Wedding to Love❤ (COMPLETED)

14. Masa Lalu

"Sialan, ini semua garagara Aliya, Abil jadi nggak mau ngomong sama aku" Danial menggerutu dikamarnya.

Hari ini ia akan kembali lagi ke kntor, Abil hanya diam, dia kesal dengan perlakuan 2 hari yang lalu.

"Bil, aku berangkat dulu ya,maafin aku bil, beneran itu semua gak bener" Danial memohon didepan Abil

Abil hanya berdehem tidak memandang kearah danial, ia sibuk menonton tayangan tevisi

Danial berangkat ke kantor, ternyata begini rasanya dicuekin sama istri sendiri, tidak enak. Danial telah merasakan cinta setelah patah hati yang membuat nya trauma.

Flashback on

Saat SMA Danial memang berpacaran dengan Aliya, semasa sekolah Danial hanyalah cowok cupu kutu buku, ia sering diejek oleh kawan kawannya, dan ia menyukai cewek populer disekolahnya.

Cewek itu adalah Aliya, Aliya dengan ketenarannya,wajah nya cantik, dia primadona sekolah. Hingga akhirnya Danial memberanikan diri menyatakan perasaannya didepan umum. Aliya pun menerimanya tanpa syarat.

Sering kali Danial dilabrak oleh cowok cowok penggemar Aliya, Danial tetap tidak menyerah.

Pertama kalinya itu Danial jatuh cinta, jatuh cinta kepada orang yang salah. Lama kelamaan Aliya pun bisa bersikap seolah olah memang ia cinta pada Danial.

Hingga satu tahun berlalu, kini Danial telah berbeda. Ia telah lulus dari SMA tentang hubungannya dengan Aliya? Hanya berjalan 3 bulan. Ternyata Aliya menerimanya hanya karena taruhan. Lalu untuk mempermainkan Danial, hingga Danial berubah dan ingib melanjutkan perusahaan sang papa, Aliya pun menyesal dan ingin mendapatkan Danial kembali.
Flashback off

"Sialan" Danial memukul stir mobil nya
.
.
.
.
.

"Selamat pagi pak, ini minumannya" Dewi yaitu Sekretaris Danial

"Makasih dew"

"Maaf, bapak sedang ada masalah?"

"Yah biasalah dew, si Aliya cari garagara sama istri saya"

"Ya ampun pak, itu si orang aneh masih aja mengganggu bapak?"

"Dia berbicara yang tidak tidak pada istri saya"

"Apa ada yang bisa saya bantu pak?"

"Tidak. Tidak usah dew, saya bisa menyelesaikan sendiri. Kamu kembali bekerja saja. Terimakasih kopinya"

"Baik pak, sama sama, saya permisi dulu.