"Kau dipecat"
"Apa?" Tanya Eunsoo tidak percaya. Dia dipecat? Untuk alasan apa? Dia bahkan belakangan ini lebih rajin bekerja, tapi sekarang... dipecat?. Yang benar saja.
"Kau tidak perlu bekerja lagi," jelas nyonya Shin, lalu merogoh sakunya "dan ini gajimu untuk bulan ini. Itu tidak kupotong sama sekali, jadi tenang saja."
Eunsoo menatap bingung amplop uang di tangannya yang baru saja diberikan nyonya Shin "Tapi untuk alasan apa aku dipecat? Apakah aku melakukan kesalahan, nyonya?"
Nyonya Shin menghela nafas dan berkacak pinggang.
"Sebenarnya aku tidak ingin memecatmu.""Lalu kenapa?" Desak Eunsoo
"Dengarkan aku dulu,"
"Aku memang tidak ingin kau berhenti bekerja. Tapi bagaimana pun juga aku harus membuatmu berhenti. Sebenarnya kemarin salah satu suruhan orangtuamu datang kemari dan menawari hal yang cukup menggiurkan. Yah.. anggap saja aku ini wanita ular, kalau kenyataannya memang begitu."
"Apa yang mereka tawarkan?"
Nyonya Shin terlihat berfikir "Mereka memberiku uang dan meminta agar memecatmu. Dan aku juga berfikir, untuk apa juga harus mempekerjakan orang yang sudah tercukupi hidupnya, sedangkan di luar sana masih banyak pengangguran"
"Tapi aku juga membutuhkan pekerjaan nyonya!"
"Aish! Aku juga butuh uang nak. Lagipula kau itu masih pelajar, jadi fokuslah dengan buku-bukumu itu." Nyonya Shin langsung melenggang pergi ke ruangannya tanpa mau berdebat lagi.
'Sekarang apa yang aku lakukan?' Batin Eunsoo.
Pekerjaan adalah salah satu kesempatan untuknya melupakan dengan sejenak beban di hidupnya. Dan sekarang kesempatan itu hilang.
________________
17.30 KST
Karena Eunsoo tidak mempunyai kegiatan apapun lagi -karena sudah dipecat- jadi dia memutuskan untuk mengisi perutnya sebentar di minimatket. Setidaknya semangkuk mie dapat menghangatkan tubuhnya.
Eunsoo mendudukkan dirinya di dekat jendela minimarket dan menatap butiran salju dengan salah satu tangan menopang dagunya, menunggu pesanan mie miliknya datang.
Sudah 2 minggu ini dia tinggal dengan keluarga Go, dan dia masih merasa belum nyaman. Apalagi semenjak kejadian di mana Yeowon mengungkapkan perasaannya.
Meskipun Yeowon berkata bahwa dia akan melupakan perasaannya, tapi tetap saja hal itu membuat Eunsoo tidak nyaman. Dan juga.. dia bahkan belum pernah dekat dengan seorang pria.
Dia bahkan sudah 3 hari ini tidak pernah bertemu dengan Kino. Bisa dikatakan, dia sekarang sedang merindukan pria itu. Seperti ini saja sudah membuat dada Eunsoo sesak karena merindukan seseorang yang disukai. Bagaimana jika nanti dia benar-benar menjalin sebuah hubungan?
"Ini pesanan anda."
"Terima kasih." Eunsoo melepas kacamatanya dan mulai memakan dengan perlahan mie tersebut. Sesekali dia akan kembali menatap ke arah jalanan.
Pada suapan ke 5 Eunsoo berhenti dan menatap lurus ke arah luar jendela. Di sana, ada Kino yang sedang berdiri menatap dirinya. Eunsoo mengerjap beberapa kali, dia kira ini hanyalah ilusinya karena terlalu merindukan pria itu. Tapi ternyata bayangan pria itu adalah nyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter's Tale
Fanfiction-Semakin aku menjauh, maka semakin besar juga keinginanku untuk bersamamu- -Aku membencimu. Sangat. - Kino's Fanfiction Story in bahasa Cast : -Jung Eunsoo (OC) -Kino (Pentagon) sebagai Hwang Kino -Yeo One (Pentagon) sebagai Yeowon -Jung Eunju (OC) ...