia menangis karena ujian terakhirnya terasa kacau,ele dan liam menenangkannya habis-habisan tetapi tidak berhasil. Davina yang sedang membeli pizza dengan harry tidak tau.
"Gue juga ngerasa kesusahan ujian terakhir tadi soph. Tapi gue sabar nunggu hasil. Nah elu.. nangis mulu,susah didiemin. Gue harus gmn?" Kata ele kesal.
"Iya sayang,sabar dong..." kata liam. Sophia masih menangis. Davin dan harry datang,mereka tertawa lepas karena candaan harry yang tidak lucu. Semua melihat davina dan harry karena suasana sedang penuh tangis tetapi mereka tertawa lepas.
"Kenapa semua ngliatin gue? Soph lu ngapain nangis gitu?" Tanya davin
"Ujian terakhirnya ancur katanya" kata liam.
"Ya elah soph.. hasilnya kan belum keluar. Jangan nangis sekarang karna lu bakal kelihat cengeng klo ternyata lu lulus. Lu diem sekarang" katanya sadis
"Lu sih enak,lu pinter dan lu bisa" kata sophia kesal
"Klo gue pinter ngapain gue sekolah. Gue juga kesusahan tadi ujian terakhir. Pkoknya lu diem sekarang. Kalo hasilnya udah keluar dan nilai lu jelek,baru boleh nangis.. gue bantuin lu nangis kalo perlu" kata davin
"sekarang makan" katanya lagi sambil membuka kotak pizza.
"Ogah" kata sophia.
"Lu jngan bertingkah kyk gak punya temen gini dong,lu pikir klo lu sedih semua gak ikut sedih??nggakk" kata davin
"Tuh.. lu jahat bgt sih vin??!!" Kata sophia
"Ya gak mungkin lah kita gak sedih juga. Tuh lu jadi gampang percaya dan gak bisa mikir klo nangis gini,dan pasti lu jg kelaperan" katanya lagi
"Tp bener lu ikut sedih?" Tanya sophia
"Ya iya lah,bukan cuma gue tapi squad" kata davin meyakinkan.
"Sekarang klo lu gak mau makan,gue abisin ini semua dan gue bakal kesel sama lu" katanya lagi lalu memberi sophia 1 potong pizza.
"Ya udah" kata sophia saat menerima pizza itu
"Nah gitu dong,masa nunggu dimarahin davin" kata liam. Harry segera merangkul davin dan menyuapinya pizza
"Paan sih?" Kata davina kepada harry
"Apa?aku sayang kamu" kata harry lalu tersenyum
"Makan.. jangan gombal aja!!" Kata davina sambil tersenyum
"Aku kan kangen sama kamu sayang" kata harry memanja
"Diihh.. lebay,cuma 4 hari gak ketemu juga" kata davin
"Serah kamu deh,cinta aku kan emang bertepuk sebelah tangan" kata harry lagi,squad bersorak
"Mimpi apa lu vin,punya pacar alay gini" kata perrie
"Ketiban durian" kata davin lalu semua tertawa
"Kita satu kampus sayang?" Tanya davin
"Tapi Aku ambil sabtu minggu aja syg" kata harry
"Kenapa?"
"Aku harus mulai urus perusahaan" kata harry
"Hanjiiirrr.. baru lulus SMA udah jadi pewaris tahta aja lu har" kata louis
"Heh.. lu pada pulang sekolah bisa ngorok,pacaran,jalan-jalan dan gue udah belajar kerja. Hidup gue itu pahit" kata harry.
"Ya elah,pahit apaan.. jadi pewaris tahta kok pahit" kata ele
"Serah lu pada lah,gue yang ngrasain" kata harry.
"Semangat ya sayang,kamu itu harus belajar jadi laki-laki sejati" kata davin
"Laki-laki sejati sih laki-laki sejati,tapi kamu gak semangatin,cuek lagi sama aku. Sayang aku kan bertepuk sebelah tangan" kata harry memelas.
"Diihh,sok melas" kata niall,squad mengejek harry lalu tertawa
"Biarpun aku cuek tapi aku sayang banget sama kamu. Suatu saat nanti semua perhatian dan keromantisan aku pasti keluar dan langsung bertubi-tubi"
"Buat siapa?" Kata harry.
"Ya buat suami aku lah" kata davin.
"Itu pasti aku. Kita nikah aja yuk?" Kata harry.
"Duhhh,kita belum lulus udah ngomongin nikah" kata davin
"Si harry ngebet pengen ena ena tuh" kata zayn lalu tertawa.
"Iya,udah lupa rasanya si kendall" kata liam
"Ya udah,kalo gak tahan balikan aja sama kendall" kata davin terpancing kata-kata liam
"Aku pengennya sama kamu,bukan kendall" kata harry

If I Could FlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang