Bab 1 : My Life Story

68 11 4
                                    

.

.

.

'Sebuah kehidupan itu layaknya seekor kerang. Berwujud keras, namun akan ada sebuah mutiara indah di dalamnya.
Jika tidak menemukannya, maka kita hanya perlu berusaha mencari lagi untuk mendapatkan hal indah itu


-Jung Eunsoo-

.

.

-Eunsoo's Point of View-

Bodoh. Ya, silahkan sebut aku demikian. Berada di urutan 53 dari 215 siswa di tingkatanku. Bukankah aku termasuk siswi kurang beruntung? Bahkan aku selalu belajar setiap hari, namun peringkatku hanya naik 2 tingkat dari sebelumnya. Bahkan kacamata dan buku-buku tebalku tidak berpengaruh banyak

'Seoul International High School'

Ya, itu nama sekolahku. Sekolah international, dengan segudang prestasinya. Berat jika ingin bersaing mendapatkan posisi pertama di sekolah ini. Berat juga jika harus mendapatkan keadilan dari murid lainnya

Murid cupu namun tidak memiliki kelebihan apa-apa akan diperlakukan tidak adil. Seperti diriku saat ini

"Ya! Kenapa diam? Pakai ini!" Dengan ragu ku ambil jepit bunga yang di sodorkan siswi di depanku ini dan memakainya di antara helaian rambutku

Saat seperti ini aku merasa benar-benar sangat bodoh. Rela melakukan apapun yang mereka perintahkan.
Tapi, tenang saja. Aku tidak akan benar-benar sengsara saat di perlakukan seperti ini. Justru akan lebih bodoh lagi jika aku melawan dan akhirnya mereka akan lebih buruk memperlakukanku nantinya.

"Jung Eunsoo, hari ini kau sangat cantik. Anak siapa kau ini? Hahaha"

Tapi sebenarnya, diam dan menurut tidak selamanya akan membantu masalahku.

Jpret! Jepret! Jepret!

Semua arah kamera ponsel tertuju padaku. Mengambil sebanyak mungkin foto yang mereka inginkan. Wajah penuh riasan tercetak di wajahku. Bukan, yang aku maksud bukanlah riasan yang terkesan cantik. Seperti badut kurasa lebih tepat untuk riasanku ini

Lipstik merah di hidung, mata, dan di sepanjang bibir sampai tulang pipi ku. Spidol hitam di goreskan pada kantong mata dan seluruh dahi ku. Rambut yang di ikat ke atas, samping, dan belakang. Lengkap bukan jika saja sekarang aku sudah menggunakan kostum badut?

"Omo! Lihatlah. Mereka semua menyukai karya kita"

"Benarkah? Yak! Eunsoo-ya, kau lihat ini. Mereka menyukaimu sekarang, Hahaha"

Aku melebarkan mataku. Apakah kurang senang dengan melihatku seperti ini saja?

'mereka bahkan menyebarkannya ke akun grub pribadi siswa?!'

Ingin sekali aku berteriak di depan wajah mereka dan menghancurkan ponselnya, tapi mana mungkin. Akhirnya aku hanya berdiri, mengambil tas dan juga buku-buku tebalku.

"Sunbaenim. Bolehkah aku pergi sekarang juga?" Kutatap dengan penuh rasa permohonan pada siswi yang duduk di atas meja di depanku.

"Apa?"

"Apakah aku boleh pergi sekarang?" Tanyaku sekali lagi.

"Hmm. Silahkan"

"Tapi! Dari sini sampai ke rumah, jangan coba-coba kau hapus hasil karya kita yang sudah susah payah ini ." Sambung orang di sebelah siswi tersebut.

Winter's TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang