Mantan itu untuk dikenang bukan untuk disayang
April sedang berjalan menuju kampus tempatnya menuntut ilmu. Gadis itu bersenandung sepanjang perjalanan dari kosnya. Dia mengenakan jeans hitam panjang dan kaos merah lengan panjang dengan rambut panjangnya yang di gerai.
Lima belas menit berlalu, April sampai di kampus. Lalu dia bergegas menuju kelasya. Setibanya di kelas, dia seorang melihat temannya sendirian di kelas. Kepalanya tertunduk di atas meja. Aura suram pun menguar dari tubuhnya. 'Kenapa dia?' Batin April bertanya-tanya.
"Rian" April menepuk pundak temannya. Kemudian duduk di kursi sampingnya.
Temannya menggerakkan kepala tanpa mengangkatnya dari atas meja. Dia menatap April dengan tatapan sendu."Kenapa sih, Rian? Kok suram banget hari ini?" Tanya April.
"Apaan sih, Pril. Sudah kubilang jangan panggil Rian! Namaku Rianti!" Balas temannya sebal, namun masih dengan wajah sendu."Iya deh, iya. Rianti yang cantik, kenapa? Kok suram? Kelihatannya lagi bahagia nih. Hahaha." April tertawa.
"Matamu yang rabun atau otakmu yang geser sih, Pril?" Rianti cemberut. "Aku suram begini, dikira bahagia." Lanjutnya.
"Hehe, bercanda Ri." April terkekeh. "Memangnya kamu kenapa? Apa ada masalah yang pelik sampai kamu sesuram ini?" April bertanya dengan serius.
"......" Rianti terdiam cukup lama. "Aku..." Rianti menggantung perkataannya.
"Kamu....?" April mengerutkan dahinya penasaran.
"Aku....." Rianti terus menggantung perkataannya.
"Kamu kenapa sih? Jangan bikin penasaran deh!" April kesal.
"Aku.... aku inget... mantan. Huwaaaaa." Rianti menangis tersedu-sedu.
"Oooh, inget mantan toh." April menopang dagunya. "Bagus dong" lalu dia mengacungkan jempolnya ke arah Rianti.
Rianti mengentikan tangisnya seketika saat mendengar respon dari April. "Kok bagus, sih? Aku lagi sedih nih." Kata Rianti tak terima.
"Ya baguslah. Dengatkan aku! Tahukah kamu apa fungsi mantan?" Tanya April. "Tentu saja tidak tahu bukan?" Sebelum Rianti menjawab, April menjawabnya sendiri. "Mantan itu berfungsi untuk dikenang. Jadi, kalau kamu ingat mantan berarti kamu sudah menempatkan mantan sesuai fungsinya." Jelas April.
"Loh, kok gitu?" Rianti tidak puas dengan penjelasan April.
"Masih belum mengerti?" Tanya April. Sedangkan Rianti hanya menggelengkan kepalanya.
"Huh" April menghela nafas. "Baiklah, aku akan menjelaskan kenapa mantan patut dikenang." Lanjut April.
Rianti terlihat antusias menunggu penjelasan dari April.
"Mantan itu untuk dikenang karena mantan adalah seseorang yang pernah menyinggahi hari-hari kita di masa lalu. Maka dari itulah mantan sudah sepatutnya dikenang. Adapun manfaat dari mengingat mantan yaitu sebagai berikut." Jelas April.
"Ada manfaatnya juga?" Rianti tidak percaya mendengar penjelasan April.
"Diam dulu! Penjelasannya belum selesai." April sedikit sebal karena penjelasannya disela. "Dengan mengingat mantan, kamu bisa mencari tahu mengapa dulu kamu dan mantanmu bisa putus? Setelah kamu mendapat jawabannya, kamu bisa mempelajarinya lalu bisa kamu praktekan saat kamu kembali membina hubungan asmara dengan orang lain di masa mendatang. Pengalaman itu bisa kamu gunakan untuk memperkecil peluang kandasnya hubungan asmaramu di masa mendatang." Jelas April sejelas-jelasnya.
"Selain itu?" Tanya Rianti.
"Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan referensi tata cara memutuskan pacar sesuai keinginanmu untuk meminimalisasi potensi sakit hati yang akan kamu rasakan." Kata April.
"Contohnya?" Tanya Riantk lagi.
"Contohnya, dulu kamu pernah diputus pacarmu secara sepihak lewat sms dengan dalih kamu terlalu baik untuk dia. Padahal motif sesungguhnya yaitu dia punya gebetan lain dan setelah kalian putus, dia pacaran dengan gebetannya. Alhasil kamu jadi sakit hati, kan?" Tanya April.
Rianti mengangguk. "Terus bagaimana?" Rianti menyimak April denan seksama.
"Nah, apa yang dilakukan mantanmu itu jadikanlah referensi saat kamu membina hubungan asmara lagi dengan orang lain lalu kamu tidak bisa mempertahankannya lagi." Papar April.
"Ooh, begitu." Rianti mengangguk paham.
"Ada pertanyaan?" April membuka sesi tanya jawab.
"Kalau masih sayang mantan, bagaimana?" Tanya Rianti dengan nada sendu.
"Kan dari awal aku sudah bilang bahwa mantan itu berfungsi untuk dikenang bukan untuk disayang!" Tegas April.
"Jadi, apa solusinya kalau masih sayang?" Rianti semakin sendu.
"Ya itu sih De El" jawab April.
"Apa itu?" Rianti penasaran.
"DERITA LO! HAHAHAHA." Tawa April menggema di ruang kelas yang sepi.
"Teganya kau, hiks." Mata Rianti berkaca-kaca.
"Makanya move on dong!" Balas April.
Jadi, apa yang kita pelajari hari ini? Ya, fungsi mantan.
~Sheyll~