Confusion

8.8K 1.2K 86
                                    

No edit! Typo meraja rela! Membuat Anda pusing kepala, jadi siapkan bodr*x sebelum membaca ff ini!

Happy Read! :*
--

Jimin menarik Yugyeom dengan kasar. "Ada apa denganmu, huh?" Ia bertanya setelah mereka sudah cukup jauh dari taman. Jimin memperhatikan Yugyeom yang malah mengemut bibir bawahnya sendiri dengan wajah biasa.

"Yang mana?"

"Yang tadi!" Jimin juga jadi kesal sendiri melihatnya. Ekspresi Alpha ini benar-benar mengundang sikap galaknya keluar! Sungguh menyebalkan, kau tau?

Yugyeom mendengus, "memang benar, 'kan kalau Jungkook itu Alphamu?" ia bertanya dengan nada datar. Yugyeom benar-benar bingung dengan sikap sepupunya yang satu ini; saat seseorang bertemu dengan pasangannya mereka pasti akan senang, tapi Jimin malah sebaliknya. Omega itu terlihat menghindar dan memasang senyum paksa. "Sampai kapan kau akan menyembunyikannya?"

Jimin diam mendengar pertanyaan Yugyeom yang terdengar seperti pernyataan di telinganya. Ia menggigit bibir bawahnya saat di sebelahnya, Yugyeom berdecak kesal. "Aku tidak tau apa yang ada di dalam kepalamu, Park Jimin!" Ujar Yugyeom sarkas. Ia lantas mempercepat langkahnya, meninggalkan Jimin yang hanya diam melihat punggung tegapnya.

--
--

Jimin sedang mengerjakan pr saat Yugyeom masuk dengan tas hitamnya yang begitu besar. "Besar sekali," komentarnya saat Yugyeom menaruhnya di samping ranjangnya. Alpha itu tidak menanggapi komentar Jimin dan malah membuka isi tasnya mencari sesuatu.

"Tidak biasanya kau membawa sebanyak itu..," Jimin tetap berkomentar tanpa peduli dengan tanggapan Yugyeom. "Berapa hari kau akan menginap di sini? Kau tidak sekolah?"

"Sudah, jangan banyak komentar!" Yugyeom akhirnya mengeluarkan suaranya setelah sebuah handuk berwarna hijau sudah berada di bahunya. Ia berdiri dan memasang wajah derp, seakan-akan tengah mengejek Jimin. "Besok kita pergi ke sekolah, 'kan? Cepat selesaikan pr mu dan tidur!"

Yugyeom menutup pintu kamar mandi di dalam kamar Jimin tanpa tau dengan ekspresi yang Jimin keluarkan. "Pergi ke sekolah?" Omega itu memasang wajah bingung yang lucu. Alisnya tertaut bingung namun ia tidak mencoba untuk memahami lebih lanjut. Pemuda itu malah menutup bukunya dan berjalan menuju ranjang.

"Yugyeom! Kau susun sendiri kasurmu!" Jimin berteriak nyaring dan di balas Yugyeom dengan teriakan yang tidak kalah nyaringnya dari dalam kamar mandi.

--
--

Paginya, Jimin memasang wajah tertekuk yang jelek. Ia berdiri dengan wajah yang menunjukkan kekesalan, sementara Yugyeom duduk di belakangnya.

"Jimin! Kau tidak capek? Duduk selagi busnya masih dalam perjalanan!" Berbeda dengan Yugyeom yang memasang ekspresi cerah secerah matahari pagi ini. "Hey, Jimin?"

"Bodoh!" Jimin akhirnya mengumpat. Ia berbalik dan menatap Yugyeom dengan tatapan tajamnya yang lucu. "Kenapa tidak bilang kalau kau pindah ke Busan?!" Jimin bertanya dengan kesal. Ia memelototi Yugyeom yang tertawa renyah.

"Aku ingin mengatakannya.., tapi kau tidak menjawab panggilanku waktu itu!" Yugyeom menjawab tanpa beban. Seragam sekolah yang ia kenakan sangat mirip dengan yang di pakai Jimin.

Jimin benar-benar terkejut dengan penjelasan ibu Yugyeom pagi ini. Ayah Yugyeom mendapatkan pekerjaan tetap di Busan dan memutuskan untuk membawa keluarganya menetap di Busan. Mereka bahkan sudah membeli rumah, dan jika di bandingkan dengan jarak rumah Jimin, hanya akan memakan waktu tempuh sekitar 15 menit. Yugyeom sudah mengurus surat pindah untuk sekolahnya dan memilih sekolah yang sama dengan Jimin.

Jungkook, I'm your Omega!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang