-Altar pujaan-

52 1 0
                                    


malam pekat redup dalam renungan..
sebuah kata terlantun fasih dalam ingatan..
nama mu..
nama yang sedari dulu meringkuk di altar pujaan..
dalam senyap nya celah bebatuan yang terlupakan..

Sudah lama.. Kau ku tinggalkan..
Dengan sepi .. Dengan puing yang menutup hati..
Namun kini..
Ku jejaki kembali bukit tinggi yang ku benci..
Hanya tuk melihat mu kembali..

Mereka bilang cinta itu harus sehidup semati..
Yang hidup nanti mati..
Yang mati pindah dimensi..
Persetan!!
Kalau saja bisa mencintai tanpa ada rasa benci karna di khianati..

Malam selalu enggan tuk berbaik hati..
Menggerus habis semua senja yang ku nikmati..
Walau ratusan bintang menari..
Tetap saja gelap hadirkan sepi yang membuatku merindukan pagi..
Karena malam pernah kita lalui..
Diantara hujan .. Di pelukan sunyi..
Kau hanya diam..
Memeluk ku sekali..
Lalu pergi tak kembali..

[Antologi Puisi] Segaris IngatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang