Part 5 - Steve

98.9K 3.8K 20
                                    

(Selesai ditulis 27 Agustus 2017/ direvisi kembali 12 Mei 2018)

(Selesai ditulis 27 Agustus 2017/ direvisi kembali 12 Mei 2018)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seminggu kemudian,

Anderson Group Head Office.
Jakarta, Indonesia.

Levine sedang berada di dalam ruang kerjanya.

Sebentar lagi hampir memasuki jam makan siang.

Hari ini pekerjaannya lebih sedikit, sehingga dia punya waktu untuk bersantai, dan seperti sekarang--setelah menyelesaikan beberapa hal--Levine cuma berdiri sambil memandang jendela kaca di depannya. Melihat pemandangan jalan raya di bawah.

Sambil membawa segelas kopi di tangan, Levine menyesapnya sesekali sembari menikmati pemadangan di luar.

Terlalu banyak termenung, sejak seminggu yang lalu setelah pertunangannya dengan Nade dia jadi sering melamun.
Kalau saja ini bukan di kantor dia pasti sudah minum untuk menghilangkan stresnya sejak tadi.

Levine masih memandang keluar jendela melihat kesibukan kota yang padat. Saat Levine ingin meminum kopinya lagi, tanpa sengaja dia melihat cincin yang terpasang di jari tangannya, perhatian Levine akhirnya teralihkan ke cincinnya.

Levine melihat cincin itu cukup lama. Hanya karena memerhatikan cincin pertunangannya saja dia kembali teringat dengan Nade.

Levine jadi ingat dengan kelakuan Nade saat dia mengejek Levine di pesta mereka seminggu yang lalu. Saat Nade dengan seenaknya mengambil minumannya dan berpura-pura peduli karena dia sudah menjadi tunangan Levine.

Ah, Levine tidak mau terus-terusan memikirkan gadis menjengkelkan itu. Lebih baik dia lepaskan saja cincin ini, apa pun yang berhubungan dengan Nade harus dijauhkan.

Levine melepas cincin itu perlahan.

Aku rasa aku tidak perlu memakainya. Tentu saja, seharusnya sejak pesta selesai dia sudah melepaskan cincin sialan ini.

Levine berjalan ke mejanya lalu meletakkan cincin itu di dalam laci meja kerjanya. Biarkan cincin ini tetap di sini, dia tidak perlu membawanya pulang atau memakainya lagi.

Masa bodoh jika ayahnya sampai tahu, lagi pula Eric tidak akan bisa marah pada Levine hanya karena dia melepaskan cincinnya. Dan setelah itu, Levine hanya tinggal membatalkan pernikahannya dengan Nade.

Kalau benar begitu, Eric tidak akan bisa menolak keputusan Levine jika dia bersikeras sudah tidak mau melanjutkan pernikahan ini lagi.

Seandainya semuanya semudah itu, Levine pasti sudah melakukannya sejak pertama kali dia tahu dia akan dijodohkan. Tapi, ada terlalu banyak hal yang harus dia pertimbangkan sebelum mengambil keputusan.

Terutama karena ibunya...

Ah, sial! Kenapa dia jadi teringat lagi dengan masalah ibunya?

AFTER YOU CAME - And Changed My Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang