Hati-hati sekaligus maaf, typo berterbangan....
Tapi, selamat membaca ^_^
Hana POV
Aku dan Hanabi dulunya adalah teman masa kecil, yah maksudku semenjak aku pindah ke daerah ini tentunya. Aku dan Hanabi bertemu sejak kami masih di taman kanak-kanak. Waktu itu aku duduk diatas luncuran, dan...
"Apa kamu sudah di jemput? Oya, namamu siapa?" tanya seorang ibu sambil membonceng seorang gadis seusiaku
"Belum, um, namaku Hana, Sakurako Hana" jawabku
"Kalau begitu, salam kenal ya Hana-chan, oya nama saya Miyazono Kae dan ini anak saya, namanya Miyazono Hanabi. Salam kenal ya..kalau begitu, kami duluan" pamit ibu itu beserta anaknya.
"I..iya"
Begitulah pertemuan antara aku dan Hanabi. Semenjak itu, kami menjadi teman dekat dan beralih menjadi sahabat dekat, bahkan kadang aku menganggapnya sebagai saudaraku sendiri sangking dekatnya, namun persahabatan kami menjadi rusak semenjak kami berada di sekolah dasar kelas 6. Hanya kesalahan kecil bisa berakibat fatal hingga saat ini, dan kami pun, akhirnya bermusuhan dan persahabatan pun hancur.
Aku tahu, jika tidak ada yang memulainya pasti tidak akan seperti ini, aku pun akhirnya pergi ke rumahnya untuk meminta maaf, ini juga sebagian saran dari ibuku. Dan kami pun akhirnya saling memaafkan meskipun masih meninggalkan rasa sakit dihati, jadi kami pun sepakat hanya sebagai teman biasa hingga saat ini pun juga masih seperti ini.
Semenjak aku SMP,aku dikenal sebagai gadis yang dingin, cuek, jutek dan jarang berkomunikasi dengan yang lain, bisa dibilang pendiam. Aku melakukan itu karena aku takut jika ada kata-kataku nantinya akan menyakiti mereka, oleh karena itu aku selalu menjaga jarak dari mereka semua. Maaf ya...
Namun, semenjak itu pula aku bertemu dengan Misaki. Pada awal pertemuannya sih...
"Apa kamu ada buku mata pelajaran hari ini?"
"Um, aku tidak punya"
"Kalau begitu, duduk disini saja, ini akan aku pinjamkan bukunya sekalian belajar bersama"
Yaah..., pada saat itu aku tidak membawa buku mata pelajaran, dan dia pun menawarkannya untuk meminjamkanku buku mata pelajaran itu dan lama kelamaan aku dan Misaki semakin dekat. Karena Misaki, aku jadi bisa berkomunikasi dengan yang lain, meskipun masih ada rasa takut tapi setidaknya aku sudah berusaha dan alhasil aku dan Misaki pun mulai menjalin pertemanan dengan Yuki, Sora dan Hime. Kami berlima pun semakin dekat dan menjadi sahabat yang saling melengkapi.
Meskipun begitu, selalu banyak rintangan yang hampir membuat persahabatan kami menjadi rusak, tapi kami akan tetap bertahan hingga kini. Namun, untuk Hanabi, aku selalu memperhatikanmu dari jarak jauh, bisa dibilang dulu aku satu sekolah dengannya lagi di SMP, sekedar sapa biasa tidak masalahkan? Hanya saja aku masih takut untuk berbicara dengannya. Trauma karena telah menyakiti sahabatku sendiri. Maaf ya Hanabi, jika aku menjadi sahabat yang buruk bagimu, aku juga menyesal karena hal itu tapi terima kasih banyak karena sudah mau menjadi sahabatku, kaulah sahabat pertamaku semenjak aku pindah kesini.
Dan untuk sekarang, aku bersekolah di SMA Seiryu bersama Yuki, Hime, dan Sora sedangkan Misaki terpaksa di sekolah yang lain. Meskipun begitu, kami akan tetap saling berkomunikasi agar persahabatan ini tidak putus. Aku harap begitu.
"Sakurako-chan, apa kau mau menemaniku belanja bersama? Aku sendirian. Meskipun disini ada banyak orang di kelas, hanya saja aku lebih suka pergi dengan orang yang sudah kukenal saja, kamu mau kan?" tanya Tachibana.
Tachibana Chiho, dia adalah teman sekelasku sejak SMP hingga sekarang dia juga menjadi teman sekelasku lagi di SMA.
"Tentu, Tachibana-chan"
"Um, Sakurako-chan. Boleh tidak aku memanggilmu Hana-chan biar lebih dekat gitu. Kamu juga bisa panggil aku Chiho-chan. Lagian, kita juga udah saling kenal dan lumayan dekat, yah setidaknya saat ini saja kita mulai dekatnya, gimana?"
"Boleh kok, Chiho-chan. Kalau begitu ayo, sebelum bel berbunyi lagi nanti"
Dan seperti yang kalian ketahui, aku dan Chiho tidak terlalu dekat dulunya karena kami memiliki sahabat masing-masing. Sewaktu di SMP aku selalu bermain dengan sahabatku dan dia juga juga bermain dengan sahabatnya sendiri. Aku dan Chiho juga sama-sama memiliki nasib yang sama, yaitu salah satu sahabat kami tidak bisa masuk ke SMA yang sama dengan kami, namun untuk Chiho, dua sahabatnya yang tidak bisa masuk ke SMA yang sama dengannya. Benar-benar nasib, namun dengan begitu ini hampir mirip seperti ujian, apakah kita masih bisa mempertahankan sahabat kita atau tidak, maksudku apakah kita masih bisa menjalin persahabatan atau tidak. Tapi kalau menurutku sih, masih bisa, yaitu dengan saling berkomunikasi dan jika ada kesempatan kita bisa berkumpul bersama lagi.
<><><>
" Hah.., benar-benar melelahkan. Tidak kusangka aku akan menulis diary juga pada akhirnya, padahal sebelumnya aku tidak ingin menulis diary karena itu menyusahkan, tapi daripada aku lupa lagi semua kenanganku mendingan aku catat aja. Benar-benar kenangan yang buruk, kali ini aku harus membuat kenangan yang indah dengan yang lainnya termasuk sahabatku" ucapku sambil memasukkan buku pelajaran ke dalam tas karena pelajaran telah berakhir.
"Hana-chan, kau bisa pulang duluan, aku akan pulang dengan Nana-chan"
"Oke, kalau begitu aku duluan ya, Chiho-chan, matta ashita" kataku, lalu pergi.
Sebelum aku benar-benar pergi, aku seperti merasa melupakan sesuatu tapi apa ya?
"Besok jangan lupa mengerjakan tugas bahasa inggris nya ya Sakurako-chan" seolah-olah bisa membaca pikiranku dan orang itu adalah...
Ah, suara ini. Ini adalah suara yang benar-benar menyebalkan buatku seolah-olah bisa membaca pikiranku dan orang itu adalah Nakamura Kenji. Dia dulunya juga teman masa kecilku di taman kanak-kanak bersama Hanabi, hanya saja dia menyebalkan, dulu dia selalu saja menggangguku tapi kali ini aku yang akan mengganggunya, tapi kapan dan apa yang harus kulakukan? Aku selalu saja kalah darinya dan ancaman yang diberikannya padaku benar-benar membuatku tidak punya pilihan selain mengalah padanya.
"Iya, baiklah Nakamura-kun. Arigatou gozaimashita karena sudah mengingatkan aku akan hal itu"
"Doumo, dan kau gak jadikan minta anime Tokyo Ghoul S2 nya?" tanya nya
"Tentu saja jadi" jawabku cepat
"Kirain tidak jadi, kalau begitu besok aku bawakan, matta ashita Sakurako-chan" katanya sambil mengacak-ngacak rambutku.
Dia benar-benar menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of my life : Hana's Story
FanfictionSakurako Hana. Seorang gadis yang suka sekali menulis cerita dan diary dan itu semua juga memiliki alasannya. Bahkan, aku sendiri pun juga tidak tahu kenapa aku bisa begitu. Tapi yang kutahu, isi hatiku dan pikiranku mengatakan aku harus melakukann...