"Nice shoot sayang. Kamu makin berkembang" sebuah tepuk tangan dari arah belakang membuat Sisi menoleh. Abigail, kakak pertamanya yang selalu setia melatihnya membidik sasaran mendatanginya.
"Aku lelah Bi. Apa kita tidak bisa keluar dari dunia menjijikkan ini? Sampai kapan kita bertahan dan selalu bersembunyi? Aku bosen melihat mayat dan tulang belulang tergeletak tak berharga di sepanjang jalan. Kapan kita akan melawan?" Protes Sisi jengah.
Trusan, sebuah kerajaan asing di dalam dimensi lain yang dihuni oleh bermacam ras berbeda-beda. Era Ronin menjadi penguasa dan pemangku tahta, sedangkan ras lainnya adalah rakyat jelata bagi mereka. Ronin, adalah ras kasta tertinggi dalam sejarah Trusan. Ras ini memiliki kemampuan memainkan pedang dan menggunakan tenaga dalam. Dari semua keturunan ras yang ada, anak-anak ras Ronin adalah yang paling berjaya. Sempurna di atas segalanya, ras-ras lainnya tak ada maknanya. Tak lagi berdaya kecuali berusaha bertahan di pinggiran kerajaan dengan kehidupan seadanya.
Di pinggir hutan, bertahanlah Archery. Adalah ras dimana seorang Elenoir Ramsy Siray atau akrab disapa Sisi dilahirkan. Ayah dan ibunya asli seorang Archery. Sisi memiliki 3 saudara yang kesemuanya lelaki. Ras Archery dibekali kemampuan melesatkan anak panah begitu cepat dan akurat. Merupakan tandingan bagi Ronin yang sejak 6 tahun yang lalu selalu memburu sisa-sisa Archery.
"Aku ingin melihat pusat kota Bi. Bolehkah?" Rengek Sisi pada kakak pertamanya.
"Tunggulah Rivan kembali Si. Biar dia yang mengantarmu. Jika di tengah jalan kamu bertemu Ronin, apa jadinya nasibmu?" Tahan Abigail sambil membelah kayu bakar di depannya.
"Selalu Ronin yang jadi alasanmu mengekangku. Aku benci seperti ini. Sehebat apa sih si Ronin itu?"
"Mereka bisa memotong tubuhmu menjadi dua bagian tanpa memberimu kesempatan mengambil anak panah yang kau bawa di punggungmu. Kau tidak tau ksatria andalan mereka adalah kanibal? Kamu ingin tubuh mulusmu dijilat oleh lelaki yang tak jauh beda wajahnya dengan raksasa hijau yang sering kau incar di dalam hutan terlarang sana?" Tantang Abigail menakut-nakuti adiknya. Ia merasa bertanggungjawab untuk melindungi Sisi dari ancaman siapapun. Lebih-lebih Sisi adalah satu-satunya anak perempuan yang ada dalam keluarganya.
"Aku lebih memilih dijilat oleh raksasa hijau dibanding dijilat oleh seorang Ronin Bi!" Dengus Sisi memalingkan wajahnya.
"Bagus. Tanamkan kebencianmu itu terus-menerus agar arwah ayah dan ibu yang mereka renggut ikut bahagia melihat anak gadisnya tumbuh dewasa dengan sempurna." Abigail menghela nafasnya. Adik kecilnya yang senang bermain boneka kayu itu sudah tidak kecil lagi. Enam tahun yang lalu ketika Ronin melakukan perburuan besar-besaran pada ras Archery, orangtua mereka terbunuh. Susah payah Abigail melindungi ketiga adiknya dengan kekuatan yang tersisa hingga mampu membawa mereka berlindung di pinggir hutan terlarang. Selama Ronin tidak mengendus keberadaan mereka, mereka akan aman selamanya. Leluhur Ronin percaya, barang siapa berani mendekati hutan terlarang, maka tubuhnya akan mati terapung di sungai keesokan harinya.
"Si...ikutlah denganku" ajak Fabio kakak ketiga Sisi. Sisi menggeleng lemah, ia paling malas pergi dengan Fabio. Setiap bersamanya, keduanya hanya beradu mulut dan berujung saling melesatkan anak panah.
"Aku ingin ke hutan terlarang. Mencari cincilia. Aku ingin memeliharanya Bi" pinta Sisi menoleh pada sang kakak.
"Kembalilah sebelum senja Si. Aku tidak ingin kau tertangkap Ronin dan dijadikan menu makan malam. Dan kau Fabio, cari Rivan! Bawa dia pulang. Aku tidak mau dengar dia tertangkap mencuri domba di pemukiman Slave. Memalukan!" Dengus Abigail yang dijawab anggukan oleh dua adiknya bersamaan.
Hutan terlarang adalah taman bermain paling sempurna bagi Sisi dan saudara-saudaranya. Tidak ada apapun yang bisa ia takuti di hutan terlarang, bahkan raksasa hijau sekalipun. Melumpuhkan raksasa hijau sama mudahnya dengan menombak ikan yang berenang di sungai. Ketrampilan dasar semacam itu hanya dimiliki oleh ras Archery. Di dalam hutan, Sisi paling senang bermain-main dengan Cincilia. Sejenis hewan berbulu mirip perpaduan antara kucing dan kelinci. Hewan lucu itu selalu mampu mengobati hati dan perasaan Sisi yang kesepian. Keinginan kuatnya untuk melihat kerajaan Trusan lebih dekat tak pernah dikabulkan Abigail. Ronin terlalu berbahaya bagi Archery. Sudah banyak ras yang dijadikan rakyat dan budak oleh Ronin, Slave misalnya. Kaum petani dan penanam itu tunduk pada kekuasaan Ronin yang kejam. Sekali melawan maka tebasan kepala yang akan didapatkan. Secara gambaran visual, Sisi tidak pernah melihat seorang Ronin secara langsung. Abigail hanya melukiskan bahwa Ronin mirip dengan raksasa hijau. Kejam, jahat dan tak berperikemanusiaan, membawa sebilah pedang panjang nan ramping yang teramat tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown Prince's Dandelion
FantasyKarna cinta sejatiku selalu membawaku kembali padamu, sesulit apapun itu. Takdir akan menuntunku, menemukanmu. Karna kau dandelionku, water lilyku, dan selamanya akan tetap begitu ....