Part 2

329 15 0
                                    

-Edward POV-
 
"Hay, Chaela. Maukah kau makan siang dengan ku di Caffe Sunny jam 01:00Am nanti? Jika kau mau, datanglah keCafee tersebut. Aku akan menunggu mu
                       -Edward-"

Aku mengirimkan pesan singkat itu kepada kontak bernama Chaela.

kalian bingun mengapa aku mempunyai nomor ponsel Chaela? Aku sempat memintanya kemarin saat akan meninggalkan perusahaan Mr. Adson.

Kulirik arloji Chanel yang kumiliku. Arlojiku menunjukan pukul 01:30Am, kemana dia? Akankah dia akan datang? Tiba-tiba aku dikagetkan saat aku mengangkat wajah ku kembali, seseorang yang kutunggu-tunggu muncul dihadapan ku.

"Hei, Edward. Maaf membuat mu menunggu" ucapnya pada ku, seraya dia melirik buku menu untuk memesan sesuatu.

"Tidak apa-apa Chaela. Aku baru datang 5 menit yang lalu" ujarku berbohong padanya, sebenarnya aku telah menunggunya lebih dari setengah jam.

"Terimakasih Chaela, kau telah mau menemani ku makan siang" ucapku tulus di depan pintu mobilnya.

"Tidak apa-apa Edward. Kau tidak usah berterima kasih pada ku" jawabnya seraya tersenyum tulus.

oh lihatlah senyumnya! Senyum yang selalu ingin ku pandangi!

"Hello Edward! Kau tidak apa-apa?" tanyanya seraya menggerak-gerakan tangannnya di depan wajah ku.

Itu membuatku tersadar kembali ke kenyataan. "Hehe, maaf Chaela. Nanti malam bolehkah aku menemanimu untuk mengunjungi bar yang ingin kau kunjungin?" tanya ku padanya.

Dia seperti sedang menimang-nimang jawabannya "emm, ya. Kau boleh menemaniku. Kau bisa menunggu ku di depan pintu gerbang rumah ku. Pukul 10:00Pm, nanti aku akan mengirimkan alamatnya pada mu. Dan bisakah kau membawa mobilmu? Karena aku takut ketaunan Dad dan Mom jika aku keluar malam-malam."

aku menatap heran kearahnya, sepertinya dia menyadari keheranan ku

"ya, Dad dan Mom ku, tidak pernah mengetahui kebiasaan ku saat malam hari, hanya Max pria yang kuanggap sebagai kakak ku sendiri, dan Mr. Lurd satpam ku yang mengetahui kegiatan ku dimalam hari . Yang  Dad dan Mom tau aku adalah anak yang polos, cuek, penurut, dan tidak pandai bergaul" jelasnya pada ku.

"Oke, aku akan membawa mobil ku dan menunggu di depan pintu rumahmu" jawab ku.

"Oke sampai jumpa nanti malam Edward" pamitnya "sampai jumpa Chaela" jawabku.

             ❄❄❄❄❄❄

-Author POV-

Dikejauhan ada seorang pria yang memperhatikan Chaela dan Edward sedari tadi. Pria yang berada didalam mobilnya itu, meninju keras Stir mobil Merchedes Abu-abu miliknya karena amarahnya yang memuncak.

"Hei, Chaela. Dari mana saja kau saat jam istirahat? Aku mencari mu tetapi aku tidak menemukan mu" pria itu tersenyum merangkul pundak Chaela, seraya berjalan melewati lorong Prusahaan.

"aku tadi makan siang diluar Max, dengan seorang temanku" jawab Chaela

"wow, benarkah itu? Kenapa kau tidak mengajak ku Chaela? Aku ingin bertemu dengan teman mu itu juga" Max mengerucutkan bibirnya, memasak mimik muka berpura-pura merajuk marah.

"Hehe, maaf Max tadi aku terburu-buru. Lain kali aku akan mengajak mu bertemu dengannya" jawab Chaela dan memasuki ruangannya yang berada di sudut lorong.

Max hanya menatap pintu ruangan Chaela dengan tatapan membara, yang tidak dapat diartikan.

                ❄❄❄❄❄❄

-Chaela Pov-

Kuharap Mom dan Dad, sudah tidur.

Aku berjalan melewati ruang tamu dengan berhati-hati, sesampainya ku dipintu gerbang rumahku, aku mengedipkan sebelah mataku pada Mr.Lurd, dan Mr.Lurd langsung memencet tombol otomatis untuk membuka gerbang.

"Hei, Edward.  Apakah kau sudah lama menunggu? Kau membawa Motor?" sapa ku padanya seraya melirik Motor Merah marun 3000Cc miliknyaa.

  " Tidak, aku baru sampai di sini, dan tidak lama kau muncul. kau ingin berangkat sekarang  Chaela? Ya mobilku tadi sore mogok dan sedang ku titipkan di bengkel" ucap Edward padaku.

"Ya ayo!" jawabku.

Edward mengenakan helm hitam miliknya, dan memberiku sebuah helm untuk kupakai.

Tanganku berpegang erat pada pinggangnya dan dadaku menempel lengket pada punggungnya, dikarnakan jok motornya yang memaksaku untuk berposisi seperti ini,

Deg... Deg... Deg..

Jantungku berpacu sangat kencang, entah mengapa aku merasakan sesuatu yang aneh pada diriku.

Motor Edward berjalan menjauh dari rumah ku, Edward memperlambat laju motornya, dan membuka kaca helmnya, seperti ingin mengucapkan sesuatu.

"kita akan menuju ke bar mana Chaela?" tanyanya pada ku, aku membuka kaca helm ku, dan mendekatkan wajahku pada lehernya, agar dia dapat mendengar ucapan ku "kita akan menuju MiniBar di depan Restauran Taco Yang berada pada jalan McGarney" tetapi, tiba-tiba Edwar meminggirkan motornya dan memberhentikannya.

"Apa yang kau lakukan, Edward? Mengapa kau memberhentikan motormu?" tanya ku padanya, kebingungan.

"Kau terlihat kedinginan pakailah jaket ku ini" Dia melepaskan jaket kulit hitamnya dan menuruni motonya, aku mengikutinya menuruni motor merahnya.

Dia mengenakan jaketnya pada ku.

"Tapi.... Kau?".

"Aku tidak apa-apa, kau hanya mengenakan baju tipis seperti itu. Malam ini cuaca terasa begitu dingin. Maafkan aku karna aku membawa motorku" Edward selesai mengenakan jaketnya padaku.

Dia menatap dengan tatapan yang begitu dalam ke arah ku, yaampun! Lihatlah mata abu-abu miliknya! Indah sekali! Dia masih menatapku, mata kita saling bertemu.

Kurasakan ada sesuatu yang hangat menyenyuh bibir ku.

Dia! Dia mencium ku! Oh yaampun!

Dia mencium ku begitu hati-hati dan penuh kelembutan, aku bingung untuk membalasnya atau tidak, aku ingin sekali membalasnya, tetapi hati ku ragu-ragu.

Dan pada akhirnya aku membalas ciumannya, ciuman yang begitu hangat dan seperti penuh akan kerinduan, tetapi aku tidak tau, Kerinduan apa yang sedang kumaksud aku hanya merasakannya.

Dia memperdalam ciuman kami dengan menangkup wajah ku menggunakan sebelah tangannya sedangkan tangan yang satunya memeluk erat pinggangku untuk mendekat pada tubuhnya, aroma tubuhnya sungguh membuatku menggila!.

aku melingkarkan kedua lengan ku pada lehernya dengan sedikit berjinjit kaki.

Lidahnya menelusup masuk kedalam mulutku, dia menari didalamnya dan mencicipi setiap bagian dibibir ku, seperti tidak rela untuk  melewatkan satu bagianpun.

Aku terengah setelah dia melepaskan ciumannya pada ku, kami menghisap udara dengan begitu cepat.

"ma....maaafffkan aku Michaela. Aku.... Aku... Tidak bermaksud untuk melakukan itu kepada mu".

                                    TBC

Divisual👆 itu mata abu-abu milik Edward👀 mengaggumkan bukan?

Pleas, Votmen=Vote+Komen😊

My OpiumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang