"Sialan!!!! Keparat!!! Jika saja aku tidak membiarkan kau mendekati adikku!!! Biadab!!!" Teriak Abigail di depan wajah Digo seraya mencengkeram kerah baju sang putra mahkota.
Digo hanya diam, jauh di lubuk hatinya, ia hancur berkeping-keping. Ia menyesal tak punya daya dan upaya untuk membela dan menjaga kekasih tercintanya. Bahkan kini ia harus menghadapi kemarahan ketiga kakak Sisi yang seharusnya sudah merebusnya.
"Yang Mulia Putra Mahkota juga tidak berdaya untuk melawannya Tuan-Tuan. Bisakah kalian redam emosi kalian dan biarkan aku menyembuhkan luka putra mahkota?" Bela Adel berusaha mencairkan suasana.
"Dia!!!! Dia membuat adikku celaka, wanita tua!" Gertak Abigail masih dengan amarah membara di matanya.
"Aku punya nama. Namaku Adel. Dan dari semua yang ada di sini tidak ada satu orangpun yang menginginkan Sisi terluka dan celaka. Bahkan aku yakin sekali Yang Mulia sangat hancur perasaannya karena tidak bisa berbuat apa-apa. Beliaulah yang yang paling menderita kehilangan dan terpuruk di antara kita semua. Sekarang kumohon, biarkan aku mengobati lukanya. Dengan begitu dia bisa membuat dirinya lebih berguna dan bisa segera membawa Sisi kembali ke tengah-tengah kita," ujar Adel melirik Digo yang pasrah dalam kediamannya.
"Berapa lama?"
"Sore ini, aku pastikan kekuatan Yang Mulia telah sembuh total. Apa kalian mau menunggu? Aku juga sudah menghubungi semua orang yang setia padanya untuk datang dan berkumpul. Kita akan menghimpun kekuatan. Mungkin kalian bertiga bisa ikut berpartisipasi menyerang kerajaan bersama dengan Putra Mahkota."
"Apa itu sebuah bujukan agar aku mendukung Ronin sialan ini?" Elak Abigail dengan nada suara yang mulai tenang.
"Ronin sialan ini sangat dicintai adikmu Tuan Abigail. Dan dia menyerang kerajaan dengan misi utama untuk menyelamatkan adikmu. Baru merebut tahta yang seharusnya menjadi miliknya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crown Prince's Dandelion
FantasyKarna cinta sejatiku selalu membawaku kembali padamu, sesulit apapun itu. Takdir akan menuntunku, menemukanmu. Karna kau dandelionku, water lilyku, dan selamanya akan tetap begitu ....