part 20

159 11 4
                                    

||Keep vote ya kawann||

"Apaan sih. Gajelas banget. Gue cuma mau ngasih bekal lo yang ketinggalan"

"Oh kirain kangen. Yaudah sono balik. Ntar ketemu di kantin" ucapnya sambil mendorongku agar segera pergi dari sini.

"Paan si lo gasopan banget sama kaka kelas"

"Bodo amat"

"Resek lo" ucapku sambil berjalan menuju kelasku yang terdapat di lantai 2

*****

Setelah Rachel berlalu, aku kembali masuk ke dalam kelas. Dihadiai tatapan tajam membunuh dari anak kelas. Terutama Bobi.

"Sapa tuh Lex, cantik parah" ucapnya sambil mengubah ekspresi bak seperti anak kecil yang meminta dibelikan permen.

"Kakak gue" ucapku singkat sambil duduk di bangku ku. Bobi mengangguk mengerti namun tidak dengan Clarrisa

"Apaan sih Ris liatin gue gitu banget. Tiati copot tuh mata" ucapku mencairkan suasana.

"Perasaan gue kakak lo cuma 2 deh, kak Aurel sama bang Kevin. Terus itu siapaa? Jujur deh"

"Hem gimana yaa. Ntar deh gue jelasin. Oh ya itu pacar lo kemana kok kaga keliatan. 5 menit lagi bel masuk" aku berusaha mengalihkan topik pembicaraan karna aku sedang tidak mood untuk membahas itu, ntah mengapa.

"Lo lagi ngga ngalihin pembicaraan kan?" Great. Dia tersadar juga

"Emm engga. Cuma heran aja tuh si Alpalo kenapa belum masuk. Padahal dia tuh biasanya paling rajin."

"Sebenernya Alvaro masuk rumah sakit"

Deg. Rumah sakit? Alvaro? Pikiranku melayang. Menerka nerka kemungkinan terbaik hingga terburuk. Mungkin saja dia hanya terkena maag mengingat dia yang jarang sekali makan. Tapi bisa juga karna penyakit laknat nya itu.

"Lo kok diem aja sih, tadi tanya. Gue jawab lo nya diem" ucap Clarrisa membuyarkan lamunanku.

"Ga gaapa gue cuma mikir ternyata Alvaro bisa sakit juga ternyata"

"Dia juga manusia kali"

"Iya juga ya, terus mulai kapan dia masuk sana?"

"Semalem"

"Terus lo gamau jenguk gitu"

"Maunya sih gitu. Tapi ga dibolehin sama dia. Katanya tunggu dia mendingan aja"

"Oh gi,," ucapku terpotong

Kringg kringg

Bel masuk pun berbunyi. Dan pagi ini aku sarapan fisika selama 3 jam. Oke gaapa.

Kringg kringg kringg

3 jam yang sangat membosankan akhirnya berakhir juga. Kini waktunya istirahat. Aku pun mengajak Clarrisa ke kantin, karna ingin mengenalkan Rachel kepadanya.

Setelah sampai di kantin. Aku tak melihat keberadaan Rachel diwaktu yang bersamaan mataku tertuju pada meja kosong di pojok kantin.

"Eh Al, mana tuh si Rachel"

"Belum keluar kali. Yaudah yuk tunggu situ" tunjukku pada meja kantin tadi. Sambil menunggu Rachel, Clarrisa memesan makanan. Tinggalah aku disini sendiri.

Tiba tiba saat aku dengan asik bermain hotel story di hpku, ada sebuah tangan kekar yg menutup mataku sontak aku terdiam. Berfikir siapa yang seperti ini. Rachel? Tidak mungkin tangannya tidak sebesar ini. Clarrisa? Mana mungkin bahkan dia baru pergi kurang dari semenit yang lalu.

"Ini siapa yaa" ucapku meraba tangannya.

"Coba tebak siapaa" suara ini. Ya ini suara kak Dhika.

"Kak Dhika" ucapku ragu.

Kemudian dia melepaskan tangannya dari mataku, lalu duduk di tempat Clarrisa duduk tadi.

"Cewek cantik gabole sendirian, nanti di godain terong terongan" ujar kak Dhika sambil terkekeh

"Lexa ga sendirian kok kak, tadi ada Clarrisa"

"Terus sekarang Clarrisa kemana"

"Pesen makanan"

Kemudian kita mengobrol sambil diselingi canda gurau. Aku berharap keadaan akan seperti ini terus. Tak ada yang lebih membahagiakan selain kita bisa tertawa puas dengan orang yang kita sayangi.

Pingin rasanya aku memberhentikan waktu. Agar keadaan seperti ini tak pernah lenyap. Sungguh.

Tak lama Clarrisa datang dengan membawa nampan yang berisikan semangkok bakso untuk dirinya sendiru, karna aku membawa bekal dari mama. Terlihat dia berjalan sambil bergurau dengan Rachel. Kemudian mereka menghampiriku.

"Eh Al, ini sodara lu kan? Rachel Rachel itu. Tadi ketemu gue, yaudah deh sekalian. Loh ada kak Dhika" ucap Clarrisa sambil menaruh nampan yang berisi 2 piring siomay ke atas meja.

"Nah iya kebetulan Ris. Ini sodara gue atau lebih tepatnya kakak gue namanya Rachel. Sekarang dia kelas XI" ucapku sambil mengenalkan Rachel pada Clarrisa.

Kulirik kak Dhika, dia terdiam di tempatnya berdiri memandang ke arah Rachel dengan pandangan yang sulit di artikan. Kini aku melihat Rachel, terlihat Rachel juga memandang kak Dhika dengan tatapan tajam yang mematikan.

"Dia udah cerita kali sama gue" ucap Clarrisa.

"Kak, kenalin ini Rachel sodara aku sekaligus anak baru di sekolah kita. Chel, kenalin ini kak Dhika" ucapku memperkenalkan mereka berdua

"Rachel"

"Andhika"

Ucap mereka berdua secara bersamaan. Kulihat Rachel sedang mengalihkan pandangannya ke arah lapangan basket dengan mata yang nampak berkaca kaca.

"Emm, Lex gue ke toilet bentar ya" pamit Rachel sambil setengah berlari menuju toilet.

*****

Rachel POV

Dia. Kenapa dia berada disini. Setelah bertahun tahun aku berusaha melupakannya. Dia seseorang yang pernah singgah di hatiku. Yang menemani hari hari kosongku. Yang pernah menjadi pahlawan ku.

Dulu.

Disaat semua nya belum berubah.

Disaat semuanya masih baik baik saja.

Disaat hari hari ku diisi hanya dengan tawa.

*****

Tbc

Nahloh. Konflik baru muncul lagi. Ada hubungan apa abang Dhika yg kece badai sama Rachel. Yang penasaran tetep harus sabar sampe minggu depan yaa.

Danke.

SILY 20 : 18 MARET 2017

Senior I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang