Have a Pizza

121 28 7
                                        

"Gaa"

Gue mengalihkan pandangan gue dari jalanan ketika Teta manggil nama gue dengan mulutnya yang masih menguyah potongan pizza yang dia taruh dipangkuannya.

"Kenapa Taa?"

"Hari rabu ada kelas gak?"

"Rabu? Hmm ada tapi kayanya cuma satu"

"Jam berapa?"

"Pagi, jam 8 sampe jam 10"

"Setelah itu mau kemana?"

"Pulang, kenapa? Lo ada kelas sampe sore?" Gue bertanya sambil menyomot satu potong pizza yang ada dipangkuan Teta.

"Gue gak ada kelas hari rabu, lo mau temenin gue gak?"

"Kemana?"

"Hehehe"

"Malah cengengesan, kemana pai?"

"Gue dapet 2 tiket untuk acara semacam festival music gitu di Senayan, ada Sheila On 7 Gaa"

"Hmmm"

"Mau gak hehehe"

"Kalo gue nolak?" Gue menggoda dia sambil mengunyah potongan terakhir pizza yang gue pegang.

"Ya gak apa, gue minta temenin yang lain" Dia mengalihkan pandangannya dari gue, gue paham nih kalo udah kaya gini pasti ujung-ujungnya gue bakal dimanyunin seminggu.

"Jam berapa acaranya?"

"Jam 3 sore" jawabnya sedikit ketus, oh jadi lo lagi ngambek nih Taa?

"Boleh sih"

Dia langsung menolehkan kepalanya setelah denger perkataan gue. Gue pura-pura fokus pada jalanan didepan gue sambil menjilati jari-jari gue yang terkena saus sambal.

"Lo mau? Ih serius?" Tanyanya antusias.

"Serius dong, tapi jajanin gue ya disana?"

"Siap! Makasih Wirgaaaaaa"

"Sama-sama Tetaaaaaa"

"Yes ketemu mas Duta"

"Idih sok kenal lo manggilnya mas"

"Dari pada gue panggil om?"

"Bener juga"

Lalu kami sama-sama terdiam setelahnya, Teta kembali memakan satu potong pizza yang gue dan dia beli tadi. Niatnya beli pizza untuk acara movie marathon kita sore ini tapi gagal karna gue dan dia sekarang malah kejebak macet di daerah Ampera. Ditambah hujan yang dari tadi malah makin deres bukannya reda.

"Nih" Teta dengan tiba-tiba menyodorkan satu potong pizza ppeperoni kedepan mulut gue. Gue terima suapan dia, kemudian dia ikut memakan pizza yang tadi dia suapin ke gue.

"Sini gue makan sendiri"

"Gue suapin aja, lo rebek banget makannya tuh sausnya kena stir mobil"

"Fokus gue kebagi dua antara jalanan dan pizza Taa jadi rebek deh"

"Yaudah lo fokus aja ke jalanan gue suapin"

"Eeey lagi baik baikin gue lo ya"

"Idih engga"

"Coba tadi kalo gue nolak, pasti sekarang bibir lo udah kaya mulut bebek terus gue didiemin"

"Enggaaaaaaa"

"Iyaaaaaa"

"Ah sebel"

"Hahaha tuhkan"

"Tau ah"

"Gelap"

"Wirga!"

"Teta!"

Dan perdebatan gue dan dia berlanjut sampe kita berdua sampe dirumah dengan satu potong pizza yang udah mendingin.

Cerita KamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang