Wf '21

2.4K 174 13
                                    

Maaf atas keterlambatan ini....
Udah lebih dari sepuluh ternyata....

Karna yg vote udah lebih dari sepuluh, aku akan update sesuai dengan janjiku.

Dan karna aku telat, maka aku kasih bonus.
Bonusnya chapter ini aku buat panjang.

Gimana ???
Ada yang setuju ???

Ok !!
Aku gak mau berlama2...
Jadi silahkan nikmati ceritaku ini.
Jangan lupa meninggalkan  jejak yah !!!

/
/
/
/

LUCA Pov.

Ini waktu yang tepat untuk menandai mate-ku.
Kenapa  mate-ku ??
Karena pria bodoh itu tidak bisa lebih cepat menandai matenya.
Maaf kalau aku egois, tapi aku sangat-sangat menginginkannya.
Ada sesuatu dalam diriku yang membuatku harus cepat menandai mate kami.

Kesempatan ini tidak aku sia-siakan begitu saja, pria payah itu ada didalam sini dan ia tidak akan bisa keluar kalau aku yang menginginkannya.

Sedangkan mateku, ia berada tepat didepanku.
Saat aku melihatnya mau kabur dariku, aku langsung mengunci tubuhnya.

Walaupun ia selalu memohon untuk dilepaskan,tapi aku tidak seperti sehun.
Wajahnya saja yang ketat kanyak celana dalam baru,sikapnya yang dingin,tapi menciut didepan matenya.
Aku tidak akan menunda-nundanya lagi.

Aku langsung mencari ceruk leher miliknya dan menghirupnya dengan rakus seperti tidak ada hari untuk esok.
Setelah itu aku akan mencium bibir pinknya yang selalu menggoda kami berdua untuk mencicipinya.

Mwo !!! (Apa !!!)
Geuneun naleul geojeol ??  ( Ia menolakku ?? )
Geugeoseun nae daehan moyogida. (Ini penghinaan buatku).
Aku tidak bisa menerima ini.
Apa aku seseram itu sampai ia takut denganku.

"Sudah aku katakan padamu, biar aku yang menyelesaikan ini. Lihat, kau membuat mate kita sangat ketakutan sampai seperti itu". Ucap sehun tiba-tiba lewat mindlink.

"Kita harus secepatnya melakukannya, sedangkan kau belum memberitahukan kepada penghuni pack kalau irene mate kita dan kalian selalu pisah kamar. Apa-apaan itu hah !!". Teriak luca frustasi.

"Aku hanya tidak ingin ia tersakiti lalu pergi dari kita lalu menolak kita . Ia seorang manusia dan kita werewolf. Apa kau mau seperti itu ?". Balas sehun marah.

Luca tidak menjawab mindlink dari sehun,ia terdiam lalu melihat manik mata irene yang saat ini sangat ketakutan.

"naege lukahaja". ( Lepaskan aku luca ). Mohon irene dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

AUTHOR POV.

" Waeyo ?". (Kenapa ?).
"Apa kau takut denganku ?". Sekarang luca merengek seperti anak kecil.

Irene kaget dengan sikap pria yang didepannya, secepat itu kah tingkahnya bisa berubah 360° setelah membuat seorang gadis mati ketakutan.

Irene membujuk luca dengan hati-hati agar ia tidak tersinggung lagi.
" Geugeoseul johahaji. Aku menyukaimu sangat menyukaimu, tapi sekarang kau membuatku sangat takut". Katanya dan berharap kalau luca sudah luluh dengan kata-katanya.
( bukan seperti itu ).

"Apa wajahku seram, makanya kau takut ?". Tanyanya betul-betul seperti anak kecil.

Dan tangan luca yang mengunci kedua tangan irene tadi mulai sedikit melonggar.
"Ahh,, aku memakai wajah pria bodoh itu, makanya terlihat menakutkan. Aaissh,, dasar pria payah". Gerutunya.
Lalu luca pun melepaskan pegangannya dan bangkit dari atas tubuh irene.
Setelah itu ia duduk dipinggir tempat tidur diikuti dengan irene.

" Yongseo,, sudah membuatmu takut dan menyakiti hatimu". Ucapnya lembut dan menghapus air mata irene dengan kedua ibu jarinya.
"Aku terlalu terburu-buru untuk menandaimu,tidak mendengar perkataan sehun dan tidak memikirkan perasaanmu".sambung luca.

Irene memegang tangan luca,mengelusnya dengan lembut.
"Aku akan melakukannya, tapi aku mohon itu dengan sehun".

"Kenapa tidak denganku ?, apa kau membenciku ?". Tanyanya tertunduk sedih.

" Geugeoseul johahaji ,, aku hanya ingin kalian berdua merasakannya. Kalau kau yang mengendalikan tubuh sehun, ia pasti tidak bisa merasakannya. Tapi kalau sehun yang melakukannya, kau juga bisa merasakannya. Bisa kalian kembali sekarang ?"tanyanya hati-hati.

"Tapi sebelum itu, naneun dangsinege kiseu ?". Tanya luca yang dibalas dengan anggukan kepala dari irene.

Luca menarik leher irene lembut dengan tidak terburu-buru.
Mengangkat dagunya kearah bibir luca.
Luca melumat bibir irene dengan possesif.
Menggigit-gigit kecil bibir bawah irene, lalu masuk lebih dalam lagi tanpa penolakan dari irene.
Menciumnya dengan lembut,menikmati tiap detik kesempatan ini.
Ada kerinduan yang amat dalam dibalik ciuman itu sampai luca tidak ingin melepaskannya begitu saja.

Luca menarik ciumannya karena irene kehabisan oksigen.
" Yongseo ". Katanya sambil terkikik.
" Terimah kasih kau sudah memberikannya, aku akan menepati janjiku".

Irene memperhatikan wajah sehun yang sedang menutup matanya.
"Apa ia sudah sadar ?". Pikirnya.

"Dasar srigala picik". Makinya kesal tiba-tiba.

"Apa itu kau sehun ?". Tanya irene lembut.

"Ia,,, ini aku. Mulai sekarang kamarmu disini bersamaku, ngerti ". Terlihat dari raut wajah sehun kalau sekarang ini ia begitu kesal dengan srigalanya sendiri.

Irene dibuat schot jantung untuk kedua kalinya, dari sehun maupun luca.
Sehun membaringkan tubuhnya dan menarik irene agar tidur disampingnya.

" Eomeona, apa yang kau lakukan !!!". Teriak irene kaget. ( Astaga )

"Aku hanya ingin tidur dengan mateku". Jawabnya tenang.

" Tapi ,,, in ,,, ".ucapan irene berhenti karena mulutnya ditutup pakai bibir merah sehun.

" Jangan pernah membantah ". Ucap sehun tegas setelah itu ia memeluk tubuh irene lalu memejamkan matanya.
" Jangan melihat ketampananku seperti itu,itu akan membuatmu tidak bisa tidur ".sambungnya lagi masih dengan mata terpejam.

Irene yang ketahuan sedang memperhatikan wajah sehun pun ikut memejamkan matanya dan tidur disamping sehun dalam pelukannya.

*

*

*

Diruangan yang gelap bahkan sangat lembab dan bau busuk berjejer dari ujung ke ujung sebuah jeruji-jeruji yang terbuat dari perak.
Lebih tepatnya penjara yang terbuat dari perak berkilauan.

Disalah satu penjara itu.
Tepatnya penjara paling ujung, ada dua sosok pemuda yang tubuhnnya dipenuhi dengan darah yang sudah mengering dan keadaannya sangat memprihatinkan.

Pakaiannya sama persis seperti warna tubuhnya, merah kehitaman.
Tubuh mereka terbaring lemah dilantai yang berlumpur dan bau.

"Kau sudah sadar ?".

➡➡➡➡➡➡➡➡➡➡➡➡➡➡➡➡➡➡TBC

Gimana sama chapter yang ini ???
Apa mengecewakan ???

Apa mau di lanjut lagi ???

Kalau mau dilanjut lagi ,,,
Tolong tinggalkan jejak...
Minimal vote ataw kommen.
Klo bisa vote dan kommen..

Hehehe...

WOLFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang