Bab 7 : Friends?

38 6 4
                                        

.

.

.

.

Autor's Point of View

Eunsoo keluar dari mobil dengan ragu-ragu. Dia membalikkan badan dan membungkuk "terima kasih" ucapnya dan dihadiahi tatapan tidak suka dari Nyonya Go, "Eunsoo-ah  kami ini keluargamu, jangan kau anggap kami ini orang lain lagi. Mengerti?" Tegas nyonya Go yang duduk di belakang.

"Maafkan aku eomma. Aku.. masih butuh waktu." Cicitnya

Nyonya Go menghela nafas, "Baiklah. Sekarang masuklah, dan belajar dengan giat."

Eunsoo menganggukkan kepalanya dan menunggu sampai nyonya Go pergi.

------

Di sepanjang jalannya menuju kelas, Eunsoo merasa banyak murid yang menatapnya aneh. Tatapan mereka terkesan sangat tidak menyukai kehadiran gadis itu.

Eunsoo's Point of View

Entah karena apa, tapi aku yakin bahwa sebagian besar murid yang kulewati akan menatapku tidak suka. Sebenarnya, tidak asing lagi jika semua tidak suka denganku. Tapi kali ini beda, mereka menatapku lebih dari rasa tidak suka, tapi juga seperti.. jijik?

Tak ingin memikirkannya lagi, kulangkahkan kakiku menuju kelas. Tapi baru akan sampai le depan kelas, entah kenapa rasa penasaranku tiba-tiba sangat besar dengan apa yang sebenarnya terjadi. Jika dipikir, pasti ada hal buruk tentangku.

Atau jangan-jangan..

Apakah ada yang melihatku berjalan berdua dengan Kino?

Tidak.. tidak. Jika iya, mereka pasti sudah menjatuhkanku dari lantai teratas gedung tinggi ini.

Lalu.. apa?

"Hey, Go Eunsoo!" Tubuhku menegang mendengar panggilan itu. Sekarang aku tahu. Semua ini bukan karena Kino, maupun hal biasa lainnya, tapi karena kehadiranku di keluarga Go. Mereka akhirnya tahu juga.

"Mau ikut aku.. sebentar saja?"

Lee Hye Sun si ratu sekolah ini, untuk pertama kalinya berbicara denganku?

Aku benar-benar dalam masalah kali ini. 

------

*Music Room*

"Duduklah."

Tubuhku mengikuti seluruh perintah yang diberikan oleh Hye Sun sunbaenim. Bukan karena aku takut, tapi karena aku ingin agar masalahnya cepat selesai.

"Jung Eunsoo. Ah.. bukan, maksudku Go.. Eun-Soo. Benar?" Ucapnya menyelidik. Dan bodohnya aku hanya bisa menatapnya sambil memainkan kuku jariku. Situasi ini cukup menegangkan.

Darimana juga dia tahu kalau aku ini adalah bagian dari keluarga Go?

"Kau tahu kenapa aku mengajakmu kemari?"

Aku hanya menggelengkan kepalaku, karena jujur aku memang benar-benar tidak tahu maksudnya membawaku kemari. Ini adalah tempat para murid paling berbakat di sekolah, dan aku sangat tersanjung bisa masuk ke ruangan mewah ini. Apalagi bersama si ratu sekolah.

Jangan salah kira bahwa ruangan ini hanya berisikan alat-alat musik saja. Memang, namanya adalah ruang musik, tapi itu hanyalah sebuah nama. Karena, sebenarnya ruangan ini lebih mirip sebagai sebuah markas untuk mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Winter's TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang