-Chaela POV-
"Tidak, tidak mungkin Max yang melakukan hal tersebut. Saat kejadian tersebut Max sedang berada di desanya. Lagi pula parfum tersebut tidak hanya milik Max seorang"
Kepalaku sakit saat otak ku mencoba untuk berfikir keras bahwa siapa kah pemilik parfume tersebut?
Akhirnya kuputuskan untuk menuju ke rumah sakit saja, untuk menemani Edward yang sedang terlelap dalam tidur panjangnya.
❄❄❄❄❄❄❄
Ku genggam tanggan Edward lembut, ku anggkat tangannya dan ku lefakan di pipi mulus ku.
"Hay Ed, sadarlah kumohon Ed jangan membuat ku menunggu terlalu lama" bulir-bulir bening jatuh dari pelupuk mata ku.
Entah mengapa aku merindukan tawanya, suaranya, senyumnya, dan perlakuannya terhadapku.
Kuharap dia segera membuka matanya.
❄❄❄❄❄❄❄❄
-Author POV-
Sudah 5 bulan kejadian tersebut berlangsung, tetapi tidak ada titik keterangan siapakah pelaku kejahatan tersebut? Dan kapan Edward akan tersadar dari tidur panjangnya?
"Hey, Ed apa kau merindukan ku? Maaf aku tidak menemani mu selama seminggu ini, perusahaan Dad ku mengadakan meeting penting di Milan, Italia." ucap Chaela, seraya menaru sebuket bungan di samping ranjang Edward.
Chaela menggenggam dan mengelus tangan Edward dengan penuh rasa kelembutan.
Tiba-tiba timbul sebuah pergerakan dari jari-jari Edward.
Chaela yang terkaget, langsung memanggil sang dokter dan perawat untuk mengecek keadaan Edward.
Tetapi, tangannya di genggam olh seseorang. Ternyata, Edward telah sadar dari tidur panjangnya.
"Chaela......."
"Chaela......."
"Chaela......."Itulah hal yang pertama kali di ucapkan oleh Edward meski dia belum sepenuhnya sadar, dan Mata Edward kembali tertutup.
❄❄❄❄❄❄❄❄
"Tenang nyonya, dia akan segera tersadar. Dia hanya memerlukan waktu sejenak untuk mengumpulkan tenaganya kembali" ucap dokter yang menjelaskan kepada Chaela.
"Iya, terimakasih Dokter" ucap Chaela.
"Ingat Ny. Michaela, bila Tn. Adson sadar. Dia tidak boleh terlalu banyak bicara, dan harus banyak beristirahat" ingat dokter kepada Chaela.
"Iya, baik dokter" jawab Chaela.
❄❄❄❄❄❄❄❄
"Chaaaaaeelllllaaa....." ucap Edward terbata-bata, dengan nada yang parau.
"Edward, syukurlah kau sudah tersadar. Aku selalu menunggu dan menanti ku" ucap Chaela yang memeggang erat tangan Edward.
"Ya aku tau itu" ucap Edward dengan senyum yang tak dapat diartikan.
❄❄❄❄❄❄❄❄
-Author POV-
1 bulan kemudian...
"Selamat pagi Chaela" ucap Pria itu kepada wanita yang sangat di cintainya.
"Edward" ucap Chaela seraya tersenyum sumringah.
"Sedang apa kau di prusahaan Dad ku?" tanya Chaela tanpa basa-basi.
"Tentu saja ingen bertemu dengan mu"
Chaela tersenyum malu mendengar ucapan Edward.
"Haha, aku bercanda Chaela. Aku kesini untuk meeting antara perusahaan ku dan perusahaan Dad mu" jawab Edward.
"Hmm" Chaela mengerucutkan kedua bibirnya.
"Kau sangat menggemaskan Chaela" ucap Edward seraya mencium kedua kening Chaela.
"Bodoh! Kenapa kau tidak mati saja saat itu! Aku memang bodoh! Mengapa aku tidak membakar serta mobilmu di kejadian itu! Lihatlah Edward, sandiwara ini belum berakhir!" geram seseorang, yang sedang mengintip Chaela dan Edward di balik celah pintu.
Hay😊
Udah lama OFF, sekarang ON lg kok.😃Votemen❤

KAMU SEDANG MEMBACA
My Opium
Romance"Kau bukan narkoba, tetapi kau membuat ku kecanduan" -Edward Luciano- Mereka adalah sepasang insan yang melalui banyak rintangan dan cobaan agar dapat bersatu. Masing-masing dari mereka masih terhantui oleh masa lalu percintaan yang kelam, itulah ya...