Perjuangan Masyarakat Kendeng Part I

201 2 0
                                    

Pernyataan Ganjar Pranowo seolah bapak pembangunan. Namun, dibalik ucapanya, keserakahanpun muncul dengan mengatasnamakan kesejahteraan rakyat?

"Sebuah daerah tidak bisa tumbuh tanpa investasi"

Indonesia merupakan negara berkembang menuju maju, ingat saya bilang belum maju. Impian untuk makmur, hanya mimpi kita sebagai rakyat. Kekuatan ekonomi kita saat ini berasal dari struktur demografi penduduk kita sendiri. Sejatinya kita memiliki potensi modal sosial yang besar serta pasar domestik yang luar biasa besar. Tapi kenapa pasal Pasal 33 UUD 1945 selalu tidak berpihak kepada kemakmuran rakyat.

Kembali ke persoalan Pabrik Semen Indonesia,  pembangunan pabrik semen di wilayah Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, ditolak oleh masyarakat penduduk pegunungan Kendeng. Seperti yang saya baca di beberapa media, kontraversi penolakan warga sangat logis.

Alasan masyarakat wilayah pegunungan tersebut merupakan
cekungan air tanah dan merupakan daerah resapan, aliran, dan pelepasan air tanah. Intinya, kawasan tersebut merupakan penyimpan air tanah yang menyuplai kebutuhan air di Pegunungan Kendeng Utara dan sekitarnya. Sudah selayaknya pembangunan semen ini ditolak masyarakat.

Kasus-kasus seperti ini juga dialami oleh kita di Provinsi Banten. Sayangnya, kelompok-kelompok masyarakat kita masih kurang serius atau apatis terhadap isu lingkungan.

Sejauh ini, isu lingkungan hidup (Pergub RTRW Lingkungan) tidak lepas dari kebijakan pemerintah Provinsi Banten, semoga bencana alam tak mengintai kita.

"Dukung Perjuangan Masyarakat Kendeng"

http://binadesa.org/presiden-harus-memastikan-gubernur-jawa-tengah-patuhi-putusan-ma/

Republik #laptopPakTaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang