November, teman-teman gue sudah berhasil mendapatkan adik kelas yang mereka impikan. Sedangkan gue, perjalanan masih jauh dan bayangan bersamanya masih buram. Jalani aja, walau teman di belakang udah berisik menyuruh gue menyatakan perasaan ke dia. Mukamu, deket aja belum. Belum siap diautotolak kalau menyatakan sekarang.
Gue bingung dengan teman-teman gue, rela banget nungguin pacarnya sampai sore. Waktu itu sekolah siang dan pulang jam setengah 6. Biasanya mereka menunggu pacarnya latihan ekstrakulikuler sampai jam 6 sore karena sekolah melarang siswa ada di sekolah di atas jam 6. Gak semuanya menunggu pacar sih, kadang ada juga yang menunggu sahabatnya. Tipe-tipe orang gabut di rumah. Sedangkan gue ? Hahaha ikut nimbrung aja atau sekedar melihatnya sampai dia pulang.
Ketika yang lain pulang bareng pacarnya atau teman-temannya, gue sering pulang sendiri. Teman gue yang rumahnya searah sama gue gimana ? Jelaslah dia jalan bareng sama pacarnya dulu. Males banget gue jadi setan di antara mereka berdua.
#
Satu hal yang paling bikin gue malas ketika menjalin hubungan. Entah darimana kata Pajak jadian. Ketika orang lagi senang diterima oleh cewek impiannya tak ada ucapan selamat, tapi hal yang pertama mereka ucapkan adalah "Cie, PJnya dong". Mungkin itu sebabnya, lebih baik menjalin hubungan secara underground.
Bagaimanapun gue harus berterima kasih juga sama orang-orang yang membudayakan hal itu. Perut gue kenyang di traktir oleh orang yang jadian. Ada satu hal yang bikin gue tersedak ketika ditraktir mereka, selalu menanyakan "Ji, Kapan jadian ? Ji, tembak atuh buru !" gue tuh gak bisa diginiin.
Dari situ gue mulai berfikir, apa gue nekad aja ya ? Bakal diterima gak ya ? Gue telalu kebawa sama perkataan mereka. Satu kesalahan yang bikin gue hampir kehilangan dia. Bodohnya gue dengan puisi sok romantis yang gue kirim. Gak semua cewek suka akan hal itu.
16 Desember 2013. Beberapa hari setelah ulang tahunnya. Gue memutuskan buat nembak dia. Dengan persiapan yang matang, strategi yang matang dan penampilan yang oke banget setelah dandan 2 jam. Gue mulai menyatakan perasaan terdalam gue... lewat sms.
SMS di bales gak, ya, Ohh, hehehe aja udah sok-sokan mau nembak. Gue rasa gue gak perlu untuk menuliskan kata-kata yang gue sampaikan ke dia. Kecuali udah siap kantong kresek. Gue kasih tau langsung pada inti kenapa dia akhirnya pergi.
"Bla bla bla... banyak orang yang bilang tentang kejelekan mu, aku peduli peduli. Banyak yang bilang aku gak mungkin dapetin kamu, aku gak peduli. Walau sakit rasanya melalui semua itu, aku gak peduli. Aku pengen kamu tau perasaanku, kamu mau jadi pacar aku ?"
Sended 23.07.00Satu hal, kalau mau nembak cewek apa lagi dengan kata-kata menjijikan kaya gue diatas. Lebih baik cek dulu dia lagi PMS atau engga.
Dia balas sms gue "emagnya apa kejelekan gw ? Emangnya. gw pernah nyakitin lo ? Jangan sotau lu, lu tuh gk apa apa tentang gw. Gak usak lu sms gw lagi." Sended 23.09.00Gue panik dan gak tau harus apa. Badan mulai panas dingin. Butuh 20 menit bagi gue buat mengatur kata untuk membalas sms dari dia. Finally, gue minta maaf. Gue merasa sia-sia selama 3 bulan ini. Dari situ gue udah gak chat lagi sama dia. Gak chat untuk beberapa minggu.
Di akhir ia bilang kalau ia menolak gue karena ingin fokus pada studinya. Gue menghela nafas dan membiarkan smsnya untuk beberapa saat. Mengiyakan keputusannya, itu isi balasan sms dari gue.
Itu benar-benar bodoh, sampai sekarang gue masih menyesal kenapa sampai masukkan kata-kata itu. Ada alasan sebenarnya, gue mau dia tau. Yup, teman-teman gue bilang seperti itu. Mengata-ngatai dia lah, bahkan ada yang bilang gue gak mungkin dapetin dia. Kadang gue mikir itu teman atau bukan ya ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Kura Kura
HumorSemua orang pasti pernah dong mengalami kisah cintanya sendiri. Terutama untuk kisah cinta monyetnya. Tentunya gue juga punya suatu kisah yang menarik terutama dalam kisah percintaan. Tapi, kayanya udah basi ya kalau cinta muda itu selalu digambarka...