Apa yang terjadi???

386 16 1
                                    


Tiba tiba...
Lucca memegangi kepalanya. Dan berteriak kesakitan.
Karena aku panik, aku segera berteriak memanggil dokter.

"Tunggu sebentar ya mbak, bisa ditunggu diluar" kata Dokter itu.

Aku bergegas keluar dengan tumpahan air mata.
Aku tidak mau kehilangan Lucca, bahkan aku bisa pergi. Menggantikannya.

15 menit kemudian,

"Mbakk ini siapanya Lucca ya?" tanya dokter itu keluar dari kamar.

"Sa..saya sahabatnya" kataku menghapus air mata.

"Kondisi Lucca saat ini sangat kritis. Diagnosa saya 3 hari lagi dia akan meninggal" kata Dokter itu membuat aku syok berat.

"Gak dok. Lucca akan baik baik aja, saya mau donor ginjal buat dia dok" kataku mantap. Tak ada yang diragukan, apa yang tidak buat Lucca?

"Baiklah kalau itu mau kamu, saya cek ginjalnya ya. Apakah cocok dengan Lucca.

Dokter mengatakan hasilnya akan ditunggu besok jam 1.

"Lucca, aku pulang dulu ya. Semoga aja aku bisa donorkan ginjal buat kamu. Kamu ga akan pergi" kataku sambil menatap Lucca yang tak kunjung bangun.

-skip

"Loh nau, Pak Jarwo enggak jemput kamu?" tanya Papa sambil mencuci mobil.

"Engga pa, lagian pulsa naura abis buat sms. Jadi ya naik angkot" kataku.

"Loh, baru pulang? Dari mana aja nau?" tanya Bang Bevan.

"Dari rumah sakit, jenguk temen. Oh iya.. ada yang mau naura sampein, Pa, Ma.. Naura pengen donor ginjal buat temen Naura" kataku.

Mama dan Papa terkejut.

"Jangan Nau, nanti malah membahayakan kamu sendiri" kata Mama.

"Gak masalah ma, dia yang selama ini semangatin naura, dia satu satunya temen naura, dan dia yang membuat naura bisa nyanyi" kataku terus terang.

"Kau terlalu baik nak, Tuhan akan membalas kebaikanmu" kata Papa memelukku.

JURNALISTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang