Bagian (4)

52 12 0
                                    

"Selamat datang di Subway. Apa pesanan anda?" Sapaku saat aku berhadapan dengan pelanggan, sebisa mungkin aku ramah pada pelanggan namun tidak dengan raut wajahku "aku pesan.... Kau? Si anti sosial itu kan?" aku menatap pria sok ceria itu sekilas tanpa mengindahkan pertanyaannya itu "ada yang ingin dipesan tuan?" Tanya ku dengan datar setelah mengetahui pelanggan di hadapanku adalah Seokmin "aku ingin 2 sandwich dan 1 ice lemon tea" balas Seokmin dengan tatapan sulit diartikan, mungkin salah satunya terkejut melihat ku bekerja paruh waktu "Take away?" Tanya ku lagi tanpa menoleh ke arah nya lagi "ne" Seokmin menyodorkan beberapa uang dengan nominal yang sama dengan harga yang tertera di hadapannya, selang beberapa waktu aku membawakan pesanan miliknya yang sudah di bungkus oleh karyawan lain di dapur "ini pesanan anda. Selamat menikmati" ucapku sambil membungkuk hormat. Ia pun segera beranjak dari posisinya menuju keluar dari kedai kecil tempatku bekerja, aku pun menghela nafas pelan "Eunsoo jam kerja mu sudah habis" ujar teman lawan shift nya yang baru saja datang "baiklah"

Sejujurnya aku lelah karena sekolah dan bekerja setelahnya, tubuhku rasanya sangat remuk setiap harinya. Tapi bukan kah ini yang ku mau jadi aku harus menikmati pilihan ku ini. Aku menghela nafas memandangi langit hitam yang bertaburann sedikit bintang diatas kepalaku "eomma, appa apa kalian baik2 saja?" Gumamku dalam hati. Hatiku sakit saat mengingat kematian kedua orang tuaku 3 tahun lalu, meskipun aku ingin menangis namun saat ini juga aku harus menahannya. Aku tidak mau terlihat lemah.

®®®®

Paman Hyunsoo menghadang jalan Hyunsoo dengan alkohol menyeruak ditubuhnya, Hyunsoo mendelik sebal pada pamannya itu "Hyunsoo-ah benarkah ini kau? Paman merindukanmu hek hahahaha"

"Kau mau apa lagi dari ku?"

"Aigoo jahat sekali kau pada Paman hek. Tapi kau sangat cepat dengan apa yang aku mau hek"

"Berikan Paman mu ini sedikit uang hek"

"Eobseo jadi pergi lah"

Paman Hyunsoo menghampiri Hyunsoo yang masih terdiam di tempatnya dengan tatapan datar dan kosong ke arah lain
"jangan begitu lah ayo berikan Paman uang"

"Sudah kubilang aku tidak punya uang"

Plak~

Satu tamparan telak mengenai wajah Hyunsoo membuat pipinya berdenyut perih dan panas "kau hek bohong. AKU INGIN UANG KU" teriak pamannya tepat di depan wajah Hyunsoo. Hyunsoo mengepalkan kedua telapak tangannya emosinya sudah tidak bisa ditahan lagi "SUDAH KU BILANG AKU TIDAK PUNYA U..." Satu tamparan lagi2 mengenai wajah Hyunsoo kali ini lebih keras, membuat dirinya tersungkur dengan sudut bibir dan pipinya terluka. Satu butir air mata jatuh tanpa Hyunsoo bisa tahan lagi, ini sangat perih.

Meskipun Hyunsoo pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya. Ia sudah melupakan rasa sakit itu setelah ia tinggal di panti asuhan tempat ia tinggal saat ini.

"YAISH BOCAH INI" pamannya pun menarik tas yang Hyunsoo bawa tadi, pamannya membuka tas satu2nya Hyunsoo dengan kasar "HENTIKAN PAMAN" teriak Hyunsoo menarik tas miliknya dengan sekuat tenaga "DIAM KAU. SAEKKI-YA" satu tendangan menyentuh kepalanya mau tidak mau Hyunsoo tersungkur dengan aspal "yak!" Seokmin datang entah dari mana ia pun langsung menendang bahu Paman Hyunsoo hingga terjungkal keras Hyunsoo membelalakan matanya saat melihat sosok Seokmin yang menolongnya. Seokmin merebut tas milik Hyunsoo dari tangan Paman Hyunsoo "pergi atau aku akan memanggil polisi sekarang juga" ucap Seokmin terdengar kejam menatap tajam pamannya Hyunsoo. Selang beberapa detik pamannya pergi begitu saja setelah mendengar nama polisi yang diucapkan Seokmin dengan sedikit kesal karena tidak mendapatkan apa yang ia inginkan. Seokmin membereskan beberapa barang yang sempat jatuh ke tanah.

Hyunsoo mengusap kedua matanya dengan lengan baju menahan tangisnya. Ingat ia tidak ingin terlihat lemah dihadapan siapapun termasuk orang terdekatnya saat ini "gwanchana?" Tanya Seokmin sambil memberikan tas pada Hyunsoo, Hyunsoo mengangguk pelan

"Gomawo..."
"Ya! Kim Hyunsoo" Hyunsoo menatap sosok Seokmin dengan tatapan 'ada apa?'
"kajja. Kau harus ke rumah sakit sekarang"
"Shireo.."
"KAU HARUS KERUMAH SAKIT. PABOYA"

Trauma (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang