2

228 8 0
                                    

     Hmm, dia aku kira Huda ternyata dia adalah Gastar anak kelas ku yang duduk selalu di pojok kelas namun rangkingnya tak pernah keluar dari 1 atau 2 atau 3 dia juga cukup famous dan banyak yg menyenanginya di sekolah, jujur aku juga mengaguminya karna dia atletis sekali.
    Dan aku bertanya pada Gita "Git tadi upacara bubar ga gara-gara aku???" Gita menjawab "engga tenang saja sudah kubilang ke kepala sekolah kalo kamu ga mau buat upacara bubar" "hmm oke bagus lah"jawab ku tenang lalu aku berbisik pada Gita "mengapa dia harus ada di ruangan ini? Disini kan cewek semua?" "oooh Gastar dia yg membantu membawa mu ke sini.." jawab gita sambil menyenggol bahu kanan ku, aku pun merasa sakit mungkin karena aku jatuh bahu kanan ku duluan "aaw" Gastar yg sedang berbincang dengan Anisa pun spontan menolah pada ku lalu mendekat dan bertanya "are you okey?" Gita dan Anisa perlahan pergi menuju sisi lain dari ruangan dan berbincang, aku menjawab "ya, I'm fine" lalu gastar memberi ku kompres  dan berkata "nih buat bahu kamu, aku liat kamu jatuh bahu duluan pasti sakit" "hmm ya" jawab ku "boleh aku tolong mengobati luka di tangan kanan mu?. dan minum  lah obat ini agar kau cepat pulih" sambil mendekat dengan membawa obat dan plester "ya. Kamu kenapa begitu tau tentang obat-obat dan kesahatan? Kamu dukun ya!" tanyaku sambil melihat rambut dan jidat dia yg di depan muka ku "haha iya aku dukun" dia jawab dengan enteng sambil sedikit tertawa "ih serius" ketus ku "haha tidak aku termasuk anggota PMR. Sudah siap kamu boleh kembali ke kelas, tapi jika belum kuat kamu tidak apa beristirahat disini... Ya dengan 2 teman mu itu" "ya" jawab ku jutek.
         Akhirnya aku memilih untuk ke kelas dalam perjalanan menuju kelas Gita bertanya "kamu sakit?" aku bingung ingin menjawab apa untung lah Anisa sontak memotong pembicaraan dan mengejek ku menyukai Gastar "cieee gebetan Gastar cie" ucap Anisa "ih apaan sih" jawab ku ketus dan mempercepat jalan menuju kelas. Setiba di lorong yang ramai ada Gastar disana dan aku tetep berjalan cepat, lalu tak sengaja Gastar menyandung ku membuat ku jatuh bahu kanan ku duluan (lagi) di depan keramaian dan membuat ku malu Sambil merasa sakit aku buru-buru berdiri sambil memegang bahu ku dan berlari. Gita dan Anisa mengikuti di belakang.
       Sampai di kelas aku duduk sambil mencoba mengatur napas kerena begitu sakit menangis *cengeng banget dah, Anisa berseru dari depan pintu "Rain kamu kenapa?" aku memilih untuk tidak menjawab pertanyaannya karna aku masih merasa sakit dan malu. Gita pun duduk disebelah ku "bahu mu sakit?"tanya Gita "iyaa Git sakit banget ga kuaaat" jawab ku sambil tersendu sendu Anisa datang sambil membawa kompres "sini Rain aku kompres" ujar Anisa "yaa makasih nis" jawab ku lesu "ini salahku karna aku mengejek mu kau berjalan cepat dan terjatuh, maaf kan aku ya Rain" kata Anisa dengan nada bersalah "tidak Anis kamu ga salah yang salah tuh gastar, kenapa dia menyandungku" jawabku dengan sedikit kesal. Bel masuk pelajaran pun berbunyi, pelajaran bahasa untung saja Pak Rahman guru bahasa ku baik jadi membolehkan ku untuk sedikt beristirahat, ini pelajaran terakhir hari ini. Tak sadar aku tertidur di kelas.
        Tiba tiba ada yg membangunkan, ya Huda "kak banguun" ucap Huda sambil menggoyang tangan ku aku masih belum terlalu sadar dari tidur merasa sakit karna tangan ku di goncang oleh Huda "aaw!" "eh maaf kak" kata Huda lalu Huda menggoyang tangan sebelah ku sambil mencoba memberdirikan aku "kak bangun udah pulang.. Di tunggu seseorang di lapangan".
      Aku pun menuju lapangan, sore itu sedang hujan deras. Aku bertanya pada Huda "mengapa dia ada di sana?"

Nama Ku Rain Where stories live. Discover now