Bagian (10)

50 9 0
                                    

Happy reading~
Dont be silent reader apa lagi nge copas ff orang. Sangat dilarang oke.....
.
.
.
.

"Seungkwan-ah" aku tersungkur saat memanggil nama Seungkwan dengan penuh penyesalan melihat dirinya sudah habis babak belur oleh Jihoon dan sekarang rambut Seungkwan sedang ditarik kasar oleh Jihoon. Membuatku bergetar takut dan kaki ku lemas tak bertenaga. "kumohon CUKUP YOO JIHOON Apa kau tidak puas dengan kejadian 3 tahun lalu huh?"

"LEPASKAN SEUNGKWAN"

"Ha-ha-ha kau ingin manusia sampah ini cih" Jihoon melemparkan tubuh Seungkwan ke tanah dengan kasar. Aku tidak dapat menghampiri tubuhnya karena tubuhku pun tak dapat digerakkan Sama sekali hanya ad rasa takut yang membuat tubuhku bergetar hebat hingga membuatku lemah.

"uhuk uhuk uhuk akhh"

(Seungkwan maafkan aku)

"Ini lah yang kau mau bukan?" Tanya Jihoon dengan smirk licik diwajahnya yang membuatku semakin takut. Aku menggeleng kepalaku dengan lemah "tidak. Ini bukan kemauan ku" gumamku pelan "ha-ha ini adalah kemauan mu sendiri Hyunsoo-ya. Kau yang membuat nya seperti ini" ujar Jihoon tersenyum jahat terukur diwajahnya saat melihat tubuhku yang ketakutan karena dirinya seperti dulu, dan ini lah kesenangan bagi dirinya "Kau masih takut pada diriku sayang?" Tanya Jihoon menghampiri diriku dengan langkah santai seolah2 ia menikmati apa yang disajikan di hadapannya. Ketakutan ku. Adalah hidangan utama untuknya

"tutup mulut mu Yoo Jihoon. Aku tidak takut padamu" seru ku dengan emosi
"kau sudah melukai orang yang tidak bersalah"

"Bukan aku yang melukainya tapi KAU ha-ha"

"TIDAK ITU BUKAN SALAHKU. SEMUANYA SALAHMU"

"HA-HA-HA. Geunde... mereka semua menyalahkan dirimu, bukan? Dan itu akan terjadi padamu lagi Kim.Hyun.Soo" Ucap Jihoon dengan senyum jahat membuatku Ketakutan semakin menjadi, detak jantungku tiba2 berdetak dengan cepat sehingga aku kesulitan untuk bernafas dengan normal. Memori2 menyakitkan itu kembali menyerang ku karena ulah Jihoon "GEUMANHAE SAEKKI-YA" Jeritku marah dengan kedua tangan ku menutupi kedua telingaku erat

"Yak! SAEKKI-YA" Seokmin memukul telak rahang Jihoon hingga Terjungkal jatuh ke aspal "Haha. Cuh~ Siapa lagi pria ini? Ah~ aku tau sekarang. Kau Kim. Hyunsoo mengantar mangsa lagi kehadapan ku. Wah aku tidak akan menolak ini"

"DIAM KAU IMMA" pukulan keras Seokmin menghujami tubuh Jihoon sesekali Jihoon membalas pukulan saat Seokmin lengah.

"Hentikan KUMOHON. Seungkwan..."

- Trauma -

Hyunsoo dan Seungkwan segera ditangani oleh dokter dan perawat rumah sakit setelah sampai dengan ambulans yang dihubungi oleh Seokmin  sebelum ia menghajar Jihoon dan Jihoon ditangkap oleh polisi yang dihubungi oleh orang yang sama

"gadis itu tidak ada luka parah di fisiknya tapi sepertinya dia memiliki Traumatik. Hubungi Dokter Jeon agar diagnosa ku tidak meleset" Ucap dokter yang menangani Hyunsoo pada salah satu perawatan, membuat Seokmin tertegun "Traumatik?" Tanya Seokmin dalam hatinya, tiba2 memori saat Hyunsoo pingsan tiba2 saat ditanggapi sekolah "ne sajang-nim"

"Permisi anak muda. Apa kau teman dari gadis yang datang dengan pria yang babak belur itu?" sapa dokter yang menangani Hyunsoo menyapa Seokmin tengah terduduk lemah di sebuah bangku rumah sakit

"ne. Saya temannya"

"Apa anda bisa menghubungi orang tuanya atau walinya?"

"Dia tidak memiliki siapa2 lagi. Dan aku walinya"

"Apa? Apa Kau..."

"Ne" ucap Seokmin dengan mantap menatap sang dokter dengan serius
®®®®®

"Anda wali dari gadis bernama Kim Hyunsoo?" Tanya dokter Jeon pada Seokmin setelah memeriksa keadaan Hyunsoo didalam kamar inap "ne" Seokmin dengan tegas mengiyakan ucapan dokter itu tanpa pikir panjang "mari ikut ke ruangan saya Haksaeng"

Setelah sampai di ruangan dokter Jeon, Seokmin langsung bertanya tentang kondisi Hyunsoo saat ini. Perasaannya tidak tenang saat mendengar Hyunsoo memiliki traumatik didalam dirinya
"Hyunsoo agassi memang memiliki Traumatik yang cukup mendalam mungkin karena suatu hal yang terjadi dimasa lalunya dan saya diagnosa trauma yang dimiliknya itu sudah kronis karena dia sangat tertekan, tubuhnya dingin, dan menurut perawat sebelum nya denyut jantung Hyunsoo agassi sangat tinggi dari denyut normal. Apa anda pernah melihat gejala2 pada Hyunsoo agassi sebelumnya?"

".... Dia pernah pingsan saat aku mengucapkan nama kedua orang tuanya"

"Lalu?" Dokter Jeon segera mencatat apa yang diucapkan oleh Seokmin disebuah buku miliknya "tubuhnya bergetar.... Dia tidak pernah menangis sebelumnya, dan wajahnya selalu datar. Suatu hari seseorang mungkin mengancamnya, Hyunsoo menjadi lebih sensitif. emosional tidak dapat dikontrol tidak seperti sebelumnya" dokter Jeon mengangguk paham dengan penjelasan yang diberikan oleh Seokmin kepada dirinya "maksud dari mengancam. Apa kau tau hal itu?" Seokmin terdiam sejenak memikirkan apa yang harus ia lakukan sekarang? Apakah harus memberitahu kan dokter itu atau membiarkan Hyunsoo didalam Trauma nya itu

"apa kau bisa menolong Hyunsoo dari trauma nya?"

"Tergantung.... Dengan apa yang akan kau ceritakan, semua yang kau tau tentang Hyunsoo agassi. Terlebih dengan Trauma yang dimiliki nya"

Seokmin menghela nafasnya menetralkan dirinya "Seseorang mengancam melukai orang terdekatnya seperti Seungkwan yang telah menjadi teman Hyunsoo. Ia begitu ketakutan saat mengetahui Seungkwan dalam bahaya dan itu pun terjadi mengakibatkan Seungkwan harus dirawat disini"

"Seungkwan? Ah dia yang datang bersama Hyunsoo dan dirimu kan?"

"Ne" Jeon uisa-nim mengangguk paham "kemungkinan saat ini Hyunsoo-ssi memiliki Trauma karena ia pernah kehilangan teman dengan cara yang sama dimasa lalunya. Oke ini akan ku simpan sebagai bahan untuk menyembuhkan Trauma yang dimiliknya dan aku harap selanjutnya kau mendapatkan info lain dari dirinya"

Tbc...

Part ini ngerasa absurd hwhwh 😂😂
Maaf kan..

Drlll_

Trauma (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang