6

129 5 2
                                    

bulan telah berlalu. Alex dan edward sudah lancar berjalan setelah baru melangkahkan kakinya 2 bulan lalu. Bos dan istrinya sangat menyayangi kedua anak harry dan davina. Mereka terus membelikan mainan dan yg lain untuk kedua anak mereka,bahkan mereka pernah mengatakan ingin mengadopsi salah satu dari alex dan edward tetapi davina kurang setuju dan mereka memahami keputusan itu.
Davina dan harry membuka les untuk anak sd dan smp sejak 3 bulan yang lalu,harry yang memberi les untuk anak sd sedangkan davina untuk anak smp. Jam les berbeda sehingga bergantian menjaga anak-anak mereka. Bos harry dan bos davina memberi mereka izin untuk selalu shift pagi.

Davina dan harry berjalan sambil becanda juga mengajak kedua anak mereka seakan-akan mengobrol dan ikut becanda.
"Sayang,kayaknya mereka mending panggil ayah aja" kata harry
"emangnya knpa sih?" Tanya davin
"Kan aku cuma pegawai restaurant" kata harry
"Ya udah.. alex edward panggil ayah mulai sekarang,panggil aku apa sayang?" kata davin sambil tersenyum lalu mencium pipi edward kemudian melihat harry. Harry mengankat alex tinggi-tinggi.
"Mama aja gapapa sayang,netral itu kalo iBunya kerja" kata harry
"Sayang,nanti kan kita libur ngasih les,kita jalan yuk mumpung malem minggu" kata harry lagi.
"Ayuk,kemana sayang?"
"Cari makan di luar"
"Ya udah,yuk.. yeyeyy makan diluar sama ayah,mama dan kakak" kata davin berbicara dengan ed.
"Sayang.. kamu bilang gitu kayak aku ajak makan malem d restaurant aja" kata harry lalu tertawa
"Warung rasa restaurant klo sama kamu,sama ayah dari anak aku" kata davin lalu tertawa.
"Kamu itu sumber kebahagiaan aku. Makasih buat sayang yang udah kamu kasih buat aku,termasuk anak-anak" kata harry
"Apa sih,gombal ah"
"Beneran,aku bahagia banget.."
"Aku lebih bahagia lagi. Buat aku,sia-siain kamu itu kesalahan terbesar aku.
"Hmm gombal" kata harry.
"Be-" kata davin belum lengkap. Dia melihat papa dan papa mertuanya keluar dari mobil lalu segera memaksa davin dan harry memberikan kedua anaknya.
"Jangan pa!! Atau aku teriak" kata davin
"Teriak aja,kalo kamu mau bikin kami malu" kata papa.
"Kamu ikut papa" kata papa lagi setelah berhasil mengambil edward
"Gak mau"
"Denger harry,alex bakal jadi ahli waris papa" kata papa harry lalu memaksa harry melepaskan alex
"Lepasin dia atau davin bakal gk bisa ketemu dia" kata papa.
"Pa,tolong lah.. biarin kami hidup normal dan mandiri" kata harry mengalah khawatir tubuh anaknya tertarik-tarik seperti tali tarik tambang.
"Ayo" kata papa davin menarik putrinya
"Aku gak mau papa!! Ini di pinggir jalan dan papa gak malu!!" Kata davin,harry mencoba mempertahankannya.
"Lepasin davin,harry!!" Bentak papa samBil mendorong harry
"Lepasin dia!!" Kata papa harry mencoba melepaskan tangan harry dari davin dan mendoronya bersamaan dengan papa davin. Harry kalah dan terdorong ke jalan raya. Sepersekian detik,tubuh harry tertabrak mobil yang melintas dengan kecepatan tinggi.
"Harry!!" Teriak davin lalu berlari menghampiri tubuh harry yang terlempar 3 meter. Papa dan papa mertuanya segera mengikutinya,banyak orang berkerumun.
"Sayang" kata davin sambil menangis lalu harry yang terbaring di tengah jalan memuntahkan darah.
"Kamu bertahan sayang,kita ke rumah sakit" kata davin. Harry hanya memegang tangannya,melihat wajah manis istrinya. Tatapannya begitu dalam seakan berusaha keras untuk mengenang wajah ini. Dia mencium tangan davin lalu memejamkan matanya,beristirahat dari tekanan dunia ini.
"Sayang,bangun" kata davin. Wajahnya mulai memerah. Dia segera memijat jantung harry juga memberinya nafas buatan berkali-kali.
"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un" kata seseorang yang memeriksa denyut nadi harry. Davin terdiam,
"Harry,demi allah jngn tinggalin aku" katanya. Dia menangis tertahan,mencoba bertanya kepada tuhan tentang kesedihan ini? Dia tidak percaya,apa yang harus dia lakukan tanpa harry?!
"Mbak?!" Tanya seseorang yang memeriksa denyut nadi harry. Davin sesak nafas.Dadanya sangat sakit terlihat dari ekspresi yang terlihat. Tubuhnya tersungkur di sebelah tubuh harry.
"Mbak?" kata orang itu
"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un" kata orang itu setelah memeriksa denyut nadi davin lalu memastikan dengan memeriksa denyut di lehernya.
"Davin" kata papa lalu mendekat.
"Tolong angkat mereka ke mobil kami pak" kata papa harry. Kedua anak davin dan harry menangis.

Davina dan harry akan segera memasuki ruang igd. Kedua kasur darurat itu didorong membabi buta agar cepat sampai ruangan. Perawat memeriksa denyut jantung dan nadi davina lalu harry.
"Pasien sudah meninggal" kata perawat itu. Bersamaan dengan sampainya mama di dekat papa
"Sus,tolong lakukan yang terbaik. Mereka harus hidup" kata papa.
"Apa?" Tanya mama yang datang bertepatan dengan kedatangan kedua orang yang saling menyayangi ini.
davin dan harry telah sampai di ruang igd. Papa,mama dan papa mertua davin,semua harus menunggu di luar ruangan. Papa harry menangis di kursi tunggu. Melihat peninggalan harry untuknya.
"Pa?davin kenapa pa?" Tanya mama sambil menggendong edward dan menangis. Papa diam seribu bahasa.
"Pa?!! Jawab dong" kata mama keras
"Harry meninggal. Abis itu-"
"Abis itu apa? Papa jangan kelamaan"
"Yn tiba-tiba pingsan dan meninggal"
"Kenapa harry meninggal? Papa bunuh dia?"
"Papa cuma mau ambil davin tapi dia gak kasih,papa dorong dia tapi papa gak maksud dorong ke jalan raya"
"Udah mama bilang pa,kita berhenti pisahin mereka,kita biarin mereka bersama dan tinggal di rumah" kata mama lalu menangis sejadi-jadinya
"Kalo sampe davin meninggal,lebih baik kita cerai" kata mama.
"Pa?" kata mama harry yang baru datang
"Harry sama davin meninggal" kata papa harry penuh penyesalan. Mama harry pingsan.
_
"Dok,bagaimana keadaan anak2 kami?" Tanya papa harry
"Syukurlah,kami mendapatkan bu davina.. keadaannya mulai membaik. Dan pak harry,kami hanya bisa mendapatkan detak jantungnya saja sejauh ini. Dengan menyesal saya sampaikan,beliau masih kritis saat ini. Luka di kepala dan retak di tulang paha kanannya cukup parah,selain itu beliau juga kehilangan banyak darah"
"Kapan mereka sadar dok?" Tanya mama
"Untuk bu davina,mungkin secepatnya.. tetapi untuk pak harry,kita berdoa.. semoga beliau cepat melewati masa kritisnya"

2 jam telah berlalu, Papa memegang tangan davin sedangkan mama memangku edward sambil menangis. Mama tidak ingin mengobrol atau menanggapi apapun yang papa katakan
"Davin" kata papa saat melihat davina membuka mata. Mama segera berdiri dan menatap wajahnya.
"Harry- mana dia?" Tanya davin.
"Sayang,harry baik-baik aja,kamu cepet sembuh" kata mama
"Knp dia gak kesini? Apa dia meninggal ma?"
"Nggak sayang harry gak meninggal" kata papa
"Papa bunuh dia,kenapa aku bangun?! aku mau mati" kata davin lalu menangis
"Kamu mau lihat harry? Kamu mau kesana?" Tanya mama
"Harry beneran gak meninggal?"
"Nggak sayang,dan mama janji.. mama restuin kalian.. mama bakal dukung kalian"
"Mama janji?"
"Janji sayang" kata mama

Davina memasuki ruangan harry. Ruangan dengan peralatan terlengkap yang ada di rumah sakit terlengkap di london ini. Davina hancur melihat peralatan-peralatan medis yang terpasang di tubuh harry,wajahnya kembali memerah. Mama mengantarnya untuk menemui harry,membantu membawakan tiang infusnya.
"Makasih,mama keluar aja" kata davin sambil meneteskan air mata.
"Sayang,kamu gapapa sendiri?"
"Makanya mama restuin,mama tau keadaan harry. Mama pasti juga doain dia meninggal"
"Nggak sayang,ma-"
"Mama keluar,aku gak sendirian disini"
"Wajah kamu sayang"
"Udah gak aneh kok" kata davin. Mama meninggalkannya.
"Sayang" kata davin lalu mencium kening harry
"Bangun sayangku... jangan tinggalin aku" katanya.
"Sayang maafin aku yang udah sia-siain kamu diawal pernikahan kita,aku sayang sama kamu,aku cuma kesel keinget kamu pernah tidur sama kendall" katanya lagi lalu duduk dan mencium tangan harry.
"Sayang? Ini udah waktunya kita keluar.. kamu bilang mau ajak aku dan anak2 makan malem di luar?" Katanya sambil melihat slang kecil yang terhubung ke mulut harry.
"Harry.. kasihanin aku sama anak-anak" katanya lagi,air matanya mengalir deras.
"Sayang,kamu mau aku critain gak waktu aku hamil anak-anak kita?" Tanya davin. Dia sadar harry tidak akan menjawabnya tetapi tetap menceritakannya.
"Aku mual terus diawal kehamilan,aku juga kecanduan lihat foto kamu. pengen gitu bilang ke kamu kalo aku lagi hamil. Aku pengen manja,aku pengen kamu manjain aku.. tapi aku nahan semua itu. Aku pikir kendall butuh tanggung jawab kamu" davin berhenti sejenak untuk mencium punggung tangan harry
"Waktu kehamilan aku umur 6 bulan,aku usg dan ternyata anak kita kembar. Aku langsung mikir,pantesan tendangan mereka sering dan lama"
"Aku juga pernah khawatir waktu mereka gak nendang selama 2 minggu,terus aku critain tentang kamu ke mereka mumpung belum lahir-" davin berhenti untuk menyeka air matanya.

If I Could FlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang