" we are the colors in the dark."
***
Ungkapan itu terus ada di dalam benakku. Mungkin aku diolok oleh temanku. Tapi, jika aku tidak mempedulikannya, aku bisa meraih apa yang aku mau. Dan aku mau menjadi tinggi seperti dalam mimpiku."Lisa? Kamu sudah tidur?" tanya Saffire.
"Belum. Malam pertama aku tidak bisa tidur."
"Baiklah. Apa kamu masih memikirkan hal tadi?
"Tidak..ya..sedikit. Ya, mungkin aku terlalu menghawatirkan kejadian tadi. Aah..aku malu sekali. Aku terlalu emosional."Aku sama sekali tidak suka ini. Hidupku sangat kacau.
"Lis, aku bangga padamu. Ya.. Mungkin ini sulit bagimu, tapi, aku rasa kamu bisa menerimanya."
"Kamu pikir begitu?" tanyaku.
"Ya. Kalau aku jadi kau, mungkin aku akan menangis seharian."
"Hmm..."
Aku pun sebenarnya ingin menangis. Sama seperti saffire. Tapi, aku mau semua akan baik-baik saja. Tak peduli apa yang terjadi. Tapi hatiku cukup terluka. Apa mungkin aku bisa menahannya dengan menerima apa yang telah terjadi? Ini sulit....
SUDAH CUKUP.
aku mau menjadi kuat. Aku mau bangun dari mimpi buruk ini. Akan aku coba untuk mengendalikan diriku bila aku terluka. Aku tahu aku bisa. Aku tahu aku kuat.
~aku tahu semua akan baik-baik saja pada akuhirnya~
"Lisa? Kamu diam saja. Ada apa?"
"Ah? Tidak..tidak ada apa-apa."
"Hmm... Aku tahu kamu hebat dalam mengatasi masalah ini *senyum*""Heh? Ah..ya .. Mungkin..terima kasih"
"Sudah jam 11.46. Ayo tidur lisa."
"Iya."Aku harap mimpi ini berakhir setelah aku bangun besok.
~
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Come True
Fanfic-Dream Come True- "Kalau mimpi yang dianggap mustahil bisa jadi nyata bagaimana?" Cerita oleh : Alicia Diva Darmawan / aliciadiva69 Seorang gadis berumur 17 tahun yang bertekad untuk menjadi bagian dalam grup idolanya meskipun ia diolok oleh teman t...