Three

30 6 0
                                    

Mark Tuan's View

Aku berjalan memasuki sebuah bar terkenal di distrik Gangnam menuju sebuah meja yang sudah dipesan oleh Charlotte dan suaminya.

Malam ini, aku diundang oleh Charlotte untuk bertemu dengan suami serta teman lama suaminya itu untuk membahas lebih lanjut tentang rencana pernikahan mereka di Korea.

Begitu sampai di meja yang sudah dipesan, aku dapat melihat Charlotte yang sedang tertawa lebar bersama suaminya.
Hatiku memanas melihat hal ini. Tak bisakah mereka menunda kemesraan mereka di depanku? Tidakkah mereka tahu bahwa ada pihak yang sedang menahan rasa sakit disini?

"Hai, Mark."

Charlotte melambaikan tangannya begitu melihatku berdiri tak jauh dari tempat duduknya.

Aku memaksakan seulas senyuman di hadapannya dan suaminya.

"Hai. Apa kabar?" Ucapku begitu sampai di meja mereka lalu menjabat tangan suaminya itu.

"Hai. Kau pasti Mark. Charlotte selalu menceritakan tentangmu ketika kami pertama bertemu."

Aku tersenyum miris begitu mendengar ucapan Sun Woo, suami dari Charlotte.

"Benarkah? Wah, aku harap dia bercerita tentang kebaikanku bukan keburukanku."

Aku tertawa palsu di akhir kalimat yang dibalas pukulan ringan oleh Charlotte.

"Oiya, perkenalkan, aku Hwang Sun Woo. Senang berkenalan denganmu, Mark."

Dia membungkukkan badannya sedikit membuatku mau tak mau harus ikut berdiri dan balas membungkuk.

"Tidak usah bersikap resmi seperti ini. Ini sangat menganggu." Ucapku ketika kami sudah kembali duduk di kursi masing-masing.

Aku tidak berbohong. Aku bersungguh-sungguh ketika mengatakan kalau aku merasa terganggu dengan sikapnya yang terlalu resmi itu. Bagaimanapun juga, aku harus merasa nyaman dengannya agar Charlotte tidak kecewa denganku.

"Oiya, kata Charlotte, kau ingin memperkenalkanku dengan teman lamamu. Apakah dia belum datang?"

Aku bertanya sambil melihat sekeliling.

"Mungkin dia terlambat. Tapi, aku jamin kalau dia akan datang malam ini."

Sun Woo berkata dengan nada yakin dan suara yang mantap. Aku sempat terperangah begitu mendengarnya berbicara tadi. Sangat tegas dan manly.

Mungkin itulah mengapa Charlotte memilihnya, batinku.

Kami pun berbincang-bincang mengenai berbagai hal. Mulai dari cerita persahabatanku dengan Charlotte, kehidupanku selama di Korea, kehidupan Sun Woo di Amerika hingga perjalanan percintaan mereka.

Saat kami sedang asyik mengobrol, tiba-tiba, terdengar sebuah suara menginterupsi.

"Maaf, aku terlambat."

Aku langsung menoleh ke sumber suara dan mataku langsung bertemu dengan mata milik perempuan yang benar-benar aku hindari, Song Jin Hee.

Dia menatapku dengan mata bulatnya yang terbelalak dan ekspresi terkejut yang sama dengan ekspresiku saat ini.

"Oh, Song Jin Hee-ssi, kau sudah datang. Silahkan duduk."

Suara Charlotte memutuskan kontak kami dan membuat perempuan itu langsung tersenyum lalu mendudukkan dirinya di sebelahku.

*-*-*-*-*

"Kalian sudah saling mengenal?"

Pertanyaan yang diajukan oleh Charlotte membuatku dan Jin Hee salah tingkah.

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang