Cabai juga Jabatan

157 4 0
                                    

Terkadang Cabai itu jenisnya sama seperti "Jabatan". Pedes, enak, banyak yang suka. Meski dijual mahal, masih saja ada yang mau beli.

Cabai itu pedas, tergantung jenis varian cabainya. Kalau pedagang cabai membuat rasa pedas cabai kepada pembelinya. Lantas masyarakat yang sudah terbiasa mengkonsumsi cabai akhirnya bertahan untuk tidak beli. Tapi begitupun akan ada yang berteriak, "ulah siapa ini? Ko cabai harganya bisa melambung tinggi.

Maka para pemeran pemeran pasar pun berdalih. " Begini Bapak-Ibu, kondisi cuaca buruk, jadi para petani tidak banyak yang menanam cabai. Wajar dong harga cabai naik! ," tutur pedagang kepada pembeli.

Kasus klasik jabatan juga sama seperti pedagang cabai, dimana jabatan diperdagangkan. Meski harga jabatan yang dibandrol "fantastis" tapi masih saja ada yang mau beli. Salahkah yang menjual, kenapa juga mau beli. Meski sudut pandangnya sedikit berbeda, biasa rasa pedas muncul pada pembeli yang mengeluh. Biasanya pembeli lebih cermat, mencari harga yang paling murah. Kendati siklus panjang seumpama beli dari petani lebih murah ketimbang pedagang. Wong yang disebut pedagang itu bukan petani, sejatinya tengkulak.

Nah, kasuistik klasik jual beli jabatan sudah bagian peradaban kehidupan konsep dagang, wong manusia aja didagangkan, apalagi jabatan? Kasus Bupati Klaten bisa jadi juga diBanten? Yang tahu Pedagang itu ya..Pembeli"

Oleh kerena itu, saudara-saudariku Pak Tani meminta kepada penegak payung hukum termasuk bapak-bapak KPK jangan cuma bisa nyindir. Cari tahu dong? Masak harus Pak Tani lagi yang jadi detektifnya!!

#PilihMana_BeliCabe_atau_BeliJabatan?
#PilihMana_BeliJabatan_AtauDikasihJabatan?
#PilihMana_DikasihJabatan_AtauRampokJabatan?

Republik #laptopPakTaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang