ayam dan cola

263 33 5
                                        

"apa dia kalah dalam game nya?" Tanya yuta

"tidak kok, ia bilang baru saja naik level tadi" elak taeil

"apa winwin hyung sedang datang bulan?" pertanyaan bodoh keluar dari mulut donghyuk dan dihadiahi sebuah jitakan halus pada kepalanya dari jaehyun, mark tertawa lumayan kencang karena yang kita tahu pria muda itu memiliki selera humor rendahan, taeyong masih kebingungan dengan sikap winwin hari ini.

Taeyong memutuskan untuk menghampiri winwin dikamarnya, namun yang ia dapati hanya pria cina dengan mata terpejam dan earphone yang menyangkut pada kedua telinganya, winwin sedang tidur, mungkin. Mark menyusul memasuki kamar taeyong-winwin-jaehyun lalu berbaring dikasur jaehyun

"aish kenapa tempat tidurnya empuk? Kasur milikku sungguh membuat punggung sakit sakit" protes mark

"sudah nasibmu, omong-omong bagaimana adikmu?" Tanya taeyong

"sudah lumayan sehat, namun sempat dirawat dirumah sakit selama beberapa hari hyung" jawab mark menceritakan kondisi adiknya yang baru saja sakit tipes yang mengharuskan mark pulang ke kanada seminggu yang lalu

"YAK MARK LEE ENAK SAJA KAU BERBARING DI TEMPAT TIDUR MAHALKU" teriak jaehyun ketika mendapati mark dengan enaknya berguling-guling indah dikasurnya

Taeyong melempar jaehyun dengan panci milik taeil yang kebetulan ada di dekat tempat tidurnya, jangan heran mengapa ada panci dikamar mereka, itu kebiasaannya taeil hyung membangunkan mereka dengan menggetok-getok panci lalu meninggalkan pancinya disembarang tempat, lalu ia akan marah-marah perihal pancinya hilang, padahal ia sendiri yang ceroboh dengan pancinya.

"diam bodoh, winwin sedang tidur" ucap taeyong, jaehyun pun nyengir tak berdosa

"ASTAGA KEMANA PANCIKU YANG WARNA SILVER" teriak taeil dari luar, benar kan baru saja author ceritakan

Taeil mendobrak pintu kamar –taewinhyun- dengan kasar lalu gusar mencari panci silvernya kesana kemari dan mendapati panci itu ada pada genggaman jaehyun, matanya memicing tajam lalu memukul kepala jaehyun dengan pancinya itu, karena ia berpikir kalau jaehyun sedang bermain dengan panci barunya, dasar tua pikun.

"HYUNG AH APPO" cicit jaehyun setelah mendapat pukulan indah dari panci sang bapak bulan

"siapa suruh kau bermain dengan panci baruku hah? Aku membelinya di busan tahu, ini stok satu-satunya yang tersisa" taeil mengelus ngelus pancinya layaknya pria tua yang kekurangan kasih sayang







Winwin turun dari tempat tidurnya lalu menuju dapur untuk mencari makanan, perutnya sungguh kosong saat ini, dan cacing-cacing itu telah merajuk minta diberi makan, sehingga winwin mau tidak mau harus mengobrak abrik dapur, namun hasil yang didapatkan nya nihil, dapur benar-benar kosong, bahkan kulkas pun hanya tinggal berisi air mineral serta beberapa krim wajah milik jaehyun dan yuta

"sial aku tidur terlalu lama" umpat winwin yang sudah betul-betul kelaparan

"loh Winnie, sedang apa"

Winwin's POV

"sial aku tidur terlalu lama"

"loh Winnie, sedang apa" tiba-tiba jaehyun muncul dihadapanku dengan wajah -terpaksa bangun- nya itu

Aku menggaruk leherku, padahal tidak gatal

"jaehyun ah, apa kalian tidak makan malam tadi?" tanyaku

"hah? Tentu saja makan, kenapa?"

Aku memainkan jariku, bingung bagaimana cara menyampaikan hasrat laparku ini

"apa tidak ada makanan yang tersisa?" tanyaku lagi kali ini dengan penuh harap, namun jaehyun menggeleng dengan pasti

"tidak ada, kami sudah makan semuanya" ucap jaehyun menohok hatiku, ya aku tahu itu sedikit berlebihan, namun rasanya aku akan mati kelaparan sekarang

"aku lapar" ucapku terang terangan

"oh astaga, kenapa tidak bilang daritadi?" jaehyun mendelik, lalu mengambil handphone nya dikamar

Ia tampaknya akan menghubungi seseorang, dan benar saja sekarang hp nya itu sudah menempel sempurna pada telinga kirinya, bukannya membantuku malah telpon telponan

"selamat malam"

"..."

"ah ne, apa masih bisa?"

"..."

"syukurlah, jaraknya tidak jauh kok"

"..."

Apa apaan dia, mau berkencan malam-malam buta begini? Aku butuh makanan sekarang bukan adegan telpon menelpon jaehyun dengan entah siapa itu

"kau mau pesan apa?" jaehyun menanyaiku dengan tiba tiba

"apa?"

"mau pesan apa Winnie?" Tanya nya lagi, aku berpikir keras

"pesan apa?" tanyaku

"aku sedang memesan makanan untukmu, kau mau pesan apa cepatlah nanti orang restorannya menutup telepon sepihak" ucap jaehyun yang membuat mataku berbinar, ternyata ia hendak membelikanku makanan

"wahh kalau begitu ayam goreng paketan saja cukup, oh ya ditambah cola" ujarku semangat, akhirnya aku masih bisa hidup

"aku pesan 2 paket ayam goreng, dan 1 botol cola yang besar"

"..."

"ne, ke dorm nomor 212, jalan durian montok"

"..."

"terimakasih" jaehyun mengakhiri acara telepon menelpon nya dengan orang restoran itu, lalu ia mendaratkan pantatnya di sofa ruang tengah

Sekitar 10 menit menunggu, akhirnya ayam goreng paketan nya datang, aku keluar untuk mengambil lalu membayarnya dengan uang jaehyun, ia sedang berhati malaikat malam ini, aku menenteng bungkusan berisi ayam goreng ini dengan gembira

"wah aromanya sedap" ucapku begitu aku membuka bungkusan ayam paketan ini

"satu paket untuk ku" ujar jaehyun, ya aku tahu kok lagipula aku tidak sanggup makan dua paket

Aku memberikan satu paket lainnya untuk jaehyun, tidak lupa menuangkannya segelas cola juga, aku harus berbaik hati melayaninya karena ia sudah menyelamatkan hidupku malam ini, benar benar pahlawan tengah malam.

"aku akan menikmati makanannya" ujarku semangat

Aku memakan dengan lahap ayam goreng ini, ayam goreng memanglah yang terbaik, semenjak aku menetap di korea aku sangat sering makan ayam goreng paketan dan makanan ini sudah menjadi salah satu makanan favoritku.

Kulirik jaehyun memakan ayam gorengnya dengan santai berbanding terbalik denganku yang melahapnya dengan buru-buru, karena aku lapar dan dia hanya nyemil nyemil saja, sekedar menemani aku makan.

"biasa saja makannya Winnie, aku tidak akan mencuri paketmu" jaehyun membersihkan sisa –sisa ayam goreng disekitar bibirku dengan ibu jarinya

TBC

a/n : vomments om tanteeee :*

Hyung [taewin]Where stories live. Discover now