3

108 7 0
                                    

"Kamu belum nikah kan? Apa ini anak aku?" Tanya harry
"Bukan"
"Kalo gitu anak siapa?"
"Bukan urusan kamu,pergi harry.." kata davina. Harry memegang perutnya.
"Apaan sih?!" Kata davin sambil berusaha menyingkirkan tangan harry tetapi anaknya tiba-tiba menendang.
"Ya allah,mereka tidak menendang 2 hari ini. Tau kalian nak.. dia papa kalian" kata davin dalam hati.
"Lepas" kata davin sambil melepas tangan harry dari perutnya.
"Davin dia nendang,pliss aku pegang aja sebentar"
"Udah harry,udah" kata davina lalu bermaksud untuk menuju ruang keluarga. Harry memegang kedua tangannya. Mbak indah datang
"Non" kata mbak indah
"Bi,tolong suruh harry pergi darisini"
"Vin,aku mohon.. aku pengen lihat kamu lebih lama.."
"Harry,tolong.. jangan ungkit luka itu,tolong" kata davin sambil menangis.
"Den harry,tolong pulang dul-" davina berpegangan kepada harry dengan sedikit membungkukkan badannya untuk menahan sakit.
"Vin? Kamu kenapa? Kita ke rumah sakit ya?" Kata harry sambil merangkul dan memegang perut davina
"Suaminya dimana mbak?"
"Non davin belum nikah den" kata mbak indah
"Aduhh,m-mbak" kata davina saat cairan kental mengalir ke betisnya.
"Kita ke rumah sakit" kata harry lalu menggendongnya ke mobilnya.
"Mama papa" kata davin.
"Nanti kita kabarin,kita ke rumah sakit dulu sayang" kata harry.

Davina bersusah payah,dia terus berusaha tetapi begitu sulit. Proses persalinan ini sangat sulit,sudah 1 jam lebih anaknya belum juga lahir
"Sayang,kamu pasti bisa" kata harry sambil memegang tangan davina lalu menciumnya. Davin mendorong lagi. Suara tangisan bayi sudah terdengar.
"Sedikit lagi bu" kata dokter. Davin mendorong lagi dan lahir salah satu anaknya.
"Selamat pak,bu.. laki-laki,sehat dan normal"
"Sayang-" kata harry lalu mencium pipi davina sambi meneteskan air mata. Davina menarik nafas panjang,wajah lelahnya mengatakan dia tidak kuat walau hanya membuka mata.
"Abis iNi istirahat sayang" kata harry. Davin mendorong lagi. Harry terkejut dan melihat ke perutnya.
"Kembar?" Tanya harry dalam hati. Davin mendorong sambil meremas tangan harry dan melihat wajahnya.
"Hufh hufh" davin membuang nafas, menarik panjang lalu mendorong lagi.
Harry berkeringat lebih parah,wajahnya merah dan matanya basah. Satu tangannya menggenggam tangan dan lainnya mengusap keringat davina. Wajah davin merah seakan semua pembuluh darah di wajahnya pecah.
"Dok,caesar saja" kata harry. Davina menggenggam tangan harry dan mendorong lagi. Jeritan tertahannya membuat harry meneteskan air mata lebih banyak. Tangisan bayi kembali terdengar.
"Kepalanya sudah keluar bu" kata dokter. Davin sudah terilihat tidak kuat lagi tetapi mengumpulkan sisa-sisa kekuatan yang dia punya. Dia mendorong lagi
"Selamat bu,bayi kembar laki-laki sehat dan normal" kata dokter. Harry tersenyum melihat seorang bayi lahir lagi dengan selamat dari rahim davina lalu mencium keningnya. Pegangan tangan davin yang melemah menyadarkannya dan membuatnya melepaskan ciuman itu.
"Davin?" Kata harry saat melihat wajah davin. Matanya sudah terpejam.
"Dok" kata harry.
"Dok,pasien collapse dokter" kata suster setelah memeriksa denyut nadi davina.
"Davin,sayang.. kamu harus kuat" kata harry

Dokter meminta harry untuk keluar agar dokter bisa melakukan yang terbaik. Harry duduk di kursi tunggu,menggunakan sikunya sebagai tumpuan dipahanya dan menutup wajahnya.
"Den,gimana keadaan non davin?" Tanya mbk indah
"Dia collapse mbak,dia pasti kecapek.an" kata harry sedih dan khawatir.
"Mbak,davin hamil anak siapa?" Tanya harry.
"Non davin gak pernah bilang den"
"Dia pernah dekat sama siapa?"
"Non gak dekat sama siapa-siapa"
"Mbak,tolong kasih tau aku sesuatu" kata harry
"Pagi itu ada perempuan datang,dia marahin non davin,non davin bilang "kamu pergi,aku jauhin harry" gitu" kata mbak indah
"Beberapa hari kemudian bapak ibu datang. Terus marah besar,mereka pindahin non davin kesini dan bilang gak bakal jengukin non davin"
"Kenapa mereka marah?"
"Karna non davin hamil,gak bilang siapa yang hamilin,gak mau dinikahin sama den harry dan bilang belum pengen nikah"
"Dia hamil anak aku mbak,aku paksa dia"
"Kenapa den harry tega? Non davin di tekan sama bapak dan ibu. Dia serba salah"
"Mbak,tolong bilang yang jelas"
"Bapak dan ibu sama sekali gak jengukin non dan larang siapapun dari teman-temennya untuk berkunjung. Cuma non ele yang bandel jengukin non davin"
"Mbak,dia gak ngasih tau aku kalo hamil"
"Non davin bilang,den harry dan non sudah putus dan yang datang ke rumah dan marahin non itu.. pacarnya den harry"
Beberapa menit kemudian dokter keluar dan meminta harry untuk ke ruangannya
"Mohon maaf pak,apa bapak dan ibu jarang melakukan hubungan selama kehamilan bu davina?" Tanya dokter
"Iya dok,benar"
"Itu menyebabkan proses ini semakin sulit pak. Beliau sangat kesusahan dan kelelahan"
"Kami bahkan cuma sekali melakukannya dok" kata harry dalam hati
"Dengan menyesal saya katakan,bu davina sedang koma"

If I Could FlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang