"kkk~ ngakak bego gue liat muka bang Rey sama si Finkhan." ucap Feila menatap layar Handphone nya dan mengabaikan seseorang yang tadi dia seret.
"Udah ya bye gue balik,"
Gadis itu mulai melenggang pergi meninggalkan seseorang yang tidak sengaja dia seret dari dalam, salah dia sendiri yang dipanggil siapa yang datang siapa jadi mau ngak mau gadis itu harus menyeret pergi juga seseorang itu agar rencana nya berjalan dengan lancar.
Tapi dipertengahan jalan gadis itu berhenti, dia ingat bahwa dia keluar tadi bersama Reynand tapi kali ini kakanya itu sedang didalam, bagaimana dia pulang.
'Masa minta anterin Alvin sih kan gengsi gue.' - Feila
"Kenapa lo berhenti? Bukannya mau pulang, bye gue juga mau balik nih." Alvin tau alasan Feila berhenti.
Feila balik badan dan lari kecil mengejar Alvin dan menarik-narik lengan baju Alvin, "Ka, anterin gue balik."
Sungguh gadis itu merutuki dirinya sendiri ingin rasanya dia putar balik waktu lebih baik dia jalan kaki bukan beraegyo menjijikan seperti itu bahkan didepan seorang Alvin ketua osis yang menjadi target bulan-bulanan nya kali ini.
Alvin yang melihat tingkah lakuin Feila yang berbeda 180° dengan yang berada disekolah, lelaki itu gemas melihat tingkah Feila yang seperti anak kecil. Dia tersenyum miring, "Adek manis mau pulang ya, ayo kaka anterin tapi poppo dulu ya,"
Lelaki itu sudah memajukan wajahnya ke depan wajah Feila, namun dengan tiba-tiba gadis itu,
Bughh!
"Jijik anjing," untuk kedua kalinya tangan Feila mendarat dipipi mulus Ketua Osis SMA Harapan itu. "Ehh sorry gue sengaja, udah yuk cabut anterin gue pulang."
Feila menarik Alvin ke arah parkiran, "Udah ditonjok seenaknya minta gue nganterin, kaga sopan lagi."
"Jangan banyak bacot cepet anterin gue."
.
.
.Brakk!
"Woyy peje ngapa peje!" teriak seseorang yang baru saja menggebrak pintu kelas.
Semuanya yang berada didalam kelas itu menatap gadis yang berada diambang pintu, "Berisik napa Fei masih pagi elah,"
Feila berjalan ke arah teman-teman nya karena memang mereka dateng pagi bayang kan saja mereka yang biasanya pas SMP dateng jam 8 ini jam 6 mereka udah stay dikelas, kalo bukan karena Feila yang tengah malem nyuruh mereka dateng pagi gini.
"Btw kenapa lu nyuruh kita bertiga dateng pagi sih, masih ngantuk tau cogan."
"Hmm," gadis itu tersenyum miring menatap teman cewenya, yang ditatap pun merasa tau apa maksud tatapan Feila dia hanya bisa salah tingkah. "Apa sih apa?"
Gadis itu duduk disebelah Arsen dengan tidak memandang Finkhan, "Halah kaga usah salting gitu juga Fin." Semuanya nampak penasaran dengan apa yang Feila tau.
"Apa yang gue sama Vino ngak tau Fei?" Feila menatap Finkhan dengan senyuman jahil nya dan Finkhan sudah menggeleng kode untuk Feila tidak menceritakannya, tapi bukan Feila namanya jika menurut kata orang.
"Finkhan pacaran sama abang gue."
Dengan santainya gadis bernetra coklat pekat itu bicara berbeda dengan Finkhan yang menutupi muka nya malu, dan Arsen dan Vino? Mereka kaget bahkan Vino langsung bangun dari tidurnya.
"NGGAK MAU TAU STARBUCK ANJIR!"
"Gak usah ngegas juga tai." Finkhan menoyor kepala Vino.
Jika Vino yang ribut mendengar berita Finkhan yang pacaran dengan Reynand berbeda dengan Arsenic yang terlihat seperti seseorang yang sedang berfikir.
Arsen menyimpan jari telunjuk didahinya dan melipat tangan satunya lagi didahinya, "Gue berfikir.."
Semuanya nampak menatap Arsen yang sedang berfikir keras, "Jangan didengerin bego nggak berfaedah ntar nyesel lu."
"Diem lu?!" Arsen memberi death glare nya pada Vino dan mulai berfikir lagi "Gue fikir ko bang Rey mau-maunya ya pacaran sama lo Fin secara lo itu kasar." dengan raut wajah yang masih seperti berfikir Arsen membuat Finkhan geram.
"Gue bilang apa."
"Bacot anj-"
Belum sempat Finkhan melanjutkan umpatannya pada Arsen tiba-tiba ada yang berteriak.
"BEBEP FINKHAN.. ABANG REYNAND DATANG."
Yahh yang tak lain adalah Reynand dia berlari masuk ke dalam kelas X IPS 5 itu dan menghampiri sang kekasih, "Bebep Finkhan cantik deh hari ini abang Rey jadi gemas."
Wajah Finkhan sudah merah karena ucapan Rey "Apasih."
"Jijik anjing."
"Serasa nonton sinetron alay gue huwek."
"Si Finkhan bisa alay juga ya."
Bukk!
Bukk!
Bukk!
Finkhan memukul Feila, Vino, dan Arsen yang koar-koar melihat adegan kelakuan Reynand tadi.
"Bang Starbuck ya."
Vino meminta Starbuck pada Reynand dengan menggunakan aegyo "Jijik anjing." dan alhasil ditimpuk oleh Reynand.
"Bang.."
Reynand yang sedang nimpukin Vino berhenti dan beralih melihat sang adik, "Apa adik tersayang ku."
Feila bergidik melihat perrubahan kelakuan Rey dalam semalam, "Geli bang.. Btw tiket konser BTS ya, paling depan tapi biar bisa look Taehyung dari deket."
"Apasih yang eng-"
"Jangan dibeliin."
"Kenapa sayang kamu juga mau? Nanti aku beliin paling depan 3jt kan?"
"Bukan tahun sekarang paling depan 12jt."
"Anj-"
"Ehhehhe kabur ahh." Feila pun lari keluar dari kelas sebelum Reynand mengamuk.
Feila terus berlari dikoridor dan tidak sengaja menabrak Selina dan bajunya terkena minuman yang dibawanya.
"Sial." Feila mengumpat kecil melihat seragamnya terkena minuman coklat milik Selina.
Gadis itu segera berjalan untuk membersihkan seragamnya dia tidak akan marah sama Selina karena salah dia juga lari dikoridor.
Feila masuk ke kamar mandi dan membersihkan seragam nya, tapi baru saja dia ingat kalau dia tidak memiliki jas almamater sekolah. Terus bagaimana dia keluar dengan keadaan seragam yang basah dan ohh tidak kini pakaiaan dalam nya jadi terlihat karena seragam nya basah.
Dia membuka pelan pintu kamar mandi terlihat koridor sudah mulai sepi mungkin yang lain sedang berada dilapangan dan itu membuat Feila lebih mudah pergi ke kelas nya dengan keadaan bajunya yang kini basah.
"Hah untung sepi,"
Tapi saat Feila berbalik arah untuk pergi kekelasnya dia menabrak seseorang, dadanya bidang cowo dong sial baju gue basah lagi.
"Ngapain lo disini?"
Oke, Feila sekarang tau dia siapa.
"Baju lo juga basah abis ngapain lo?"
Feila mendongak menatap tajam seseorang dihadapan nya, "Apa peduli lo,"
"Nih pake baju lo basah jadi keliatan,"
Alvin memakaikan jas almamater nya pada tubuh Feila, Feila terdiam dengan perilaku Alvin padanya.
Lelaki berjalan menjauh dari Feila sebelum dia hilang dibelokan, Alvin membalikkan tubuhnya, "Baju dalem lo keliatan." Alvin bilang gitu dan tersenyum.
Setelah Alvin hilang dibelokan Feila baru tersadar bajunya basah dan mengakibatkan baju dalamnya tembus. Feila segera pergi ke lapang dengan mengeratkan jas almamater Alvin ditubuhnya.
Sial, Alvin liat dalem gue dong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl vs Ketua Osis
Teen Fiction"Tidak ada kata KETOS dalam kamus seorang FEILA!" -Feila Famella ____________________________________ Simpen dulu di perpustakaan baru dibaca jangan lupa tinggalkan jejak vote and comen nya. ???