Bab 3 : New Life

49 7 3
                                    

.

.

.

'Kau tahu alasan kenapa sang waktu selalu berjalan ke depan tanpa melihat masa lalu?
Karena dia tidak akan dan tidak boleh berkhianat terhadap sang takdir. Untuk alasan apapun, itulah aturannya.
Dan aku sangat membenci takdirku.'

-Jung Eunsoo-
.

.

.

Suasana begitu canggung di antara Eunsoo dan juga Kino. Mereka lebih memilih menatap  cangkir kopi masing-masing yang tadi sempat di beli Eunsoo.

Kino berdeham untuk mencairkan suasana. Sungguh, dia merasa sangat tidak nyaman dengan keadaan ini.

"Terima kasih"

Eunsoo menatapnya dan tersenyum "Iya, lagipula kau terlihat sangat membutuhkannya"

"Yah.. terlihat sangat memalukan bukan?" Kino menatap Eunsoo lalu tertawa

"Tolong lupakan saja yang tadi" lanjutnya

Eunsoo tertawa "Sepertinya memang harus begitu" jawab Eunsoo lalu keadaan kembali hening beberapa saat.

"Kau sendirian ke sini?" tanya Kino dan dijawab anggukan oleh Eunsoo

"Aku baru saja pulang bekerja." Jelas Eunsoo

"Kau lelah?" Tanya Kino

"Huh~ yah. Bekerja selalu melelahkan."

"Apakah tempatmu bekerja menyenangkan?" tanyanya lagi

Eunsoo langsung mengangguk "Hmm. Di sana cukup menyenangkan bagiku."

"Oh.. syukurlah,"

"Sulit mendapat tempat kerja yang disukai."

Eunsoo menoleh ke arah Kino "kau juga pernah merasakan bekerja paruh waktu?"

Kino menggeleng "hanya sering mendengar keluhan orang lain."

"Ah begitu.."

"Mau aku antar pulang? Kebetulan aku sudah lama tidak bertemu bibi dan paman" tawar Kino

"Tidak perlu. Aku masih ingin di sini dulu."

"Kalau begitu aku juga akan di sini sampai kau ingin pulang."

Eunsoo mengedikkan bahu dan kembali meminum kopinya. Tapi percayalah, jantungnya melompat-lompat kegirangan saat ini.

Keadaan sungai Han masih sama, ramai dengan pengunjungnya. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan bahwa 1 jam Eunsoo dan Kino duduk di sana. Eunsoo sebenarnya ingin pulang sedari tadi karena melihat banyak wanita yang berlalu lalang memperhatikan Kino dengan tatapan genit, begitu pun Kino yang justru memberikan senyuman manis. Jujur, Eunsoo merasa kesal dan tidak suka, tapi dia tidak mau tahu akan perasaannya.

"Kau tidak kedinginan?" tanya Kino

"Tidak"

"Dengan baju itu?"

"Kenapa? Ini tidak salah. Aku biasa seperti ini." Eunsoo meneliti penampilannya

"Aku baru sadar kau masih tetap memakai kemeja dan sweater itu.." ucap Kino setelah beberapa saat.

Kino memperhatikan Eunsoo dengan tatapan yang entah berarti apa. Dia seperti marah. Tapi, untuk alasan apa?

"Ini memang kemeja dan sweater kesukaan Eunju dulu," Ucap Eunsoo dengan raut wajah sedih "Apakah mengingatkanmu pada Eunju?" tanya Eunsoo hati-hati.

Winter's TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang