part 8

113 4 0
                                    

5 bulan telah berlalu
Hari minggu jam 9 pagi
Harry,davin,alex dan edward menonton kartun tom and jerry saat bel rumah berbunyi.
"Mama buka pintu sebentar ya" kata davin
"Iya ma" kata harry mewakili alex dan edward. Davin segera berjalan menuju pintu lalu membukanya.
"Vin" sapa perempuan yang telah berdiri di depan pintu.
"Kendall? Hei" kata davin sambil tersenyum. Kendall tersenyum,mencium kedua pipinya lalu memeluknya.
"Vin maafin gue dulu ya.." kata kendall masih sambil memeluk davin.
"Itu kan udah dulu. Gue udah maafin.. masuk yuk?" Pinta davin. Kendall melepas pelukannya lalu meletakkan kedua telapak tangannya di atas perut buncit davin.
"Berapa bulan nih calon tuan putri atau pangeran?" Tanya kendal.
"Nanti dulu ken,.. yuk masuk dulu" kata davin lalu menarik tangan kendall dan mengajaknya duduk.
"Ehmm 4 bulan lagi.. ehm,harry dimana? Gue mau minta maaf"
"Lagi sama anak-anak,sebentar gue panggilin"
"Tunggu-tunggu.. anak-anak? Anak siapa?"
"Ya anak-anak gue sama harry ken,mereka udah 2th lebih dan lu gak tau.." canda davin
"Tapi,bukannya lu baru nikah 1 tahun lebih dikit? Mereka??" Tanya kendall bingung.
"Ehmmm,gue.. hamil dilur nikah ken" kata davin minder. Kendall memegang kedua tangannya.
"Tapi bukannya lu sama harry putus? Ele marain gue dan bilang gitu waktu gue telpon buat minta no telpon lu"
"Sebenernya,waktu lu ke kerumah waktu itu. Gue lagi hamil muda" kata davin
"Apa? Kenapa lu gak bilang? Kenapa harry gak bilang sama gue? kenapa dia gak langsung nikahin lu??" Tanya kendall seperti sedang emosi.
"Ken,sebenernya waktu itu semua terlalu rumit" jawab davin.
"Harusnya lu bilang sama gue, dan harry.. kenapa dia gak bilang sama gue kalo udah hamilin lo?! Dimana dia?" Kata kendall lalu mencari harry. Davin menvoba menahan kendall.
"Harr?? Dimana kamu??!" Teriak kendall sambil menuju ruang tengah
"Ken,gue belum selesai cerita" kata davin. Harry menoleh,melihat wajah kendall. Davina memanggil mbak esti dan bibi untuk membawa al dan ed.
"Ngapain lu kesini?!!" Tanya harry sinis
"Heh? Kenapa kamu gak bilang udah hamilin davin. Kalo kamu bilang,aku gak bakal kejar kamu!! Atau kamu emang gak mau tanggung jawab sama perbuatan kamu itu?!"
"Heh,tutup mulut lu ken?!! Harusnya lu ngaca. Elu udah ngerusak hubungan gue sama davin"
"Terus kenapa kamu gak tanggung jawab? Udah nidurin,ninggalin..kamu juga gak mau kan tanggung jawab ke aku waktu itu padahal setau kamu kita tidur" kata kendall kesal
"Ken,udahh.. harry,tolong tenang" kata davin berusaha menjadi penengah yang netral
"Kalo lu gak dateng ke rumahnya buat ngomong sampah,dia bakal bilang sama gue kalo dia hamil. Lu biang masalah disini!!"
"Kasian banget davin,anak baik.. terpedaya sama kamu waktu itu" kata kendall
"Ken,jangan ngomong gitu.. harry gak kayak gitu" bela davin.
"Terus gimana? Gue kira lu gak pernah tidur sama harry. Gue nyesel gue kira lu anak baik yang gue rusak hubungannya. Gue kira gue gak lakuin kebodohan misahin kalian!!"
"Heh!! Asal lu tau,gue paksa dia lakuin itu biar dia mau balik sama gue!! Harusnya gue berhasil begitu dia hamil. Gue lakuin dosa besar gara-gara lu!!" Kata harry kasar. Kendall menatap wajah davin
"Vin?" Tanya kendall bermaksud menanyakan kebenaran kata-kata harry.
"Ken-" kata davin terpotong
"Dia ninggalin gue karna lu yang bikin dia ngerasa bersalah!! Sekarang lu pergi dari sini!!" Usir harry.
"Har.. aku minta maaf,aku gak tau kalo semua bakal rumit,semua jadi serumit ini" kata kendall
"Gue gak akan pernah maafin lo.. pergi darisini!!" Kata harry.
"Har.. aku udah minta maaf sama davin,dia maafin aku,tapi kamu-" kata kendall terlihat kesal. Harry menghampiri davin,menarik tangannya untuk mengajaknya meninggalkan kendall
"Harry,sayang... kendall mau minta maaf,kamu jangan gini" pinta davina
"Kamu gak suka? Terserah.. aku gak mau lihat muka dia" kata harry lalu menuju kamar kedua anaknya dengan cepat. Davin mengikuti harry.
"Sayang-" kata davin sambil berjalan terburu-buru mengejar harry.
"Aduh-" keluh davin saat tersandung kakinya sendiri dan terjatuh.
"Vin" kata kendall sambil berlari menghampiri davina. Secepat kilat harry juga menghampiri istrinya itu.
"Vin,kita ke rumah sakit" kata kendall sambil memegang tangan davin.
"Nggak ken,gue-"
"Jangan sentuh davin " kata harry sambil melepaskan tangan kendall dari istrinya.
"Har aku cuma mau nolong!!"
"Nolong?lu itu musibah" kata harry emosi.
"Harry stop. Duh.. kalian berdua berantem terus!! Aku bisa bangun sendiri" Protes davin. Harry segera sadar dan membantunya berdiri.
"Kita ke rumah sakit sayang" ajak harry dengan halus.
"Nggak usah,aku gapapa.. tolonglah sayang,maafin kendall".
"Har,aku mohon.. aku emang salah waktu itu. Maafin aku" kata kendall. Harry terlihat berpikir.
"Gue maafin. Tapi gue gak bisa lihat lu lagi"
"Har,aku pengen berhubungan baik sama yn,kamu.. anak-anak kalian"
"Begitu davin kasih tau kalo kalian udah punya anak,apalagi aku yang bikin kalian pisah.. aku semakin,pengen ulang hubungan sama dia dari awal. Aku janji,aku gak bakal jahat sama davin,kamu dan anak-anak kalian"
"Sebenernya gue gak peduli sama janji lu gak jahat sama keluarga gue,karna gue gak bakal biarin lu sakitin keluarga gue" kata harry.
"Gue maafin lu,dan izinin davin nemuin lu.. tp kalo sampe ada sesuatu yang buruk diantara kami. Gue anggep lu penyebabnya"
"Harry.. itu gak bijak sayang"
"Aku lebih milih gak maafin dia daripada berbuat bijak untuk urusan ini" jawab harry.
"Makasih har,aku janji bakal jadi salah satu sahabat davin,aku juga bakal minta maaf sama ele dan yang lain" kata kendall. Davina tersenyum,kendall memegang kedua tangannya.
"Kita ke rumah sakit" ajak harry.
"Ga usah,anak kamu gapapa" kata davina sambil tersenyum melihat wajah merah harry.
"Darimana kamu tau? Cuma karna kamu gak kesakitan bukan berarti dia gapapa" kata harry masih terlihat kesal dan tidak melihat kendall sama sekali.
"Sini tangan kamu buruan" kata davin, kendall melepaskan tangannya dari kedua tangan davin.
"Anak kamu nendang nih" kata davin sambil memegang tangan harry dan meletakkan diperutnya. Calon anak ketiga mereka menendang untuk pertama kali. Harry tersenyum haru lalu menempelkan telapak tangan yg lain di atas perut buncit davina.
"Dulu waktu pertama alex edward nendang,lama banget..kayak main bola gitu" kata davin lagi lalu tertawa kemudian melihat kendall yang tersenyum.
"Andai kamu bilang,andai kamu percaya sama aku,andai gak ada penghalang diantara kita" kata harry menyindir kendall.
"Maaf har" kata kendall lalu menangis tanpa suara. Davin melepaskan harry menuju kendall
"Ehhmmm,udah udahh.. yuk ngobrol di ruang tamu aja,jangan nangis.." kata davin sambil menghapus air mata kendall. Harry tidak luluh melihat tangisan kendall malah menuju kamar kedua anak kembarnya.
"Sok nangis!!" Umpat harry dalam hati.
__
"Ken,maaf ya.. harry biasanya gak gitu kok,mungkin dia cuma-"
"Nggk vin,dia emang gitu sejak gue selingkuh dari dia dulu.. dan gue iri waktu dia selalu halus sama lu,gue pngen ada di posisi lu itu.. tp itu dulu,gue sumpah dan janji gk bakal kyk gitu lagi" kata kendall sambil terus terisak.
"Duh.. kalo waktu itu kendall gak selingkuh,berarti-" pikir davin.
"Ehm.. gue mau pemotretan deket sini 1 jam lagi,gue cuma mau mampir sebentar"
"Loh,belum minum ken.. ya ampun gue lupa"
"Gpp vin,lain kali aja... pacar gue udah nunggu disana"
"Pacar? Wahh.. baru tau"
"Iya,kapan-kapan aku curhat deh sekalian lihat anak-anak kamu... sekarang aku pergi dulu" kata kendall lalu berdiri.
__
Sepulang kendall dari rumahnya, davina segera menuju kamar kedua anaknya. Ternyata bibi berkata bahwa harry barusaja keluar dari kamar ini.
Dia segera menuju kamarnya dan harry. Benar dugaannya kali ini,harry memainkan gadget sambil berbaring.
"Sayang" kata davin membuka obrolan. Harry hanya melihatnya tanpa mengucapkan sepatah katapun.
"Masih marah??" Tanya davin.
"Nggak,ngapain marah sama kamu" kata harry cuek.
"Tapi kok kaku gitu??"
"Kendall itu orang yang bikin kita salah paham,gampang banget kamu maafin dia" kata harry meluapkan kekesalannya.
"Kan dia udah ngaku salah,dia udah bilang kalo itu ulah dia" kata davin lalu memegang salah satu telapak tangan harry.
"Aku tetep gak suka kalo dia kesini atau terlalu deket sama kamu nantinya"
"Kita lihat nanti deh sayang- ehhmmm aku boleh minta tolong gak?"
"Apa?" Tanya harry sambil bangkit
"Aku pengen makan mangga muda yang kamu kupasin sama minum jus jeruk nipis berdua sama kamu"
"Aku kupasin? Jus jeruk nipis? Sama aku minumnya?"
"Tadi aku bayangin gitu,terus jadi pengen.. ehmm,nggak gapapa kali gak gitu amat" kata davin
"Tunggu ya.. aku cariin dulu" kata harry lalu mencium kening istrinya,mengambil kunci mobil dan pergi.
__1 pm
Davina mondar mandir sambil menelpon harry. Telponnya berkali-kali tidak sekalipun mendapat jawaban dari harry. Whatsapp yang terkirim belum terbalas sama sekali
"Sayang... kok gak angkat sih??!!!" Tanya davin putus asa lalu duduk di kasur sambil menangis.
"Ya allah jagain harry" pinta davin sambil membelai foto harry di meja dekat ranjang.
"Sayang-"
"Sayang" kata davin sambil berjalan cepat menuju harry. Harry segera memeluknya..
"Kenapa kamu gak angkat telpon aku?gak bales whatsapp aku?? Aku khawatir tau gak" tanyanya. Harry segera melepaskan pelukannya,mencium pipi davin lalu memeluknya lagi.
"Hp aku ketinggalan syg,di bawah bantal dan aku silent"
"Kok lama?"
"Tadi nyari mangga muda susah,pas udah dapet gantian jus jeruk nipis yang susah,aku nyari jeruk nipis aja biar nanti aku yang bikinin jus"
"Kalo gak ada ya jngn sayang" kata davin manja
"Oh ya Kok Aku gak denger suara mobil?"
"Mogok di deket perempatan tadi,aku jalan kaki sampe sini"
"Ehhmmm,kasihannn... yuk makan,kamu belum makan pasti" ajak davin
"Sayang maaf ya repotin kamu??!!" kata davin merasa bersalah
"Repotin apasih syg?!! Kamu istri aku,ibu dari anak-anak aku.. jngn gini" kata harry
"Ehhmmm,seneng ya klo hamil..kamu manjain gini" ucap davin senang,harry memeluknya erat
"Yuk kita ke ruang tamu,kamu santai-santai aja.. aku yang buatin jus sama kupasin mangga buat kamu" kata harry lalu menciumi wajah davin,davin tersenyum sambil memejamkan mata setiap harry melakukan ulahnya ini. Kemesraan ini... terganggu oleh ringtone fireproof dari handphone davin. Harry mengambilkan handphone itu.
"Makasih syg" kata davin
"Sama-sama.. buruan angkat,nanti ele marah dikira aku rebut kamu" kata harry sambil tersenyum. Davin mencium pipi harry lalu menjawab panggilan ele.
"Hallo ele"
"Hallo vin,lu dirumah kan??"
"Iya,lu kesini dong.. udah 2 minggu lu gak kesini,niall kesini minggu lalu" rengek yn
"Si cecunguk blonde PHP.in gue,katanya mau kerumah lu terus bilang gak jadi,kapan-kapan aja secepatnya.. pas gue tunggu ternyata dia jadi ke rumah lu,ninggalin gue lg" kata ele emosi.
"Terus?" Tanya davin lalu tertawa
"Gue kesel lah,gue males lihat mukanya..."
"Tapi niall bilang dia udah minta maaf ke lu"
"Iya,biarpun dia sungkem juga gue masih kesel..gara-gara dia gue nyia-nyiain waktu luang gue buat ketemu lu"
"Ya elahh ele,jangan gitu amat dong.. lu berdua sahabat gue,masa berantem sih?"
"Gak berantem sih,cuma gue masih kesel"
"Maafin dia dong ele.. niatnya cuma becanda"
"Gue gk serius deh marah sama dia.. nanti gue minta maaf"
"Bener??"
"Iya,btw gue lagi dijalan mau kerumah lu nih.. buka pintu lu lebar-lebar mulai sekarang" kata ele lalu tertawa
"Siappp boss" kata davin lalu ele terdengar tertawa dan berpamitan menutup telpon.
"Ele mau kesini nih" kata davin
"Oh iya.. tadi sophiam bilang lagi reuni sama zerrie dan louinelle terus nanti kesini jam 5 an"
"Kok kamu baru ngasih tau??"
"tadi ada masalah itu.. jadi lupa" kata harry sambil mengumbar senyum manis merayu yang dia punya
"Saayyyyaaangg" kata davin sambil memegang kedua pipi harry.
"Cium" pinta harry. Davin mencium bibir harry.
"Sayang,ehmm.. anak-anak lagi tidur,abis makan mangga kita kesana ya?" Pinta davin
"Ngapain sayang?"
"Sejak kita tinggal di rumah ini,kita gak seakrab kyk di rumah kontrakan kita"
"Sayang,kalo kamu mau anak-anak tidur sama kita,itu gpp.." kata harry.
"Gapapa?"
"Gapapa,cuma kalo papanya lagi pngen berduaan sama mamanya ya-??"
"Kamu kan tiap hari maunya" kata davin lalu trsnyum
"Sayang.. aku selalu pengen ulangin ini sama kamu" kata harry sambil memegang kecua telapak tangan davin.
"Aku emang selalu pengen tidur sama kamu sejak kita pacaran,tapi aku gak pernah mau rusak kamu"
"Apa?"
"Iya.. tapi begitu kamu putusin aku,cuekin aku seakan-akan udah gak cinta sama aku. Itu sakit... setelah aku paksa kamu,aku lebih ngerasa sakit karna aku gak bakal dapetin itu lagi. Aku udah kehilangan kamu dengan cara yang memalukan"
"Ssstttt.... udah cukup,kita udah pernah berbuat kesalahan.. semoga apa yang udah kita hadapin sejak kejadian itu bisa jadi pelajaran buat jaga satu sama lain"
"Pasti sayang. aku bukan tipe orang yang ngulang kesalahan yang sama" kata harry lalu mencium kening davin
__7 pm
Harry,davina,liam,sophia,zayn,perrie,niall,ele,danielle,louis mengobrol sedari tadi. Mereka sangat senang akhirnya davina dan harry kembali akrab dan saling sayang seperti sebelum kendall merusak semuanya.
"Terkutuklah kendall udah bikin kalian salah paham dulu" kata liam
"Jangan gitu li,dia udah minta maaf.. tadi dia kesini" kata davin
"Apa? Kesini? Kenapa lu gak kasih tau gue? Biar gue bejek-bejek mukanya" kata ele murka.
"Dia mau minta maaf ele,dia mau jelasin semua. Email waktu itu cuma buat minta maaf. Dan dia bakan kesini kapan-kapan buat minta maaf ke kalian juga" bela davin
"Guee kesel sama tuh anak vin,lu harusnya kasih dia pelajaran atau lu marahin" kata danielle
"Maunya.. tapi gue gak tega,lagian yang penting gue sama harry udah baik-baik aja sekarang" kata davin
"Har? Kok lu diem?" Tanya zayn
"Sebenernya gue gak suka davin maafin dia,apalagi biarin dia pegang-pegang perutnya.. gue gak suka dia deket sama keluarga gue" kata harry
"Bener tuh harr.. itu baru teges" kata louis
"Dari semua masalah yang dia buat,gue setuju sama lu har" kata liam
"Tapi dia udah minta maaf,lagipula dia gak bakal bisa macem-macem kalo emang masih jahat..gue bukan davin yang dulu,insya allah" kata davin yakin
"Aamiinn" kata ele dan yang lain
"Gue setuju sama davin" kata niall sambil memakan keripik kentang.
"Eh gue kira lu telepati sama makanan doang" ejek zayn.
"Gue denger keles tp nunggu waktu yang tepat buat ngomong"
"Nunggu keripik abis dulu" kata louis lalu semua tertawa.

4 bulan kemudian.
"Sayang,tolong.. kita operasi aja" pinta harry saat  davin dalam peejalanan ke ruang persalinan.
"Normal" kata davin
__
"kepalanya sudah terlihat bu" kata dokter. Davin mendorong lagi lalu terdengar tangisan bayi.
"Semangat sayang" kata harry sambil mengusap keringat davin.
"Sedikit lagi bu" kata dokter. Davina mendorong sekali lagi.
"Selamat pa..bu.. bayinya perempuan,sehat,normal dan cantik sekali" kata dokter..
"Alhamdulillah" kata harry dan davina.
"Kamu gpp sayang?" Tanya harry sambil memegang kedua pipi istrinya.
"Gapapa.. adzan dulu sana,buktiin kalo kamu mualaf yang bagus" kata davin
"Yee,udah pinter keles.. kamu aja kenal aku pas aku udah muslim" kata harry. Yn tersenyum..
"Aku gak bilang kamu bodoh sayang" kata davin.
"Wajah kamu gak merah kyk dulu" kata harry lalu tersenyum

__keesokan hari
Semua teman-teman davina datang,membawa bermacam-macam kado untuk anak perempuannya dan harry.
Kedua orang tuanya dan harry ikut berbincang di kamar bersama zerrie,sophiam,louinelle,ele dan niall. Mama davin dan mama harry menjaga al dan ed yang ingin mendekati adiknya.
"Duh om tante.. kalo lihat anak-anak davin dan harry,ada om tante juga.. jadi terharu" kata niall
"Iya,dulu pernah salah paham" kata papa davina
"Yang penting sekarang semua lebih baik" kata papa harry
"Alhamdulillah" kata zayn
"Ehmm,vin.. gue boleh gak gendong??" Tanya ele.
"Oh,boleh dong ele.. elu kan salah satu tantenya"
"Kalo gue?" Tanya niall dan louis barengan
"Eh,elu lou.. ngikut aja" protes niall
"Lu keles yang ngikutin gue" protes louis
"Kalian berdua omnya lah.. udah jangan berteman" kata harry. Niall dan louis segera berakting siap saling menonjok,semua tertawa.
"PeA lu bedua" kata ele lalu bersiap menerima anak perempuan davin.
"Oh iya.. namanya siapa?" Tanya sophia
"Oh iya,kita berdua dadakan nyiapin nama,kakek neneknya pada nyerahin ke kita,ya harry" kata davin. Kedua orang tua harry dan davin tersenyum.
"Siapa?" Tanya davin kepada harry
"Jasmine edward styles" kata harry
"Baguusss" kata danielle terlihat kagum dan senang.
"Iya,panggilannya??"
"Jessie" jawab harry
"Kapan ya gue punya anak?" kata liam. Sophia menyenggol tangan liam.
"Nikah dulu,jngan ikutin jejak gue" kata harry
Mereka semua kembali mengobrol,keakraban sudah terjalin kembali.

_1 bulan kemudian
Hari ini davina mengunjungi kantor harry sendirian di jam makan siang. Kantornya aman dia tinggalkan lebih awal hari ini. Dia tidak membawa alex,edward atau jessie. Dia ingin mengganti foto yg ada di kantor harry.
"Selamat siang bu davina" kata sekretaris harry
"Siang,pak harry di ruangan?" Tanya davina dengan senyum manis khasnya
"Sedang meeting,silahkan di tunggu di dalam bu"
"Oh gitu,ya udah.. makasih ya"
"Sama-sama bu" kata sekretaris dg senyum sopan
Davina segera masuk ke ruangan harry,melihat fotonya dan harry saat SMA di atas meja,fotonya di sampingnya.  foto kedua anak dan kedua orang tuanya di meja yang menempel di tembok belakang kursi kerja harry.
Davina menambah dengan fotonya bersama harry dan ketiga anaknya di meja kerja dan membuang fotonya. Menambah satu foto jessie diantara alex dan edward, tidak mengubah posisi foto kedua mertuanya.
"Nah,gini lebih keren" katanya sambil duduk di kursi harry. Dia menoleh ketika seseorang membuka pintu.
"Sayang" kata davin sambil berlari kecil menuju harry
"Kok gak bilang??" Tanya harry lalu memeluknya.
"Sureprise dong,aku mau ngajak kamu makan siang bareng"
"Dimana?"
"Terserah" kata davin manja. Harry tersenyum lalu meletakkan berkas meeting dan laptopnya di meja kerja
"Foto kamu dimana?" Kata harry saat melihat foto di meja.
"Udah aku ganti sayang,itu foto kita yang berlima" kata davin sambil tersenyum.
"Terus dimana fotonya?"
"Aku buang" kata davin enteng. Harry membuka tempat sampah kertas disamping meja kerja
"Ih,apasih?? Mau kore-korek sampah?" Protes davin. Harry menemukan foto itu.
"Denger,ga ada yang boleh buang foto kamu"
"Harry,itu foto aku sendiri ak-"
"Termasuk kamu sendiri"
"Sayang,itu cuma foto lama"
"Dia ibu dari anak-anak aku davin,coba lihat! apa kamu gak sayang,wajah kamu bercampur sama sampah?!"
"Itukan cuma foto" kata davin sedikit merasa aneh. Harry meletakkan foto itu di laci lalu memegang kedua pipi davin.
"Ada kalanya foto itu cerminan orang yang kita syg,kamu ngerti maksud aku??" Tanya harry. Davin mengangguk.
"Maaf" kata davina. Harry mencium keningnya
"Aku cinta kamu" kata harry lalu memeluk tubuh davin.
"Kamu??" Tanya harry
"Aku cinta kamu juga" kata davina sambil tersenyum,harry memeluknya lagi.
"Kita makan siang yuk?? Nanti malem makan malam specialnya" kata davin lalu tersenyum.
"Special? Iya? Malem ini?"
"Iya,mau gak??" Tanya davin. Harry tersenyum geli.
"Huuuuu.. gak sabar" kata harry. Davin tertawa. Harry memeluk istri semata wayangnya ini.
"Davin.." kata harry
"Iya"
"Jangan ada ending dalam jalan cerita cinta kita" kata harry. Davin tersenyum penuh haru lalu memeluk tubuh harry. Kali ini lebih erat dari yang pernah dia lakukan. Harrypun tidak akan melepaskan pelukan dari seorang davin lebih dulu. Cinta terasa sangat nyata saat mengingat betapa besarnya cobaan yang mereka lalui dengan berat namun baik. Mereka akan selalu bersama,membuktikan bahwa takdir saja tidak cukup untuk menjadikan kebersamaan mereka sempurna dan nyata.
.
.
THE END💗

If I Could FlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang