Happy Reading!!
Ngga tau kenapa juga pengen next cerita ini. Aku tunggu vote dan coment bawelnya lho yaaaa😊——
(Namakamu) Liana Erlangga.
Gadis yang hidup hanya bersama ibunya yang sakit itu, kini menjadi berubah drastis. Kehidupan yang tadinya selalu di ambang kebahagiaan, kini berubah menjadi malapetaka di kesehariannya.
Keluarga kecilnya yang bahagia telah hancur seiring kepergian ayahnya yang takkan kembali lagi selamanya. Kepergian ayahnya yang menjadikan duka mendalam itu menjadikan kakaknya juga menghilang pergi dan tak kembali.
Kakaknya menjadi buronan paling berbahaya setelah apa yang direncanakannya diketahui polisi. Rencana balas dendam pembunuhan berantai yang akan dilakukan kakak (Namakamu), gadis yang enggan dipanggil Lia ini gagal untuk sementara waktu.
"Kapan ya keluarga gue bahagia lagi kaya dulu. Apa kepergian mereka, memang akhir dari semuanya?"
(Namakamu) duduk di bangku taman depan rumahnya sambil memangku kucing miliknya. Ia mendapat jawaban dari kucingnya yang mengeong. Mungkin hewan peliharaannya itu memang mengerti, masalah yang selalu melanda di hidupnya.
"Sumpah ya kalo kaya gini terus, gue pengen mati aja," gumamnya lagi.
Kucing yang tengah dipangkunya bergerak merambat, dan berakhir dengan kedua kakinya berada di pundak (Namakamu). Seakan tahu ucapan majikannya, kucing bernama Kean itu ingin memeluk majikannya dan tak mau kehilangan.
"Etdah, Kean. Iya iya gue ngga akan ninggalin lo kok. Kalaupun gue ntar mati, gue bawa lo dan kita bakalan terus bersama-sama,"
Ucapan untuk menenangkan itu dibalas meongan dari Kean yang terdengar senang dan bahagia.
"Ke, lo mau kawin ngga? Kalo mau, nanti gue belikan kucing betina buat lo,"
Dan Kean hanya terdiam. Mungkin ucapan (Namakamu) yang konyol itu membuat Kean marah atau tersinggung.
"Iya iya deh maaf ya Kean sayang.. lo kan sukanya sama Catty, ya?"
Meong
(Namakamu) terbahak dengan tingkah Kean, dan ia memeluknya.
Dan (Namakamu) kembali melamun.
"Hey!!"
(Namakamu) terkejut saat mendapati teriakan yang diiringi tepukan ke pundaknya itu. Seseorang telah mengacaukan acara lamunannya sore hari ini. Dan saat mendapati siapa orang itu, (Namakamu) hanya melirik sepintas dan memasang wajah kesalnya.
Seorang lelaki tampan yang tempo hari menjadi teman sebangkunya yang baru itu duduk di samping (Namakamu).
"Kata orang tua, pamali lho ngelamun-ngelamun gitu,"
"Hobby gue ngelamun," ucap (Namakamu) singkat.
Iqbaal memainkan ekor Kean yang tengah mengibas. "Emangnya lo kenapa kok suka ngelamun?"
"Ngga tahu,"
"Jadi, lo ngga punya alasan ya buat kenapa lo suka ngelamun?" celoteh Iqbaal.
(Namakamu) memberikan Kean pada Iqbaal. Sedangkan ia masih bungkam. (Namakamu) saja heran mengapa belakangan ini menjadi suka melamun. Mungkin saja karena berbagai masalah yang melanda, ia jadi selalu memikirkannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
3. Teman Semeja • IDR
Teen FictionSTORY IQNAM KE-2 [[SEBAGIAN CHAPTER HANYA BISA DIBACA FOLLOWERS]] ________________ Hidup (Namakamu) kembali berubah seiring datangnya murid baru yang sok' peduli, sok' perhatian, dan sok' baik hati dengannya. Baru saja hari pertama pertemuan...