Jungkook memberhentikan motornya di depan rumah Jimin. Saat ia melepas helmnya, Jungkook langsung meneliti rumah sederhana Jimin.
"Terima Kasih sudah mengantarku," suara Jimin membuyarkan pikirannya. Ia menoleh dan mendapati Omega itu memberikan kembali helm miliknya. Untung saja tadi Jungkook membawa dua helm.
Jungkook mengangguk dan memberikan senyum hangatnya. Berbeda dengan Jimin yang terkesan memaksakan senyumannya. "Dan terima Kasih untuk es krimnya! Itu tadi sangat enak!"
Jungkook tertawa dan mengusap rambut Jimin. Ia lalu kembali memakai helmnya dan menyalakan mesin motor. "Kalau begitu, aku pergi dulu. Selamat sore, Jimin.."
Setelah mengucapkan itu, Jungkook langsung pergi membiarkan Jimin melambai kosong di depan rumahnya.
Senyuman yang tadi tertarik lebar, kini lambat laun berubah menjadi garis lurus yang kaku. Lambaian tangannya berhenti, dan Jimin menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.
"Jadi.., belakangan ini kau begitu baik padaku, karena kau melihatku sebagai adikmu?"
Entah kenapa perkataannya begitu membekas dalam ingatannya. Perkataan yang ia ucapkan dari mulutnya mendadak membuat hatinya begitu perih. Jimin sedih, ia ingin menangis, tapi ia tidak bisa melakukan itu karena ini bukan sepenuhnya salah Jungkook.
Alpha itu tidak tau apa-apa sama sekali. Jungkook tidak tau kalau Jimin adalah Omeganya. Jungkook tidak tau kalau setiap ucapannya membuat Jimin semakin terpuruk.
Tapi Jungkook tidak salah
Dia lah yang salah
Park Jimin
Pengecut
——
——Hari ini, ada yang berbeda dengan kamarnya. Jika kemarin ia masih melihat tas hitam milik Yugyeom, kali ini ia tidak melihat tas itu lagi. Kasur lipat miliknya juga sudah tersusun rapi di tempatnya. Tas sekolah milik Yugyeom yang biasa di gantung di dekat tas Jimin juga sudah tidak ada lagi. Jimin mengernyit.
Kemana Yugyeom?
Ia melepas asal tas sekolahnya dan berjalan mendekati lemari; Jimin membukanya dan terkejut begitu mendapati hanya ada baju-baju miliknya di sana.
"Ibu!"
Jimin hendak turun menghampiri ibunya di dapur, tapi langkahnya berhenti saat matanya melihat selembar kertas yang terlipat rapi di atas kasurnya. Jimin memutuskan untuk melihat kertas itu dan membacanya.
'Park Jimin, sepupu yang paling aku cintai
Hari ini, aku dan ibuku akan pindah ke rumah baru kami. Semua urusan sudah selesai, dan saatnya aku untuk membiarkanmu tentram tanpa ada yang mengganggu. Berkunjung lah kemari, kalau kau memiliki waktu luang! Jangan lupa jaga kesehatan dan makan lah yang banyak! Kita masih bisa bertemu di sekolah. Aku akan mengirimkan alamatku kalau kau bertanya.
Aku harap kau bertanya
Kim Yugyeom'
Jimin terdiam membaca surat itu. Jadi sepupunya sudah pindah? Tapi kenapa mendadak sekali? Kenapa tidak ada yang memberitahunya?
Jimin duduk di ranjangnya dan meraih handphonenya di dalam tas. Ia mengetikkan sesuatu dan kembali menyimpan handphonenya. Omega itu lalu terdiam. Merenungkan sesuatu yang tidak seorang pun tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jungkook, I'm your Omega!
FanfictionJimin tau betul siapa Alphanya. Jimin sangat yakin dengan orang yang memiliki tanda mate yang sama dengan tanda yang ia punya! Tapi keraguan dalam dirinya mengurungkan niatnya untuk menghampiri Jungkook, dan lebih memilih untuk menutupi kebenaran...