PILIHAN HATI

202 3 0
                                    

2 malam telah berlalu sejak perjodohan itu.Syarifah berasa enggan untuk keluar kamarnya.Rasanya dunia sudah tak seindah dulu lagi.Pilihan abinya membuat Syarifah benar-benar kehilangan akal sehat,membuatnya terus berfikir bagaimana mungkin abinya membiarkan seorang pemuda yang dengan sadar memegang tangan perempuan yang jelas bukan mahromnya untuk menikahi anak gadisnya?
Anak gadis yang selama ini selalu di nasehati agar selalu menjaga pandangan dan tubuhnya dari perbuatan yang di larang oleh agama?
Saat abi hanya mendengar bahwa laki-laki yang pernah melamarnya ternyata berwatak keras dan ambisius dengan duniawinya abi pun sepakat dengannya untuk menolaknya.Tapi mengapa dengan Sam yang jelas-jelas berani memegang tangannya abi jadi seakan diam seribu bahasa?

Aah...Syarifah membuyarkan lamunannya.
Mungkin abi punya alasan yang sangat penting mengapa sampai hal sebesar ini membuatnya menyepelekannya?

Tak lama ummi nya mendatangi kamarnya.

"Kamu masih kepikiran dengan perjodohan itu nak?"tanya ummi.

Syarifah enggan untuk menjawab pertanyaan umminya.Kemudian lanjutnya,
"Abi pasti tahu siapa laki-laki yang pantas untuk menikah denganmu.Abrisam itu anak yang baik."

"Baik???ummi dan abi menganggap Sam anak baik???Pemuda yang berani memegang tangan Syarifah di depan abi dan ummi itu kalian anggap baik???" suara syarifah terdengar menahan gundah hatinya.

"Ummi,tidak lihatkah ummi bagaimana cara Sam memperlakukan Syarifah waktu itu?Dia pegang tangan Syarifah ummi.Abi selalu bilang untuk menjauhi zina.Dia menyentuh tangan Syarifah yg berarti dia mau mendekati zina ummi! Sudikah ummi melihat Syarifah menikah dengan lelaki seperti itu?Ini berbeda ummi! Sangat berbeda" dalam kemarahan yg di sembunyikannya,Syarifah mencoba untuk tetap bersikap lembut di depan umminya.Sekedar mengerti bahwa tak pantas berteriak apalagi menyakiti hari seorang ibu yang kehormatannya 3x lipat melebihi abi nya.

"Berbeda apanya Syarifah?apa yang kamu maksud?" Tanya ummi.

"Ini berbeda dengan mas Alif.Ummi tahu kan?Dia sangat sopan.Sedetikpun dia tidak memandang Syarifah kecuali berbicara dengan menundukkan pandangannya.Umii dia...."Syarifah tidak melanjutkan kalimatnya.

"Mas Alif?Syarifah apa kamu menyukai lelaki itu?" ummi nya terlihat serius bahkan sangat serius menurutnya.

"Ti....tidak ummi.Syarifah hanya mengagumi mas Alif sebagai lelaki yang baik.Itu saja." jelasnya.

"Syarifah,apa pun yang terjadi kamu harus menikah dengan Sam.Ayah Sam dan abi mu sudah menyepakati ini.Dan ummi juga tahu latar belakang keluarga Sam.Mungkin kemarin Sam hanya khilaf karena terpesona dengan mu.Seharusnya kamu mensyukuri itu.Ya sudah ummi mau pergi dulu kerumah budhe Rum ya.Kamu sarapan dulu sana"kata ummi melembut.

Syarifah menghela nafas panjang.Apa yang harus dilakukannya saat ini ia sendiri bingung.Sambil tiduran di dipan kayunya ia menatap langit-langit kamarnya,dan mengingat pertemuan keduanya dengan Alif di perpustakaan yang ternyata Alif adalah sepupu sahabatnya,Anna.

[Flashback]

Ketika di rak perpustakaan,Syarifah mencari buku sastra.Di seberang rak tempatnya mencari buku,di lihat ada sesosok laki-laki bertubuh kekar dengan tinggi badan sekitar 180 cm,berkulit sawo mentah sedang asyik membaca buku tentang aneka resep masakan jamur.Laki-laki itu sedang menulis sesuatu di buku yang di bacanya.Dia adalah laki-laki yang pernah menolongnya saat di angkutan umum kemaren.Ditengah keasyikannya membaca buku,ada Anna yang tiba-tiba muncul di belakang laki-laki tersebut dan memanggilnya mas Alif.

Antara kaget dan tak percaya,Syarifah berfikir bahwa lelaki itu adalah calon suami Anna yang sering di ceritakamnya.

Saat Syarifah hendak meninggalkan rak buku tersebut,dan keluar perpustakaan,Anna melihat Syarifah.Di panggilnya Syarifah dan mengajaknya ngobrol bersama.

"Assalamu'alaikum gadis sholehah,ngapain tadi berdiri di sono aja?Oh iya,kenalin ini sepupuku.Namanya mas Alif."

Alif terlihat mengatupkan kedua tangannya di dada dan mengucapkan salam.

"Wa'alaikumsalam.Sepertinya kita pernah ketemu ya m...mas?"jawab syarifah.

"Sepertinya begitu,tapi saya sering melihatmu membaca buku di sini."kata Alif.

"Waaahhh ternyata sepupu gue ini salah satu secret admire mu nih Fah?hahaha..." tawa Anna membuat keduanya sala tingkah.

Lalu Alif izin pamit karena harus segera membantu ibunya mengurus bisnis cateringnya yang sedang berkembang.

[Flashback End]

Hari ini Syarifah harus ke perpustakaan lagi untuk mengembalikan buku yang di pinjamnya.

Di tengah perjalanan Anna bbm Syarifah,

R✔ Lo lagi di perpus gak?

R✔ Iya.Nih lagi otewe.

R✔ Oke.

Udah,gitu doank?pikir Syarifah.Memang sahabatnya satu ini susah di tebak jalan fikirannya.Nomaden.Sebentar begini sebentar begitu.Tapi itulah yang membuat syarifah hampir 3 tahun ini bersahabat dengannya.Sebelumnya Syarifah juga mempunyai sahabat sejak kecil,tapi sayang dia lebih dulu di panggil Allah untuk pergi ke jannahnya melalui penyakit kanker darah yang di deritanya hampir 5 tahun belakangan ini hingga akhirnya maut merenggut nyawanya.

Tiba di perpustkaan ia enggan untuk duduk berlama-lama di tempat ini.Dia ingin segera pergi kebun bunga ayahnya.Setidaknya dengan menghirup aroma bunga-bunga itu,ada kenyamanan tersendiri yang ia rasakan.Mungkin cara rileksasi sejenak setelah beberapa hari di hantui dengan pernikahan yang tak di sukainya itu.

Sesaat ketika dia menulis daftar pengembalian buku,dia terkesiap dengan aroma parfum yang sangat di kenalnya itu.Astaga...mata Syarifah terbalalak saat dia membalikkan badan.

"Mas Alif...???"tanya Syarifah saat mendapati ada Alif di belakangnya.

"Maaf Syarifah,apa mas mengagetkanmu?"jawab Alif.

"Oh enggak mas.Enggak kok.Nggak apa-apa.Anna mana mas?"sambil celingukan berusaha mengalihkan pandangannya ke arah lain untuk menyembunyikan debaran dala hatinya.

"Anna nggak ikut kok.Tadi dia hanya mengirim pesan kalau kamu mau ke perpustakaan ini.Jadi aku kesini"jelas Alif.

"Mas Alif kesini?mencariku?eh..ada apa ya mas?"

"Mas hanya ingin mengucapkan selamat untuk perjodohanmu waktu itu.Semoga lancar yah pernikahanmu"senyum Alif benar-benar terlihat terpaksa

Syarifah tak kuasa menahan air matanya,sekuat tenaga dia menggigit ujung bibirnya supaya butir air mata yang ia coba untuk di tahan tak jadi tumpah.

"Syarifah,tadinya mas fikir kamu masih belum ada yg mengkhitbah.Ternyata mas terlambat yah.Dari awal mas ketemu kamu harusnya mas sesegera mungkin mendatangi orang tuamu.Tapi keraguan mas membuat mas terlambat.Maaf yah,mas sempat mengagumimu.Dan sekali lagi selamat menempuh hidup baru,semoga lelaki itu bisa membahagiakanmu"

Perkataan Alif membuat Syarifah semakin menunduk lebih dalam.Tak mampu lagi rasanya dia mendongakkan kepalanya.Air mata terlalu penuh di kelopak matanya.Hingga sesuatu yang hangat mengaliri pipinya dan tak sanggup lagi untuk di cegah.

Lalu Alif melanjutkan perkataanya,
"Syarifah,maaf sekali lagi untuk kekaguman mas selama ini padamu.Mas pergi dulu ya? Assalamu'alaikum"

Cepat-cepat Alif berjalan menjauhi Syarifah.Syarifah pun masih diam mematung dan tak berani mengangkat wajahnya.Baru kali ini dia menangis di tempat umum.Yah,menangisi seorang pemuda.Dan dia baru menyadari,inikah perasaan yang Allah ciptakan kepada seluruh keturunan Adam dan Hawa?
Inikah perasaan yang membuat Fatimah dan Ali menjadi pasangan yang sangat harmonis?Tapi,mungkinkah Allah akan merubah kebahagiaan perasaan ini dengan cara yang indah seperti Allah mempersatukan Yusuf dan Zulaikha dalam cinta yang halal?

Cahaya Cinta Dari SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang