ALAM SEBELAH PART 2

644 15 1
                                    


6 - ALAMSEBELAH PART 2

Dari sekian banyak penglihatan yang kutemui, paling banyak adalah penampakan makhluk halus berupa wanita. Orang bilang namanya Kuntilanak lah, Sundel Bolong lah, Wewe lah, Pontianak lah (bahasa melayu), dan sebagainya. Aku sendiri secara pribadi tidak terlalu suka dengan penampakan mereka. Selain sering melihat mereka bisa terbang-terbang ke sana kemari, suara mereka yang khas juga membuat sangat tidak tenang. Terutama suara tawa cekikikan mereka yang kadang seperti melengking. Suara tawa mereka juga kadang terdengar seperti suara perempuan yang tertawa ngakak yang mengerikan.

Eyang bilang segala sesuatu tentang Kuntilanak adalah kebalikan. Ketika mendengar suara tawanya menjauh, berarti dia berada dekat dengan kita. Sebaliknya jika suaranya terdengar dekat, berarti dia menjauh. Ketika dia tertawa, sebenarnya dia sedang sedih, marah atau dendam. Ketika dia terdengar seperti menangis, sebenarnya dia sedang senang, tertawa, atau mengejek. Wanita itu jadi makhluk seperti apa pun juga ternyata memang susah dimengerti dan membingungkan.

Kadang Aku bisa memahami kenapa jumlah mereka cukup banyak dan sering kutemui. Karena memang wanita sering tidak hanya jadi korban perasaan, tetapi juga jadi korban fisik dan korban jiwa. Banyak pemerkosaan yang berakhir pembunuhan. Atau masalah batin yang diderita wanita, tidak jarang berakhir dengan bunuh diri. Apalagi jika dalam keadaan hamil lalu nekat menggantung diri. Hiii..... mungkin membayangkan saja sudah membuat ngeri. Apalagi melihat penampakan nya jadinya seperti apa. Mending jangan deh.

Penampakan kedua yang juga membuat ku paling tidak nyaman adalah penampakan arwah yang mereka sendiri tidak tahu kalau mereka sudah mati. Mereka kadang berkeliaran ke sana kemari, mencari sesuatu yang sebenarnya tidak akan mereka temukan lagi. Pernah suatu ketika, saat itu aku pulang ke Jakarta dari Yogya dengan menggunakan kereta api malam. Sampai di stasiun Purwokerto aku seperti dicolek oleh sebuah sentuhan dingin.

Kupikir itu kondektur meminta tiket. Namun saat aku membuka mata ternyata ada sosok seperti seorang laki-laki dengan wajah pucat berdiri di sebelahku.

"Mas lihat tangan saya nggak?", dan sesaat kemudian aku melihat ternyata tangan nya yang sebelah kanan terlihat putus dengan meneteskan darah. Cepat aku menggeleng. Aku benar-benar ketakutan. Aku lihat lalu orang itu berjalan menembus dinding kereta sambil berbicara sendiri, Tanganku..... Tanganku...... Mana tanganku......

Itu hanya salah satu contoh saja dari apa yang kualami. Bisa dibayangkan betapa tidak nyaman nya hidupku. Aku bisa melihat mereka berada di sekelilingku. Ada yang sibuk mencari. Ada pula yang seperti terus menerus menunggu sesuatu. Ada yang coba berbicara atau berkomunikasi dengan manusia. Tentu saja manusia yang diajak itu tidak merespon. Itulah mereka, jiwa-jiwa yang tidak sadar kalau mereka sudah berada di alam lain.

Hidupku seakan selalu dikelilingi mereka. Kadang saat aku berkumpul dengan keluarga, atau berkumpul dengan teman-temanku, mereka ternyata juga memperhatikan kami. Mereka melihat dari luar jendela. Memperhatikan dengan seksama dari langit-langit rumah, atau menatap dengan tatapan kosong dari balik kegelapan dapur. Bentuk-bentuk mereka juga bermacam-macam mulai dari yang mainstream menyerupai sosok seperti manusia, sampai dengan bentuk yang Aku sendiri kadang bingung hendak memberinya nama apa.

Kadang Aku juga bisa merasakan. Ada juga beberapa makhluk yang bukan makhluk sembarangan. Ada yang seperti memiliki kekuatan dan hawa kegelapan yang pekat. Mereka seperti gabungan antara makhluk halus dengan seluruh emosi negatif dan kuasa kegelapan yang bersumber dari sesuatu yang benar-benar jahat. Yang mataku sendiri tidak bisa menembus dan mencari asalnya. Makhluk ini kadang sampai bisa mengendalikan manusia yang sedang lemah. Kebanyakan mempengaruhi pikiran. Menimbulkan halusinasi, sampai dengan bayangan-bayangan buruk. Tidak jarang mereka dapat mencampuri kehidupan manusia. Mereka memiliki tujuan agar eksistensi mereka diakui oleh manusia, dan hal ini dilakukan dengan menebar teror dalam pikiran manusia. Bagi mereka, jika manusia merasa takut maka eksistensi mereka diakui, dan semakin besarlah kekuatan mereka. Aku sendiri hanya bisa menghindar bila kebetulan bertemu dengan yang seperti ini. Tetap dengan berpegang pada nasihat Eyang : Tidak berkomunikasi, Tidak meminta sesuatu, dan Tidak menantang mereka.

Tidak jarang di saat mental ku sedang jatuh dan lemah, Aku merasa tidak kuat. Penampakan mereka benar-benar membuat ku terganggu. Aku bisa sangat stres dan marah. Sampai ingin rasanya aku mencongkel kedua mataku ini, supaya hidupku bisa lebih tenang. Walaupun Aku juga tidak yakin, karena pasti aku masih bisa mendengar suara-suara mereka. Kadang Aku melihat di acara televisi. Ada orang-orang dengan kemampuan seperti ku. Mereka diundang dalam acara-acara supranatural atau berbau dunia lain. Kadang sebagai ahli spiritual, kadang juga sebagai presenter. Apakah mereka juga mengalami hal yang sama seperti ku? Apakah mereka juga merasakan seperti yang kurasakan? Kenapa sepertinya mereka malah bangga dengan kemampuan mereka itu? Atau mereka memiliki ilmu atau kemampuan yang belum Aku kuasai?

DIARY MATA INDIGO - THE BEGINNINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang