One

13 7 0
                                    

Song Jin Hee's View

Aku melangkahkan kakiku memasuki kantor agensi hiburan, JYP Ent., untuk menemui kakak sepupuku, Ok Taecyeon.

Tadi pagi, ketika aku akan berangkat pergi ke rumah sakit, eomma memberiku sebuah amplop dan menyuruhku untuk memberikannya kepada Taecyeon oppa. Aku tidak tahu apa isi amplop itu, tetapi eomma bilang kalau itu adalah sebuah undangan.

Langkahku terhenti di depan meja resepsionis. Aku menyampaikan tujuanku kemari, lalu setelah mendapat izin dari petugas resepsionis itu, aku kembali melangkahkan kakiku.

2PM's Studios

Begitu sampai di depan studio itu, aku langsung mengetuk pintu dan masuk ke dalam.

Aku dapat melihat sisi kanan tubuh Taecyeon oppa yang sedang menatap lekat layar komputer di depannya.

Studio ini dalam keadaan gelap karena satu-satunya lampu di dalam sini, tidak dinyalakan oleh Taecyeon oppa.

Pria itu belum menyadari kehadiranku hingga suara pintu yang tertutup dengan sedikit keras membuatnya menoleh.

"Oh. Kau sudah datang?" Taecyeon oppa menatapku sambil memutar kursi serta badannya menghadapku.

Aku hanya bergumam lalu mulai mencari saklar untuk menghidupkan lampu. Setelah menemukannya, aku langsung menekannya dan saat itu juga, studio menjadi terang. Taecyeon oppa terlihat mengerjapkan matanya, membiasakan cahaya yang masuk ke matanya sebelum kembali menatapku.

"Oppa suka sekali sih gelap-gelapan. Cahaya dari layar komputer juga terang banget tuh. Mau sakit mata ya?" Aku mulai mengeluarkan ocehanku sambil menarik kursi dan duduk di hadapan Taecyeon oppa.

Aku dapat melihat Taecyeon oppa tertawa kecil mendengar ocehanku sebelum mulai mengacak-acak rambutku.

"Arrasseo arrasseo, uisanim."

Aku mendengus kesal sambil merapikan kembali rambutku yang berantakan akibat ulah kakak sepupuku itu.

"Ada apa kau kemari?" Tanyanya sambil mengambil minuman yang ada di meja lalu meneguk habis isinya.

Aku merogoh tasku dan mulai mencari amplop yang eomma berikan kepadaku tadi pagi. Setelah menemukan benda itu, aku segera menyerahkannya kepada kakak sepupuku itu.

"Igeo. Eomma menyuruhku untuk memberikannya kepada oppa. Katanya, ini titipan untuk imo."

Taecyeon oppa mengambil amplop itu lalu membolak- balikkannya seakan-akan sedang menyelidiki isinya. Sepertinya oppa penasaran, batinku.

"Apa isinya?"

Bingo! Tebakanku benar.

Aku menggedikkan bahuku sambil berkata, "Molla. Eomma bilang itu undangan. Tapi, aku tidak tahu undangan apa."

Taecyeon oppa mengangguk. Aku berdiri lalu berjalan menuju ke depan komputer yang masih menunjukkan grafik naik turun yang merupakan kombinasi nada.

"Membuat lagu lagi, oppa?" Aku bertanya sambil meraih mouse dan mulai mengutak-atik layar itu.

"Eung." Taecyeon oppa hanya menyahut seadanya. Dia masih penasaran dengan isi amplop itu.
Aku membiarkannya asyik dengan dunianya dan mulai mendengarkan nada dari lagu baru yang sedang oppa buat.

Begitu aku meng-klik salah satu ikon disana, suara langsung keluar dari speaker yang ada di samping layar itu.

Aku mendengarkan dengan seksama sambil memejamkan mata. Mencoba menebak genre lagu yang pria itu buat. Karena dia adalah seorang rapper, sama seperti kakakku, Song Mino, aku jadi penasaran, genre lagu apa saja yang ia buat.

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang