Psychopath-8

260 32 6
                                    

Suara gerbang rumah Vero berbunyi cukup keras. Hingga ibunya terbangun dari tidurnya dan melihat anak kesayangannya yang sudah pulang. Ia melihat dibalik tirai jendela kamarnya.

Ibu Vero bernama Manda. Sontak Manda yang melihat pakaian anaknya yang berlumuran darah terkejut seketika.

Pov Manda
"Ya tuhan, jangan biarkan anakku menyakiti atau bahkan meghilangkan nyawa orang lain." Batin Manda.

"Semenjak kejadian itu... saat Nia pergi meninggalkannya untuk selamanya. Perilaku Vero berubah drastis bahkan seperti kehilangan akal sehatnya. Tapi biarlah hal itu hanya aku yang mengetahuinya." Batin Manda lagi.

Aku merasa tanganku telah mati rasa. Setelah melihat apa yang terjadi didepan mataku. Anakku Vero berubah semenjak kehilangan kekasih tercintanya.

Andaikan Nia masih berada disampingnya. Mungkin mereka sudah tertawa bahagia bersama. Aku tahu anakku sudah memiliki pengganti sosok Nia di hatinya. Di ibaratkan wajah Nia dan Ana bak satu orang yang sedang bercermin.

Entah rencana apa yang telah tuhan susun untuk anakku. Jelas aku sangat menyayangi anakku. Tapi, bagaimana kalau dia benar - benar habis membunuh seseorang?. Aku tidak sanggup menatap matanya kali ini. Pasti aku akan meneteskan air mata perihku.

Susah payah aku membesarkannya sendiri tanpa sosok seorang ayah.

Lebih baik aku menunggu hingga ia selesai membersihkan pakainnya. Aku tidak mau ia tau bahwa aku mengetahui aksi gilanya.

                ...........

Terdengar suara sendok dan garpu yang beradu di atas piring. Ternyata Vero sangat lapar habis membunuh Bella juga menyekap Reno.

Kini Manda telah merasa aman untuk berbicara dengan Vero. Manda pelan - pelan membuka pintu kamarnya karena penyakitnya yang sudah tidak bisa ditolerir.

"Nak.." lembut Manda menyapa anaknya.

"Ibu.. ibu belum tidur?" Tanya Vero.

"Tadi ibu sudah tidur. Tapi ibu mendengar kamu sedang makan disini" jawab Manda dengan raut wajah yang datar.

"Bu.. Mending ibu istirahat deh. Jangan bikin Vero khawatir." ujar Vero dengan nada yang lembut.

"Seharusnya ibu yang khawatir denganmu nak. Coba ceritakan mengapa kamu bisa pulang hingga larut malam seperti ini." tanya Manda panjang lebar.

"Ibu gak perlu tau." jawab Vero datar sambil membanting sendok makannya keras.

Hati Manda tersentak mendengar ucapan ketus anaknya yang selama ini hidup bersamanya.

Dari kecil, Vero merupakan anak penurut,anak periang dan tidak angkuh seperti tadi saat ia mengatakan kalimat itu.

Pelan - pelan Manda menarik nafas dan menghela.  Saat iniHati Manda benar - benar perih. Apa yang ia selalu doakan untuk anaknya tak kunjung datang.

"Tuhan, ambil nyawaku ini apabila nyawaku ini bisa mengembalikan anakku ke sedia kala." air matanya menetes tak disadari.

"Bu, aku akan menjaga ibu kalau ibu tidak terus terusan bertanya apa yang habis ku lakukan!." bentak Vero yang langsung pergi meninggalkan ibunya diruang makan sendirian.

Tangisan Manda yang tersedu - sedu tidak bisa meluluhkan hati anaknya.

Apa yang telah terjadi pada anaknya adalah takdir dari tuhan yang sangat tidak diinginkan olehnya.

Berbagai cara telah ia lakukan agar anaknya. Berhenti menyakiti orang lain.

"Tidak mungkin aku menjebloskan anakku ini ke penjara." batin Manda. "Apa yang harus aku lakukan sekarang." lanjut batin Manda merintih.

   Hay gaes.. Vote ya kalo dah 500 baru gua next ceritanya.

 Psychopath Boy FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang