Meskipun cerita ini udah tamat vomment masih berlaku yaa!!^^
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
19.00
Tok tok
"Ne?"
"Ada kiriman," kata kurir itu sambil menyerahkan kotak berukuran besar kepada Jooeun.
"Terimakasih." Jooeun membawa paket itu masuk ke dalam ruangan.
Tangannya mulai membuka pita yang menjuntai di atas kotak tersebut. Ia menemukan sebuah surat di atas tumpukan pakaian dalam kotak itu. Matanya perlahan melihat kata demi kata yang pengirim itu susun untuk dirinya.
Kau pasti sudah membukanya, bagaimana? Baguskan? Aku tahu ukurannya pas denganmu, aku tidak akan memaksamu menggunakan pakaian yang mana. Hanya saja kau jangan menggunakan pita dari Taeyong. Kau akan datang bersamaku. Jadi pakailah apa yang ada di kotak ini. HARUS. Sudah itu saja. Aku tidak akan memaksamu. Aku akan menjemput pukul 6 sore. Jangan sampai telat. Kau sudah cantik, tidak usah berdandan, tidak baik untuk kulitmu. Kau cantik bahkan saat tertidur sekalipun. Kau pasti sedang tersenyum, benarkan? Aku tahu semua tentangmu.
Sincerely,
MarkJooeun mulai membuka lipatan-lipatan baju yang ia temukan. Pilihannya jatuh pada pakaian simple berwarna biru.
Ting!
Mark
Aku sudah menyimpan nomorku sendiri diponsel ini. Kau akan cantik memakai pakaian biru itu.'Bagaimana dia bisa tahu?'
Ting!
Mark
Ucapkan sebuah harapan mu, aku akan mendo'akannya dari sini."Aku selalu berharap Jaemin dapat menatapku lagi."
19.45
"Jooeun, apa aku boleh masuk?"
"Eh? Taeyong?"
"Iya, aku masuk ya?"
"Silahkan."
"Ada apa?"
Taeyong dan Jooeun terduduk di sofa rumah sakit.
"Mini market itu kenapa tutup?" tanya Taeyong.
"Pemiliknya bangkrut, jadi mereka harus menjual mini market."
"Lalu? Kau tidak bekerja?"
"Kata siapa? Aku bisa menulis dongeng lagi. Aku juga sudah memiliki berbagai pikiran untuk membuat sebuah cerita. Aku bisa bernyanyi atau aku akan mencari kerja part-time lagi," jelas Jooeun panjang lebar.
"Aku tidak setuju kau kerja part-time lagi. Itu membuatmu kelelahan."
"Kau harus menghargai proses meski itu melelahkan." Jooeun menyunggingkan senyumnya.
"Kau tahu apa yang kusukai saat ini?" tanya Taeyong.
"Apa?"
"Senyummu," kata Taeyong mengulas senyum manisnya.
"Hanya untuk saat ini." Jooeun bergumam pelan.
"Apa?" Taeyong rupanya tidak mendengar apa yang baru saja Jooeun katakan.
"Tidak aku hanya bilang, saat ini aku lapar," bohong Jooeun.
"Mau ke kantin waktu itu?"
20.00
"Jooeun!" Pria itu menghampiri Jooeun yang sedang duduk bersama Taeyong menikmati makanan.
"Ya? Kenapa?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Cotton Candy [Completed ✔️]
أدب الهواةJika kau melihatnya dari luar, dia adalah gadis yang kuat. Tapi jika kau melihatnya dari dalam, dia rapuh. -Lee Taeyong Kata-katamu seperti Cotton Candy yang hanya manis sesaat. -Na Jooeun ©fullofdaydreaming, 2016 _______ Dibaca aja dulu, siapa tau...