B L U R B

82.2K 4K 59
                                    

DILARANG KERAS MENJIPLAK KARYA TILLY D; MENGUTIP SEBAGIAN, MENYALIN, MENGAMBIL INSPIRASI PENUH, MENGGANTI JUDUL; NAMA TOKOH, ALUR. BAIK DISENGAJA MAUPUN TIDAK DISENGAJA. CERITA INI MEMILIKI HAK CIPTA.

***

Hembusan napasnya menerpa tengkukku, terasa menggelitik dan membuatku meremang seketika. Jemarinya bergerak membelai kulitku seringan bulu. Aku menatapnya di balik cermin dengan datar. Dia membalas tatapanku dengan menggelap dan sensual.

Demi Tuhan ... Dia mahakarya Tuhan yang terlalu sempurna. Salivaku kering hanya melihatnya dibalut armani itu. Wajah khas aristokratnya yang rupawan ... dewa Yunani pasti meringis iri melihat ketampanannya.

Darahku berdesir cepat merasakan tangannya kian naik ke atas, menyentuh paha dalamku dengan gerakan abstrak. Dia membuatku tak dapat berkutik.

”Nona Florentina Costa,” bisiknya membelai telingaku. Aku meremang merasakan bibirnya menyentuh daun telingaku.

Jemariku dengan bergetar berusaha menarik pistol di balik gaunku. Aku bergerak cepat, mengarahkan ujung pistolku tepat pada dahinya. Dia hanya menyeringai. Tersenyum meremehkan ke arahku.

Tatapannya ... aku menyukai tatapan sensual itu. Aku menginginkan dia seperti dia menginginkanku.

”Kau berani menembakku?” Dia menyentuh pistolku dengan ringan. Dengan mudah jemariku yang bergetar luluh. Dia mengambil alih dan memutar tubuhku kembali menghadap cermin.

Aku meringis merasakan kedua tanganku ditahan ke belakang. Pistolku telah beralih ke tangannya. Dia menekan pistol itu tepat di kepalaku. Sialan. Bahkan aku rela jika dia menembakku di atas ranjangnya sekarang.

”Sudah kubilang, kau menginginkanku.” Aku memejamkan kedua mataku merasakan bibirnya menyentuh pelipisku. Dia dingin. Dia basah. Aku ingin merasakannya secara langsung di atas bibirku, juga di atas kulitku.

”Jadilah milikku, Florentina. Sebagai imbalannya ... aku akan membebaskan kekasihmu.”

Playing Her HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang